Jaga Bumi, Lestarikan Lahan Gambut

“Ketika lingkungan berubah, pasti ada perubahan yang berhubungan di dalam kehidupan”.

Charles Lindbergh

mencegah perubahan iklim
Source: prindonesia.co

Suhu udara yang semakin memanas, bahkan saat hujan turun pun kadang masih terasa gerah. Cuaca yang bisa berubah secara drastis. dari yang awalnya matahari terik menyinari tiba-tiba saja bisa berubah menjadi mendung hitam dilanjutkan dengan hujan deras yang turun dari kumpulan awan tersebut.

Perubahan iklim yang pelan-pelan mulai kita rasakan. Dimana terkadang musim hujan terjadi lebih lama ataupun sebaliknya, musim kemarau yang terjadi lebih lama.

Ada banyak faktor yang menjadi penyebab perubahan iklim ini. Lalu bagaimanakan cara kita untuk bisa menekan laju perubahan iklim yang kini sudah mulai kita rasakan.

Melestarikan Lahan Gambut

Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga bumi yang kita tinggali. Dan salah satunya adalah dengan menjaga kelestarian lahan gambut.

Indonesia yang memiliki lahan gambut dengan luas 13.43 juta hectare. Dan merupakan lahan gambut  terluas keempat di dunia dan merupakan lahan gambut tropis terbesar kedua  di dunia setelah Brazil, Amazone. Banyaknya lahan gambut yang kita miliki, menjadi tanggungjawab kita untuk menjaga kelestariannya.

Kenapa sih kita harus jaga kelestarian lahan gambut untuk jaga bumi?

Mengenal Lahan Gambut

lahan gambut adalah
Source : pantaugambut.id

Lahan gambut ini terbentuk dari material-material organic seperti serasah, ranting pohon, akar pohon, dan kayu yang tidak membusuk secara sempurna dan lambat sehingga menumpuk dan membentuk lapisan gambut.

Proses pembentukan gambut berlangsung selama ribuan tahun dimulai dari adanya cekungan atau genangan air yang sangat luas yang mengalami pendangkalan yang terjadi akibat tanaman yang tumbuh di lahan basah (bahan-bahan organik) kemudian mati, menumpuk di dasar cekungan, lalu mengalami pembusukan yang lambat karena tidak adanya udara, secara perlahan dan bertahap.

Proses pembentukan lahan gambut ini tidaklah cepat. Karena butuh waktu hingga 2000 tahun lamanya untuk bisa membentuk lahan gambut sedalam 4 meter.

Biasanya gambut ini ditemukan di area genangan air seperti rawa, cekungan antara sungai, maupun daerah pesisir.

Ciri Lahan Gambut

Lahan gambut ini berbeda dari tanah pada umumnya, ada karakteristik spesifik yang membuatnya berbeda dari jenis lahan lainnya. Perbedaan karakteristik ini dapat dilihat dari sifat fisika, kimia dan biologi. Sehingga pengelolaan lahan gambut pastinya berbeda dengan lahan biasa.

ciri lahan gambut
Source : mallardsgroups.com

  • Ciri Fisik

Lahan gambut memiliki kadar air sekitar 100% hingga 1300% dari berat keringnya. Sehingga air dapat terserap ke dalam gambut mencapai 13 kali bobotnya. Kandungan airnya yang tinggi membuat gambut memiliki kepadatan tanah (bulk destiny) rendah, oleh sebab itu kawasan gambut mempunyai kemampuan rendah dalam menahan beban dan bersifat lunak atau lembek.

Kepadatan tanah (berat isi) lapisan atas gambut rendah, yaitu sekitar 0,1 gr/cm3. Sedangkan pada tanah mineral tinggi, yaitu sekitar 0,7 hingga 1,4 gr/cm3. Namun, kemampuan menyiman karbon lahan gambut tinggi yaitu sekitar 18 hingga 60% bobot kering, sedangkan tanah mineral rendah yaitu sekitar 0,5 hingg 5% bobot kering.

  • Ciri Kimia

Lahan gambut di Indonesia memiliki kandungan mineral sekitar 5% dan sisanya adalah mineral oranik dari tumbuhan. Bahan organik tersebut terbagi menjadi beberapa fraksi seperti senyawa humat, lilin, selulosa, hemiselulosa, lignin, dan lain sebagainya. Tingkat keasaman tanahgambut juga lebih tinggi dengan kadar pH antara 3 hingga 5.

Peserbaran Lahan Gambut

Lahan gambut ini tersebar di seluruh dunia, lahan gambut terluas di dunia terletak di Kanada dengan luas 170 juta hektare, lalu Rusia seluas 150 juta hetare, lanjut di Amerika Serikat seluas 40 juta hektar dan keempat di Indonesia seluar 13,43 juta hektare.

Persebaran lahan gambut di Indonesia terbagi di beberapa daerah. Lahan gambut terluas berada di Pulau Kalimantan dengan luas 6.6 juta hektar pada tiap provisinya. Lalu di Provinsi Papua dengan luas 6.3 juta hektar dan Papua Barat seluas 1.3 juta hektar.

Lahan gambut juga tersebar di beberapa provinsi di Sumatera seperti Riau, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan. Total luas lahan gambut yang ada di Pulau Sumatera seluas 4.5 juta hektar.

Lahan Gambut Sebagai Penahan Laju Perubahan Iklim

Lahan gambut memiliki kemampuan menyimpan karbon paling tinggi dibandingkan dengan jenis lahan dan vegetasi apapun. Perlu kalian tau, lahan gambut dengan kondisi mendekati alami dapat menyimpan hingga lebih dari 550 gigaton karbon atau setara dengan 42% dari semua karbon yang tersimpan di tanah. 

Luas lahan gambut di Indonesia yang mencapai 13.43 juta hektar diperkirakan mampu menyimpan hingga 57.4 gigaton karbon. Cadangan karbon yang tersimpan di dalam tanah gambut akan terlepas ke udara jika lahan gambut dikeringkan atau dialih fungsikan.

Simpanan karbon di dalam gambut yang dua puluh kali lipat dibandingkan dengan lahan mineral akan terlepas ke udara dan menjadi sumber utama emisi gas rumah kaca seperti metana (CH4).

Metana merupakan jenis gas rumah kaca yang 21 kali lebih berbahaya daripana karbon dioksida (CO2) karena kemampuan menahan panas yang lebih tinggi. Metana yang terlepas akibat dari kebakaran lahan gambut jumlahnya bisa mencapai 10 kali lipat daripada kebakaran lahan lainnya.

Gas rumah kaca yang terlepas ke atmosfer akan menahan panas dari matahari sehingga meningkatkan suhu bumi. Efek rumah kaca inilah yang mempercepat laju perubahan iklim.

Sehingga tugas kita untuk melestarikan lahan gambut,agar tidak mudah terbakar. Sehingga lahan gambut bisa berfungsi dengan baik, menahan karbon. Dan membatu untuk menahan laju perubahan iklim yang terjadi.

Referensi 

  • https://rimbakita.com/lahan-gambut
  • https://pantaugambut.id/pelajari/mitigasi-perubahan-iklim

 







4 komentar

  1. Melestarikan lahan gambut jadi salah satu penahan laju perubahan iklim yang cukup signifikan ya kak. Sesuai dengan fungsinya yang dapat menyerap banyak karbon. Gak bayangin kalau nanti karbon itu terlepas.

    BalasHapus
  2. MashaAllah~
    Ajaibnya lahan gambut yaa.. bisa menahan mitigasi perubahan lingkungan sehingga kita wajib menjaga dengan sepenuh hati agar lahan gambut di Indonesia tidak semakin menurun luasnya.
    huhu~

    BalasHapus
  3. Ternyata lahan gambut butuh waktu lama banget buat terbentuk, eman sekali kalau harus dirusak karena belum tentu kita bisa membuatnya kembali :(

    BalasHapus
  4. Lahan gambut penolong banget ya Kak. Ayok kita semua dukung dan lestarikan lahan Ng gambutt

    BalasHapus