Mengajak Anak Muda Progresif untuk Indonesia yang Inklusif

“Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” (Ir. Soekarno)

Kata-kata dari Presiden Soekarno tersebut menggambarkan begitu dahsyatnya pengaruh yang bisa ditimbulkan oleh anak muda. Nah dalam rangka memperingati International Youth Day yang diperingati pada tanggal 12 Agustus ini, Ruang Publik KBR bekerjasama dengan NLR Indonesia mengadakan talkshow yang bertujuan mengajak anak muda progresif untuk Indonesia Inklusif.

KBR

Talkshow bertema “Yang Muda Yang Progresif, untuk Indonesia Inklusif” ini diselenggaran pada tanggal 24 Agustus 2021 lewat live youtube berita KBR, live streaming via website kbr.id dan disiarkan di Ruang Publik KBR yang bisa disimak di 100 Radio jaringan KBR diseluruh Indonesia dari Aceh hingga Papua dan 104.5 MSTri FM.

Isu yang diangkat kali ini adalah ajakan untuk menciptakan masyarakat yang inklusif. Acara kali ini dipandu oleh Ine Nirmala selaku host dan dua nara sumber yaitu Agustina Ciptarahayu Founder & CEO, PT Botanina Hijau Indonesia dan Widya Prasetyanti Program Development & Quality Manager, NLR Indonesia.

Menciptakan Masyarakat yang Inklusif

Masyarakat yang inklusif merupakan sebuah masyarakat yang mampu menerima berbagai bentuk keberagaman dan perbedaan serta mengakomodasikanya ke dalam berbagai tatanan infrastruktur yang ada di masyarakat. Dengan begitu sifat inklusif adalah pendekatan untuk membangun dan mengembangkan sebuah lingkungan yang terbuka, mengajak dan mengikutsertakan semua orang dengan berbagai perbedaan latar belakang, karakteristik, kemampuan, status, kondisi, etnik, budaya dan lainnya.

kbr
live youtube Talkshow Yang Muda Yang Progresif, untuk Indonesia Inklusif

Dalam acara kali ini yang dibahas adalah tetang pemenuhan hak-hak para penyandang disabilitas. Di awal acara Kak Ine Nirmala menyampaikan bahwa jumlah penyandang disabilitas di Indonesia adalah sebanyak 21.84 juta orang atau 8.26% dari jumlah penduduk Indonesia. Kenyataannya, penyandang disabilitas termasuk orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK) sebagai bagian dari kelompok disabilitas masih menghadapai kesulitan dalam upaya pemenuhan hak mereka. Hal ini dikarenakan oleh stigma masyarakat dan hambatan dalam mengakses layanan umum dan layanan dasar.

Berdasarkan Riskesdas 2018, kelompok anak muda usia 18-24 tahun dengan disabilitas merupakan populasi disabilitas terbesar ketiga setelah kelompok usia lansia dan dewasa akhir. Sebagai generasi muda mereka dapat dipandang sebagai peluang dalam mewujudkan Indonesia yang Inklusif. Tidak sedikit inovasi dan perubahan yang digagas oleh anak muda dengan disabilitas dan OYPMK.

Mengenal NLR dan Penyakit Kusta

NLR
Source : filantropi.or.id

NLR merupakan sebuah organisasi non-pemerintah yang didirikan Belanda pada tahun 1967 untuk menanggulangi kusta dan konsekwensinya di seluruh dunia dengan menggunakan pendekatan tiga zero, yaitu zero transmission (nihil penularan), zero disability (nihil disabilitas) dan zero exclusion (nihil eksekusi).

Saat ini NLR beroperasi di Indonesia, Mozambique, India, Nepal, dan Brazil. Di Indonesia, NLR mulai bekerja di tahun 1975 bersama Pemerintah Indonesia. Pada tahun 2018, NLR bertransformasi menjadi entitas nasional dengan maksud untuk membuat kerja-kerja organisasi menjadi efektif dan efisien menuju Indonesia bebas dari kusta.

Apa sih Kusta itu? Kusta merupakan penyakit infeksi bakteri kronisyang menyerang jaringan kulit, saraf tepi, serta saluran pernapasan. Kusta disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Bakteri ini dapat menular dari satu orang ke orang lainnya melalui percikan  cairan dari saluran pernapasan, yaitu ludah atau dahak, yang keluar saat batuk atau bersin.

Namun banyak orang salah paham, mengira bahwa sekali terkena percikan bisa langsung tertular. Sehingga banyak orang yang mengucilkan para penderita kusta dan membuat mereka telat mendapatkan penanganan.

Padahal bakteri penyebab kusta ini tidak menular dengan mudah. Seseorang bisa tertular kusta bila terkena percikan air dari penderita kusta secara terus menerus dan dalam waktu yang lama. Selain itu bakteri ini juga membutuhkan waktu lama untuk berkembang biak di dalam tubuh penderita.

Yang perlu dicatat, seseorang tidak akan tertular kusta hanya karena bersalaman atau duduk bersama. Kusta juga tidak ditularkan dari ibu ke janin yang dikandung.

Kusta bila tidak ditangani sesegera mungkin bisa menyebabkan cacat pada tubuh penderita. Seperti yang dialami oleh Kak Gaby seorang OYPMK yang berasal dari NTT, kakinya menjadi lumpuh karena penanganan yang terlambat.

Gejala apa saja yang timbul?

  1. Mati rasa dikulit, termasuk kehilangan kemampuan merasakan suhu, sentuhan, tekanan atau rasa sakit.
  2. Muncul lesi pucat berwarna lebih terangdan menebal dikulit.
  3. Muncul luka tapi tidak terasa sakit.
  4. Pembesaran saraf yang biasanya terjadi di siku dan lutut.
  5. Otot melemah, terutama otot kaki dan tangan.
  6. Kehilangan alis dan bulu mata.
  7. Mata menjadi kering dan jarang mengedip.
  8. Mimisan, hidung tersumbat, atau kehilangan tulang hidung.

Jika menderita gejala-gejala tersebut ada baiknya segera memeriksa ke dokter aga segera mendaptkan penanganan lebih lanjut.

Peran NLR Indonesia bagi Penyandang Disabilitas dan OYPMK

Di sini NLR Indonesia sebagai LSM yang bergerak untuk penanggulangan kusta menyediakan beberapa program untuk kelompok anak muda penyandang disabilitas dan OYPMK. Apa saja program mereka?

  1. Hak ketenagakerjaan yang inklusif dalam hal ketenagakerjaan formal maupun kewirausahaan.
  2. Pendampingan untuk anak dan remaja disabilitas dan kusta dalam tumbuh kembang dalam topic khusus kesehatan seksual dan reproduksi
  3. Pemagangan inklusif dengan memberi kesempatan penderita disabilitas dan OYMPK untuk bekerja di kantor NLR.
  4. Melatih mereka yang pernah mengalami kusta (OYMPK) untuk menjadi konselor yang handal untuk teman-teman sebayanya yang menderita kusta.
  5. SUKA (Suara Untuk Kusta), upaya untuk penyadaran tentang kusta dengan mengkampanyekan lewat berbagai cara salahsatunya dengan mengadakan roadshow ke kampus.

Visi Misi NLR Indonesia

Visi NLR

  • Dunia yang bebas dari kusta dan konsekuensinya
  • Semua orang Indonesia, terutama OYMPK atau orang dengan disabilitas, menikamti hak-hak mereka di tengah masyarakat inklusif tanpa stigma dan diskriminasi

Misi NLR

  • Mencegah, mendeteksi dan menangani kusta dan mendukung kesehatan, kemandirian dan iklusi penuh bagi OYMPK di dalam masyarakat dengan memperkuat petugas kesehatan, organisasi penyandang disabilitas dan komunitas orang dengan disabilitas.
  • Mengedukasi masyarakat tentang kusta dan disabilitas.

Peran PT Botanina Hijau Indonesia

Selain NLR Indonesia ada sebuah perusahaan yang ikut berperan dalam pemenuhan hak-hak para disabilitas dan OYMPK, yaitu PT Botanina Indonesia. Perusahaan yang dibangun 7 tahun lalu ini bergerak dalam bidang health & Beauty ini mempekerjakan karyawan disabilitas. Pekerjaan yang diberikan juga disesuaikan dengan skill dan kepintaran para penyandang disabilitas.  

PT Botanina memproduksi produk-produk kesehatan, personal care untuk anak dan bayi dan untuk imun. Untuk menghasilkan produk tersebut skill yang dibutuhkan adalah menciptakan aroma. Oleh sebab itu PT Botanina sudah merekrut penyandang disabilitas yang memiliki penciuman yang sangat tajam.

Dan kini, PT Botanina akan memproduksi marchendise. Sehingga mereka kini sedang mencari pekerja untuk membuat marchendise, dan beliau mencari orang autis karena biasanya lebih teliti dan focus.

Penutup

Mereka para penyandang disabilitas dan OYMPK memiliki hak yang sama dengan kita. Mereka juga punya hak untuk bekerja dan berkarya. Mereka tak seharusnya dikucilkan atau dibedakan.

Seperti yang dikatakan Kak Agustina Founder & CEO PT Botanina, bahwa kadang ada skill yang hanya dimiliki disabilitas, tinggal kitanya saja yang harus pandai melihat kemampuan mereka.

Buat kalian yang ingin menjadi volunteer atau ingin lebih tau tentang kusta bisa langsung menghubungi  kator NLR atau cek social media NLR.

Siaran ulangnya bisa kalian tonton di sini



 

25 komentar

  1. wahhh apresiasi banget nih buat pegiat NLR Indonesia sama PT Botanina Hijau yang memang fokus pemberdayaan teman-teman disabilitas dan OYMPK ya, semoga semakin banyak jg nih program2 perusahaan yg menerima penyandang disabilitas utk ikut berkarya

    BalasHapus
  2. Wah nambah lagi nih informasi baru seputar kesehatan, btwe materi-materi yang disampaikan pada setiap webbinar KBR ini menarik yaa, terutama bagi generasi muda.

    BalasHapus
  3. Wah saya pengguna setia produk-produk botanina... Baru tau kalau ternyata memberdayakan penyandang disabilitas... Keren banget...

    BalasHapus
  4. Banyak juga dari kaum disabilitas justru menunjukkan ketrampilan yang menonjol dibanding orang lain. Kadang hanya kesempatan yang mereka butuhkan yang belum tersedia

    BalasHapus
  5. Pengetahuan masyarakat tentang Kusta ini memang sangat minim, karena sosialisasi dari pemerintah daerah juga kurang. Sebagian dari mereka beranggapan bahwa Kusta itu penyakit yang menular, oleh karenanya banyak menjauh dari orang-orang yang berpenyakit ini. Acara yang diselenggarakan KBR ini sangat tepat, sehingga membuka mata bagi masyarakat. Wajib nonton nih...

    BalasHapus
  6. Semoga Indonesia bisa segera mewujudkan negara inklusi ya. Aku sepakat sih kalau hak2 penderita disabilitas harus dipenuhi. Alhamdulillah ya ada PT Botanica yang mempekerjakan org dengan disabilitas

    BalasHapus
  7. Baru tahu tentang NLR, ternyata ada organisasi yang peduli khususnya tentang kusta. Pengetahuan tentang kusta memang blm banyak dan merata di Indonesia. Jadi masih banyak yg salah paham ttg kusta. Smoga dengan acara KBR bisa lebih mengedukasi generasi muda.

    BalasHapus
  8. Kemarin saya juga menyimak ini
    Ternyata memang kusta masih jadi momok
    Semoga dengan NLR dan KBR bekerja sama jadi lebih baik lagi
    Dan kusta sirna tanpa harus penderitanya dijauhi

    BalasHapus
  9. Bagus banget kebijakan PT Botanina Indonesia ini. Menarik ya, mereka melihat sisi unggul dari penyandang disabilitas, dan bukannya membesar-besarkan ketidakmampuan fisik mereka.

    BalasHapus
  10. Setuju banget mereka yang punya atau pernah sakit kusta punya hak yang sama dengan kita semua. Senang ada organisasi seperti NLR yang peduli dengan pengidap kusta.

    BalasHapus
  11. Aku baru tahu nih kalo kusta dimasukkan dalam penyandang disabilitas. Ternyata gede juga penyandang disabilitas di Indonesia. Hal2 semacam ini nih yang perlu edukasi lebih banyak. Sehingga tidak ada lagi pandangan miring terhadap orang yang memiliki kusta atau penyakit2 lain. Keren nih tindakan edukasinya.

    BalasHapus
  12. Taunya kusta dan bedanya dengan penyakit kulit lainnya yg mirip juga dari NLR ini. Emang harus lebih banyak lg edukasi yg dilakukan untuk masyarakat sih yaa

    BalasHapus
  13. setujuuu banget, banyak anak muda yang perlu lebih bergerak dan punya mindset yang berkembang dan terbuka. jadi memandang suatu hal, penyakit kusta ini misalnya, gak dari satu sudut pandang aja

    BalasHapus
  14. Saya antara geram dan sedih, memang di Indonesia ini yang disabilitas masih dilihat sebelah mata. Jangankan yang disabilitas, yang normal saja harus memiliki kriteria ini itu. Semoga banyak anak muda yang bisa berfikir terbuka, mindset positif untuk kemajuan Indonesia

    BalasHapus
  15. Keren programnya nih..memberdayakan orang-orang disabilitas dan orang dengan kusta. Semoga mereka masih bisa produktif di tengah keterbatasan ya

    BalasHapus
  16. Edukasi tentang penyakit kusta ini penting sekali ya mbak mengingat di masyarakat masih banyak yang mengucilkan penderitanya. Lha masalahnya banyak yang belum tahu tentang kusta ini. Salut ya dengan NLR dengan visinya. Semoga bisa menginspirasi banyak orang untuk tergerak hatinya juga, amiin

    BalasHapus
  17. benar banget ini, OPYMK juga punya hak yang sama untuk bisa bekerja dan berkarya, juga mendapatkan pendidikan, karena statusnya sama sebagai warga negara yang dilindungi haknya ya.
    semoga dengan adanya webinar seperti ini dan bisa dihadiri terbuka semakin banyak orang yang bisa menghargai kehadiran OPYMK dan tidak mengucilkan mereka lagi.

    BalasHapus
  18. Aku sangat mendukung organisasi seperti ini, dunia tentunya akan lebih baik ketika kita bisa bergandengan tangan dan inklusif. Lewat postingan ini aku juga jadi lebih paham tentang kusta, ternyata begitu ya

    BalasHapus
  19. beberapa waktu belakangan saya juga ikut webinarnya di berita KBR dan memang organisasi NLR sangat fokus untuk memperjuangkan hak-hak penyangdang disabilitas maupun OYPMK, mulai dari hak kesempatan kerja, hak akses kesehatan inlklusif dan masih banyak lagi. Saya juga sangat mendukung organisasi ini dapat berkembang lebih baik kedepannya

    BalasHapus
  20. Ternyata jumlah penyandang disabilitas di Indonesia sebanyak 21.84 juta orang atau 8.26% dari jumlah penduduk Indonesia.

    Kalo liat dari jumlahnya yg masih signifikan begitu, rasanya Indonesian belum mampu menuntaskan permasalahan OYPMK

    BalasHapus
  21. Sepertinya masih PR di kita ya utk pemenuhan hak penyandang disabilitas. Kegiatan atau organisasi volunteer yg peduli akan hal ini patut diapresiasi nih. Semoga makin banyak yg teredukasi jg tentang kusta ini ya

    BalasHapus
  22. Mengatasi kusta memang tidak bisa mengandalkan pemerintah saja tetapi juga melibatkan banyak pihak termasuk swasta. Nah NR telah memberikan kontribusinya yang tidak sedikit terhadap penanganan kusta di Indonesia.

    BalasHapus
  23. wah semoga semakin banyak edukasi seperti ini ke masyarakat, untuk mematahkan stigma stigma negatif tentang kusta ya

    BalasHapus
  24. Pemilik disabilitas juga bisa menjadi bagian dari masyarakat inklusi jika mendapatkan haknya untuk belajar dan berkembang sesuai kebutuhan. Hasilnya memang luar biasa karena generasi inklusi tidak memandang disabilitas sebagai kekurangan tapi sebagai modal untuk berkembang

    BalasHapus
  25. Sekarang masyarakat semakin terbuka dan aware ya terhadap para penderita kusta

    BalasHapus