dkjshfkmdsacknbajcndwakncdiejhceuiwj

Kumpulan Cerita Perjalanan

Serba Serbi Ramadhan : Mic Rusak


Mic Rusak

Nggak kerasa sudah memasuki pertengahan bulan Ramadhan. Nah kali ini saya mau cerita tentang shalat terawih beberapa hari yang lalu *lupa harinya. Waktu itu hujan deras menghuyur Kota Malang tepat saat adzan maghrib berkumandang. Memang dari siang udah mendung sich *padahal harusnya sekarang musim kemarau. Karena hujan tak kunjung reda hingga adzan isya dikumandangkan, membuat jamaah shalat isya hanya tiga baris saja. Sepi.

Saya yang biasanya nggak kebagian tempat di lantai dasar ini, jadi dapat tempat yang paling depan. Setelah qomat dimulailah shalat isya'. Semua berjalan normal seperti biasa, sampai saat Imam membaca surat pendek tiba-tiba suaranya menghilang di telan angin. Mic yang dipakai imam rusak. Saya menajamkan pendengaran saya, tetap saja tak terdengar. Sayapun hanya bisa meraba-raba, kira-kira udah ruku' belum dan melirik kanan kiri bila saja mereka mendengar seruan takbir untuk berganti posisi.

The hardest thing adalah saat sujud, karena mana bisa lirik-lirik, jadi kudu bener-bener ngandalin feeling. Dan benar saja saya terlambat ngikutin gerakan imam. Wahai kupingku kamu kok ga bisa diajak kompromi ya. Untungnya pas rakaat ke dua jamaah pria nyadar suara pak imam nggak sampe ke shaf cewek jadilah mereka kompak mengeraskan suara setiap berganti posisi. Dan anak-anak kecil yang biasa dengan suara "aamiin" yang panjang dan keras jadi sangat membantu.

Lalu saya berfikir, kita sekarang kan enak banget sudah ada mic sehingga suara bisa nyampai sampai jarak yang lumayan jauh. Imam pun nggak perlu melantangkan suaranya agar para jamaah bisa mendengarkannya. Nah kalo jaman dahulu kayak gimana ya? Apalagi saat Rasulullah masih ada.

Kebayang nggak sich seberapa lantang suara Rasulullah saat mengimami shalat di Masjidil haram yang seluas itu dengan jamaah yang udah deh gak usah diitung berapa banyaknya karena sangking banyaknya. Terus kebayang gak sich gimana para jamaah berlomba-lomba datang cepat ke masjid, berebut agar dapat di barisan paling depan agar dapat mendengar dengan jelas lantunan suara Rasulullah membacakan ayat-ayat Allah.

Dan saya ngaca ke diri saya sendiri. Rumah udah tetanggaan sama masjid, tapi saat di panggil untuk shalat masih aja datangnya telat, untung-untung masih bisa ikut rakaat pertama seringnya malah datang pas rakaat terkhir. Gitu mintanya doanya cepet dikabulin, dipanggil untuk menghadap saja lelet.

#selfnote #diaryramadhan #serbaserbiramadhan

Serba Serbi Ramadhan : Mengajak

Mengajak


Aku teringat tulisan seseorang seperti ini :


"Apa hukumnya orang yang tidak pernah ke masjid?"
"Haram ustad, orang itu nggak mau bersyukur, nggak mau belajar... Bla bla bla"
"Hukumnya orang yang tidak pernah ke masjid itu, ya di ajak ke masjid"


Mengajak bukan malah meninggalkan atau malah menyalahkan.


Well, saat teraweh tadi saya melakukan sebuah kesalahan. Bukannya mengajak tapi malah menyudutkan. Hari ini sebelum shalat tarawih ada ceramah selama 30 menit. Saat ceramah kami semua duduk sekenanya, tidak membentuk barisan shaf.


Nah saat akan memulai tarawih, kami mulai berdiri dan mulai meluruskan shaf. Di sebelah saya ada anak-anak kecil yang masih saja bergerombol dan asik dengan mainan mereka. Secara reflek saya berkata "mau shalat apa nggak? Kalo nggak shalat sana di pinggir saja". Saat mulai rakaat pertama saya baru tersadar akan kesalahan saya. Kok saya nggak ngajak mereka "Ayo shalat, mainannya nanti aja", malah menjudge bahwa mereka hanya mau main-main saja. Akhirnya apa? Mereka menuruti kata-kata saya ke pinggir dengan mainan mereka.


Hari ini saya mendapat satu pelajaran bahwa saya harus banyak berlatih menggunakan kata yang baik dan benar. Mengajak, bukan malah menjudge.


#DiaryRamadhan #RamadhanBercerita #selfnote

Mengintip Gaya Hidup Orang Korea Lewat Rando Kim

Judul : Amor Fati,  Cintai Takdirmu
Penulis : Rando Kim
Penerbit : Bhuana Ilmu Populer
Pengalih Bahasa : Astiningsih
ISBN : 978-602-394-653-2

amor fati

Untuk "J" yang kembali setelah menjadi dewasa.

Rando Kim mempersembahkan bukunya ini untuk anaknya J yang telah lulus kuliah, bekerja dan mulai "bergerak menjadi dewasa".

Wahai engkau yang beranjak dewasa,
Selamat datang di kehidupan yang sebenarnya.
Semoga berhasil

Dari kata-kata itu, Amor Fati dimulai.

Bagian isi buku tediri dari empat bab dengan beberapa sub-bab di dalamnya. Tapi kalo boleh saya ringkas buku ini membahas proses pendewasaan dalam tiga hal. Yang pertama pekerjaan, lalu pernikahan, dan terakhir penerimaan diri. Beberapa sub bab di akhiri dengan foto dan kata mutiara yang di ambil dari isi sub bab tersebut.

Sebagai buku self improvement yang laku keras di Korea menunjukkan bahwa buku ini memang pas banget dengan kondisi lingkungan dan pergaulan disana. Tapi ada beberapa yang universal sehingga pembaca di luar Korea pun bisa mengambil pelajaran dari apa yang di sampaikan Mr Rando Kim ini.

" Korea Selatan, negara yang sangat bersinar itu, yang semuanya terlihat indah dan menawan ternyata cara pergaulannya kayak ginj?", itu yang ada dalam pikiran saya. "Kayak gini" itu yang seperti apa? Karena emang berbeda banget sama di Indonesia. Netijennya disana kelihatannya lebih kejam deh. Mungkin itulah yang menyebabkan angka kematian karena kasus suicide di sana tinggi.

Adanya topeng dalam kehidupan, sehingga terjadi kesenjangan dalam keluarga. Bersikap terhadap orang lain ramah tapi terhadap keluarga sendiri seenaknya. Sampai di tulis seperti ini

"Sebagai pegawai, Kim Ah Yeong memang ramah, tetapi sebagai anak perempuan..."
"Sebagai pemilik toko bunga, Lee Hyo Jin memang ramah, tapi sebagai ibu..."
"Sebagai teman, Kim Bum Jin memang ceria, tetapi sebagai putra..."
"Sebagai manajer, Kim Ki Jun memang bijaksana, tetapi sebagai suami..."

Mereka berusaha menjadi yang terbaik buat orang lain tapi tidak untuk keluarganya.

Hanya karena merasa paling dekat, bukan berarti kita bisa bertingkah sesuka hati. Semakin kita yakin bahwa kita dekat dan semakin lama kita menghabiskan waktu bersama, semakin kita harus memperhatikan perasaan orang tersebut.
Halaman 245.

Tentang pandangan orang lain

Aku tidak bisa melihat, hanya orang lain yang bisa melihat. Dalamku tidak terlihat, hanya luarku yang terlihat. Demi menghindaei tatapan orang lain kepadaku yang tak bermata. Aku sering kali bersembunyi di dalam diriku.
Yoo Ahn Jin, I Am My Own Prison

Disebutkan bahwa angka kebahagiaan orang korea lebih rendah dari pada tingkat pendapatannya. Hal ini disebabkan kecenderungan orang korea untuk menjadikan pandangan orang lain sebagai indeks kebahagiaan. Seperti kita tau tren operasi plastik para artis, "roti sobek" ala-ala boy band dan make up tutorial yang catchy banget. Membuat mereka yang tidak mengikuti arus tren merasa minder karena dianggap nggak gaul. Padahal itu hanya perasaan mereka saja begitu kata Rando Kim.

Dan yang terakhir, orang korea itu susah untuk bilang " Saranghaeyo" , "gomawo", "mianhae"."Aku mencintaimu", "terima kasih", " maaf". Padahal kata-kata itu sering banget ya kita dengar di Kdrama atau korean movie. Padahal kenyataannya orang korea susah banget untuk bilang maaf, terima kasih dan aku mencintaimu.

Jadi gaes, hidup itu nggak sama kayak di korean drama.

Cantik itu Luka, Eka Kurniawan

canti itu luka
Judul : Cantik itu Luka
Penulis : Eka Kurniawan
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 505 hlm ; 3.2 cm

Pertama tau karena baca cuplikan-cuplikan kalimat dari instastories seorang teman yang notabene anak sastra, terus jadi tertarik deh. Setting waktunya di masa Kolonial Belanda bikin saya jadi tambah penasaran karena teringat novel berjudul "Maharani" dengan setting waktu yang sama yang ceritanya bagus banget Dan akhirnya dapat pinjaman buku ini dari seorang teman *gak modal banget ya wkwkw.

Karena ini kali pertama saya baca novel Eka Kurniawan yang di bandrol 20+ jadi rada syok juga karena bahasanya yang vulgar. So, buat adek-adek yang masih dibawah usia 20 jangan baca dulu ya, nanti bisa merinding disko lo haha *emangnya film horor. Ya walaupun ada cerita hantu-hantunya dikit sich hehe.

At all saya sukak banget sama gayanya Eka Kurniawan. Terutama dalam penggambaran tokoh. Pembentukan karakter tokoh-tokohnya di jabarkan dari mulai mereka lahir. Mulai dari asal-usul keluarga, lingkungan sekitarnya, orang tua dan kejadian-kejadian yang akhirnya membentuk karakter tokoh hingga sampai saat ini.

Contohnya saja untuk tokoh Kamerad Kliwon, seorang anggota partai komunis yang ternama di Halimunda. Di jelaskan bahwa bapaknya dulu juga merupakan seorang komunis yang akhirnya meninggal ditembak mati oleh Jepang. Kemudian dia pernah berdiskusi dengan teman bapaknya, seorang Komunis yang pernah sekolah ke Rusia. Dan akhirnya jadilah Kamerad Kliwon anggota partai komunis paling berpengaruh di Halimunda.

Alur ceritanya maju mundur. Dimulai dari bangkitnya Dewi Ayu setelah dua puluh satu tahun kematiannya dan dilanjutkan dengan kisah keturunannya di tahun-tahun sebelum dia meninggal. Selain itu dalam satu waktu yang sama terdapat cerita dari dua sudut pandang tokoh yang berbeda. Sehingga membuat pembaca mampu memahami cara berfikir tiap tokoh dan pengambilan keputusan tiap tokoh yang sesuai dengan karakter mereka masing-masing.

Setiap tokoh digambarkan dengan sikap baik dan buruknya. Semisal tokoh Maman Gendeng, seorang raja preman di Halimunda dengan sikapnya yang beringas tapi terhadap istri dan anaknya dia begitu lemah lembut dan sayang.

Bagi saya buku ini seperti kumpulan kisah cinta yang selalu berakhir tragis. Dari yang cinta yang tak bisa bersatu, pengkhianatan, pemaksaan cinta dan cinta dalam diam. Aaah rumit banget ya kalo masalah asmara gini. Kayak kata Cu Pat Kai dalam kera sakti "Cinta deritanya tiada akhir" *weleh-weleh.

Tapi saya suka dengan penyajian drama asmaranya. Manis. And the best love story yang bikin saya senyum-senyum sendiri kayak baca sms dari tambatan hati adalah kisah Alamanda dan Kamerad Kliwon. Mungkin kalo dibikin film palingan kayak kisah-kisah Ftv gitu sich, tapi karena penyajian Eka Kurniawan yang apik jadi kerasa manis. 

Malu-malu tapi mau. Setiap tokoh yang jatuh cinta pasti di gambarkan "menggigil" saat teringat pujaan hatinya. Emang iya ya kalo jatuh cinta bisa menggigil gitu *serius tanya. Maklum yang nulis lupa gimana rasanya jatuh cinta.

Di akhir kisah, di ceritakan kenapa semua keturunan Dewi Ayu memperoleh kisah cinta dengan akhir yang menyedihkan, padahal mereka dilahirkan dengan wajah yang cantik rupawan seperti ibunya (kecuali anak yang terakhir yang bernama Cantik).

Bulan, Tere Liye

bulan tere liye
Judul : Bulan
Penulis : Tere Liye
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 400 hlm ; 20 cm
ISBN 978-602-03-1411-2

Buku ini merupakan seri kedua buku tetralogi karya Tere Liye. Seri yang pertama berjudul Bumi terbit tahun 2014. Berbeda dari novel-novel sebelumnya yang bertema fiksi kehidupan, kali ini Tere Liye mengusung tema fiksi fantasi. Agak shock juga pas pertama tau, soalnya awalnya saya pikir genrenya sama lah kayak novel-novel sebelumnya.

Serial ini menceritakan tentang petualangan empat orang anak dari klan yang berbeda. Raib dari klan Bulan, Selli dari klan Matahari, Ali dari klan Bumi dan tokoh dari klan Bintang belum muncul. Dalam seri Bulan, Tere liye menyajikan cerita di Negeri Matahari tempat asal Selli.

Meskipun berada di Negeri Matahari, tapi sudut pandang cerita masih berasal dari Raib dan Tokoh utama juga masih Raib. Disana ketiga anak tersebut ditambah Ily dari klan Bulan secara mendadak harus mengikuti festival bunga matahari. Dalam festival ini mereka harus menemukan bunga matahari yang mekar pertama kali di musim semi. Tentu saja banyak rintangan yang harus mereka lalui.

Bacaannya ringan banget. Saat awal sih agak membosankan karena alur ceritanya agak monoton tapi waktu bagian tengah mulai menarik dan menantang. Paling seru saat Ali main tebak-tebakan sama seorang nelayan agar bisa menyebrang danau. Kayak di buku bahasa indonesia tebak-tebakannya.

Dalam beberapa bab juga di sisipkan nilai-nilai kehidupan yang dapat diambil hikmahnya. Menurut saya novel ini cocok banget buat para remaja. Karena semua tokohnya diceritakan masih belajar di bangku sekolah menengah pertama.

Kisah Cinta BARA


Pertama kali lihat covernya apa yang kalian bayangkan? Kalo saya ya uda ngebayangin cerita petualangan seorang pemuda di hutan belantara atau kisah seorang backpacker yang keliling dari satu kota ke kota lainnya. Kelihatannya seru banget ya.

Kalo apa yang kalian bayangin sama seperti apa yang saya bayangin. I have to say sorry, karena nggak ada kisah seru dalam pendakian, nggak ada kisah indah dalam berbagai kota. Buku ini berisi tentang seorang Bara, bukan perjalanannya. Jadi tentang personalnya dia, isinya pure tentang seorang Bara bukan petualangannya. 

Cerita awal memang agak bersinggungan dengan alam sich, tapi bukan tentang pendakian. Diceritakan Bara yang merupakan anggota team rescue sedang melakukan pencarian terhadap empat orang mahasiswa yang tersesat di Gunung Ciremai Jawa Barat.

Setelah itu lanjut ke kehidupannya sebelum menjadi team rescue. Saat cinta pertamanya meninggal dunia. Digambarkan Bara sangat terpukul ditinggal sama kekasihnya. Tapi penggambaran terlalu lebay menurut saya, kayak liat sinetron yang seperti dibuat-buat ceritanya. Saat sampai tengah cerita, waktu dia menemukan sesosok wanita lainnya. Ceritanya mulai bisa untuk dinikmati. Tapi saat dia kehilangan lagi mulai deh sinetronnya muncul lagi.

Saya suka saat penulis menceritakan sosok Bara saat mulai kagum dengan seseorang. Masa-masa PDKT nya. Sama quotes-quotes yang selalu ada saat akan memasuki Bab baru. Ceritanya mengalir dengan sederhana dan normal seperti apa yang emang biasa terjadi di kehidupan. Jadi enak dibacanya. Meskipun bagi saya masih kurang unch gitu. Atau karena ekspektasi saya ketinggian ya jagi berasa kurang nendang aja ceritanya.


Menanamkan Adab dan Kebiasaan Baik di Rumah

Menanamkan adab dan kebiasaan baik di rumah by Rumbel Keluarga Sakinah

Pemateri
Ustadzah Farida Aji (konsultan keluarga, ketua Lembaga Harmoni)

Minggu, 25 Maret 2018
Pukul 10.00 - 11.30 WIB
Masjid Al-Mukminun, Jl Mahakam 29 Malang.

Tulisan di bawah ini adalah rangkuman saya, jadi jika ada salahnya mohon di koreksi.
Rumbel keluarga sakinah ini diadakan setiap dua minggu sekali di Masjid Al- mukminun Mahakam selama 12 kali pertemuan. Ini merupakan pertemuan ke empat. Karena saya tadi datangnya telat 20menit jadi mungkin ada beberapa materi yang tidak dapat saya tuliskan disini

Menanamkan kebiasaan baik kepada anak dimulai dari kita terlebih dahulu. Kenapa? Karena anak adalah peniru yang ulung. Sehingga mereka akan banyak menirukan apa yang kita lakukan. Beberapa hal baik yang harus kita ajarkan adalah tidak mudah marah "Jangan kamu marah maka surga untukmu ", kejujuran, dan kesabaran.

  • Allah menitipkan anak sebagai penyejuk hati (Qurota Ayyun)
" Dan berkatalah istri Firaun : " (Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil dia menjadi anak," sedang mereka tiada menyadari. (Qs Al-Qasas : 9)
  • Anak sebagai sarana mendapat risqi
"..., dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi risqi kepadamu dan kepada mereka,..." (Qs Al-Annam 151)
  • Anak investasi dunia dan akhirat
Jika seorang anak adam wafat maka putus semua pintu amalnya, kecuali ilmu yang bermanfaat, doa anak yang soleh, amal jariyah.

Konsep rumah tangga
  1. Konsep ibu dan ayah maka suami dan istri harus punya visi dan misi yang sama.
  2. Orang tua harus menjadi tauladan karena anak itu peniru yang paling hebat.
  3. Rumah tempat menciptakan Baity Jannaty sehingga menjadikan Al-quran sebagai hal yang paling sering didengar
  4. Banyak berdoa
Q & A
  • Question 
Bagaimana solusi menanggapi anak yang kecanduan HP, mungkin saat dirumah bisa untuk tidak main HP tapi saat diluar melihat temennya main HP mereka menjadi punya rasa ingin juga
  • Answer
  1. Minta perlindungan kepada Allah
  2. Biasanya anak-anak akan cerita tentang apa yang telah dia lihat atau mainkan, saat mereka cerita bahwa telah melihat hal yang negative jangan langsung marah tapi dengarkan. setelah itu beri penjelasan, bahwa apa yang dia lihat adalah hal yang tak pantas untuk dilihat. kuatkan podasi agamanya, buat mereka tau mana yang baik untuk dilakukan dan mana yang tidak. 
  3. Kita tanamkan pemikiran bahwa jika sering main HP maka akan kehilangan halyang menarik lainnya. Salah satu cara adalah dengan menyediakan hal menarik lainnya. Misal anda punya anak yang anteng tidak terlalu aktif maka beri mereka buku ( buat perpustakaan dirumah). Bila anak anda aktiv beri mereka permainan, misal beri bola untuk main bola atau ajari petak umpet dan lain-lain.