Serba Serbi Ramadhan : Mic Rusak
Serba Serbi Ramadhan : Mengajak
Mengajak
Aku teringat tulisan seseorang seperti ini :
"Apa hukumnya orang yang tidak pernah ke masjid?"
"Haram ustad, orang itu nggak mau bersyukur, nggak mau belajar... Bla bla bla"
"Hukumnya orang yang tidak pernah ke masjid itu, ya di ajak ke masjid"
Mengajak bukan malah meninggalkan atau malah menyalahkan.
Well, saat teraweh tadi saya melakukan sebuah kesalahan. Bukannya mengajak tapi malah menyudutkan. Hari ini sebelum shalat tarawih ada ceramah selama 30 menit. Saat ceramah kami semua duduk sekenanya, tidak membentuk barisan shaf.
Nah saat akan memulai tarawih, kami mulai berdiri dan mulai meluruskan shaf. Di sebelah saya ada anak-anak kecil yang masih saja bergerombol dan asik dengan mainan mereka. Secara reflek saya berkata "mau shalat apa nggak? Kalo nggak shalat sana di pinggir saja". Saat mulai rakaat pertama saya baru tersadar akan kesalahan saya. Kok saya nggak ngajak mereka "Ayo shalat, mainannya nanti aja", malah menjudge bahwa mereka hanya mau main-main saja. Akhirnya apa? Mereka menuruti kata-kata saya ke pinggir dengan mainan mereka.
Hari ini saya mendapat satu pelajaran bahwa saya harus banyak berlatih menggunakan kata yang baik dan benar. Mengajak, bukan malah menjudge.
#DiaryRamadhan #RamadhanBercerita #selfnote
Mengintip Gaya Hidup Orang Korea Lewat Rando Kim
Penulis : Rando Kim
Penerbit : Bhuana Ilmu Populer
Pengalih Bahasa : Astiningsih
ISBN : 978-602-394-653-2
Wahai engkau yang beranjak dewasa,
Selamat datang di kehidupan yang sebenarnya.
Semoga berhasil
Dari kata-kata itu, Amor Fati dimulai.
"Sebagai pemilik toko bunga, Lee Hyo Jin memang ramah, tapi sebagai ibu..."
"Sebagai teman, Kim Bum Jin memang ceria, tetapi sebagai putra..."
"Sebagai manajer, Kim Ki Jun memang bijaksana, tetapi sebagai suami..."
Mereka berusaha menjadi yang terbaik buat orang lain tapi tidak untuk keluarganya.
Halaman 245.
Yoo Ahn Jin, I Am My Own Prison
Cantik itu Luka, Eka Kurniawan
Penulis : Eka Kurniawan
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 505 hlm ; 3.2 cm
Bulan, Tere Liye
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 400 hlm ; 20 cm
ISBN 978-602-03-1411-2
Kisah Cinta BARA
Menanamkan Adab dan Kebiasaan Baik di Rumah
Ustadzah Farida Aji (konsultan keluarga, ketua Lembaga Harmoni)
Pukul 10.00 - 11.30 WIB
Masjid Al-Mukminun, Jl Mahakam 29 Malang.
- Allah menitipkan anak sebagai penyejuk hati (Qurota Ayyun)
- Anak sebagai sarana mendapat risqi
- Anak investasi dunia dan akhirat
- Konsep ibu dan ayah maka suami dan istri harus punya visi dan misi yang sama.
- Orang tua harus menjadi tauladan karena anak itu peniru yang paling hebat.
- Rumah tempat menciptakan Baity Jannaty sehingga menjadikan Al-quran sebagai hal yang paling sering didengar
- Banyak berdoa
- Question
- Answer
- Minta perlindungan kepada Allah
- Biasanya anak-anak akan cerita tentang apa yang telah dia lihat atau mainkan, saat mereka cerita bahwa telah melihat hal yang negative jangan langsung marah tapi dengarkan. setelah itu beri penjelasan, bahwa apa yang dia lihat adalah hal yang tak pantas untuk dilihat. kuatkan podasi agamanya, buat mereka tau mana yang baik untuk dilakukan dan mana yang tidak.
- Kita tanamkan pemikiran bahwa jika sering main HP maka akan kehilangan halyang menarik lainnya. Salah satu cara adalah dengan menyediakan hal menarik lainnya. Misal anda punya anak yang anteng tidak terlalu aktif maka beri mereka buku ( buat perpustakaan dirumah). Bila anak anda aktiv beri mereka permainan, misal beri bola untuk main bola atau ajari petak umpet dan lain-lain.