dkjshfkmdsacknbajcndwakncdiejhceuiwj

Kumpulan Cerita Perjalanan

5 Fakta Tentang Cewek Libra Yang Satu Ini

libra

Sebagai perempuan yang lahir di bulan oktober membuat aku menyandang zodiak berlambang timbangan yaitu Libra. Ada beberapa fakta cewek libra yang nyatanya memang "aku banget".


Misalkan aja nih

1. Susah memilih

Saat dihadapkan pada banyak pilihan pasti aku susah banget untuk menentukan pilihan. Selalu mikir panjang untuk mengambil keputusan. Kadang bisa minta pendapat beberapa orang dulu baru akhirnya nentuin pilihan. Atau yang paling sering akhirnya ikut suara terbanyak aja. "Terserah, ngikut ajah deh", kalimat akhir kalo udah di himpit waktu buat milih.


2. Banyak maunya.

Kalo lagi travelling banyak banget destinasi yang mau di kunjungi. Mau kesanalah kesini lah, pokok semua tempat-tempat yang keren pingin di datangi. Padahal kan waktunya nggak cukup kalo ke semua tempat itu. Eh ujung-ujungnya malah ke tempat yang nggak ada dalam pilihan. Bisa banget deh ini, malah melenceng ke destinasi wisata lainnya.


3. Anti ngeluh.

Meski aku ini anak terakhir yang terkesan manjah, but aku termasuk anak yang pantang banget nih buat ngeluh sampe ada yang bilang "kalo kamu ngeluh berarti kamu bener-bener capek banget". Ya kalo uda benar-benar di titik paling rendah paati ngeluh lah.


Tapi biasanya nggak yang terus-terusan ngomong aja. Lebih banyak diam sich kalo uda capek. Soalnya buat aku nggak penting ngeluh toh ga bakal ngerubah keadaan, malah bikin orang yang denger jadi bete kan.


4. Easy going.

Aku ini memang suka banget plesir. Jarang banget nolak kalo diajak kemana-mana. Diajak kemana-mana mah hayuk ajah, asal nggak di jadikan obat nyamuk ya! Ya iyalah ga asik banget kalo aku di kacangin selama perjalanan kan.


5. Suka backpakeran.

Ya bukannya gimana ya dananya juga cuma cukup buat backpakeran. Yang penting bisa piknik.


Yang anak Libra cung!!!

Bijak Menggunakan Instagram

instagram
Well, as i know gadget mampu membuat kita jadi kecanduan terhadapnya. Media sosial menjadi salah satu faktor penyebabnya. Yang membuat seseorang tak bisa lepas dari interaksi dalam dunia maya.

Nah sekarang mari kita bahas tentang salah satu media social yang paling ngetren dikalangan masyarakat baik muda ataupun tua yaitu instagram.

Dikutip dari National Geographic, jika instagram paling berpotensi memberikan efek buruk bagi keaehatan mental dan jiwa dibanding media social lainnya.

Sebagai aplikasi yang berfungsi sebagai tempat berbagi foto dan video, membuatnya menjadi ajang pamer bagi beberapa penggunanya. Ada yang posting keberhasilannya dalam bidang pekerjaan, ada yang upload tentang perjalanan mereka ke berbagai tempat yang menarik dan beberapa memposting foto-foto mereka yang menggunakan barang-barang bermerk berharga mahal macam foto OOTD gitu.

Hal tersebut dapat menimbulkan rasa cemas dan menghilangkan rasa percaya diri mereka yang melihatnya. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh IDN Times memyebutkan bahwa 35,7% orang merasa cemas ketika berlama-lama bermain instagram, 25% merasa sering cemas, 13,4% merasa pernah satu dua kali dan 25,9% merasa tidak pernah.

Faktor yang membuat mereka cemas adalah 48,2% karena melihat postingan teman yang lebih dulu sukses, 38,4% karena melihat teman bersenang-senang, 10,7% karena melihat selebriti pamer kemewahan gaya hidup dan 17,9% karena portingan online shop yang tidak mampu dibeli.

Perbandingan sosial merupakan pencuri kebahagiaan. Kamu dapat menghabiskan sepanjang waktu untuk mengkhawatirkan apa yang orang lain miliki, tetapi kamu tidak akan mendapat apapun. ~Anonim~

Sesuatu yang wajar bila timbul rasa iri terhadap apa yang diperoleh orang lain dan selanjutnya akan muncul pemikiran untuk membandingkan diri dengan orang lain. Semua itu tak selalu berdampak buruk.

Memurut Festigen seorang psolikolog, membandingkan diri adalah hal yang wajar karena setiap orang memiliki dorongan untuk melakukannya. Membandingkan diri dengan orang lain bisa menjadi cara evaluasi diri agar menjadi lebih baik dari orang yang di"iri"kan tadi.

Namun semua akan percuma bila kita hanya fokus dengan perasaan iri itu saja. Hal tersebut akan menjadi kecemasan yang berlebihan bila kita tak bisa mengontrol rasa iri tersebut. Jadi yuk banyak-banyak bersyukur dengan apa yang kita miliki dan memulai memperbaiki diri. Jangan terlalu risau dengan postingan orang lain

Mengenal Blogger Perempuan Network

blogger perempuan
Jujur, sebenarnya saya masih buta dengan komunitas Blogger Perempuan Network (BPNetwork). Baru dua hari yang lalu saya kenal dengan komunitas ini, itupun karena ditantang Lintang, teman saya untuk ikut challenge menulis selama 30 hari berturut-turut di blog.

Dan saya merasa tertantang untuk itu sehingga akhirnya mendaftar menjadi member BPNetwork, meskipun saya sampai sekarang belum tau apakah saya sudah terdaftar atau belum. Meskipun status saya masih nggantung *duileh, saya tetep menulis tiap hari sesuai tema yang diberikan.

Meskipun saya suka nulis blog tapi saya belum pernah sekalipun ikut komunitas blogger. Ya baru sekali ini, itupun kalo di terima hehe. Jadi masih belum ngerti tujuan dan kegiatan komunitas seperti ini apa saja.

Saya yakin pasti akan banyak benefit yang di dapat. Misalnya saja bertemu sesama blogger dan bisa saling tukar menukar ilmu dan informasi tentang dunia kepenulisan dan blog. Mendapat teman baru dari berbagai daerah dan lain sebagainya.

Nah, calon anggota baru macam saya ini itu masih belum gamblang. Cara pendaftarannya sih biasa seperti pada umumnya. Syaratnya saja yang agak lumayan banyak.

Misalkan saja harus memgikuti semua akun media socialnya, kenapa nggak cukup satu saja? Toh informasi yang disampaikan bukankah akan sama saja? Karena sebenarnya saya nggak aktif di semua media social, palingan hanya aktif di instagram. Jadi kan terasa agak ribet, bagi orang seperti saya yang nggak on di semua media social. Terus juga kita harus menunggu paling lama selama 7 hari untuk tau apakah diterima atau tidak menjadi anggota.

But, diterima atau tidaknya saya menjadi member BPNetwork tak jadi masalah, saya akan tetap ikut challengenya hihi. Karena mengasyikkan saja menulis dengan berbagai tema yang sudah disediakan. Toh aslinya tujuan awal saya kan menerima tantangan dari Lintang, sobat kentel saya itu.

Semoga bisa menjadi masukan buat admin BP Network.

Kenapa Elated?



elated
\Kata "Elated" memang jarang sekali kita dengar. Pertama kali tau kata elated, saat saya memainkan game virtual family. Dalam game tersebut bila semua komponen yang dibutuhkan karakter full energy, maka si karakter akan feel elated.

Intinya mood karakter menjadi sangat baik sehingga semua yang dia lakukan lebih cepat selesai. Sehingga dalam sehari bisa mendapatkan koin lebih banyak. Koin ini nantinya di pakai untuk membeli peralatan rumah tangga dan membangun rumah.

Karena penasaran sayapun mencari arti katanya di kamus. Dalam kamus bahasa inggris, elated artinya very happy and excited. Sayapun langsung kepincut sama kata ini dan akhirnya sering menggunakannya dalam akun-akun media social saya.

Akun media sosial yang dulu biasanya pakai nama Lee Sanada atau Lee Octa sekarang saya ubah menjadi lely elated. Kalau mau di arti-artikan ya berharap semoga dalam bagaimanapun keadaannya saya bisa happy menghadapinya, baik saat senang ataupun saat masalah datang bertubi-tubi. Ya walaupun sebenernya saya memilih nama hanya sekedar karena suka, itu saja. Sesederhana itu saya memilih nama.
elated
Sedangkan untuk alamat web blog saya, saya ambil dari nama depan saya dan tiga huruf terakhir nama saya. Ailly berasal dari Laily yang saya acak menjadi ailly. Terinspirasi dari Voldemort yang nama aslinya Tom Marvolo Riddle di acak jadi Im Lord Voldemort. Pengacakan kata ini biasa disebut anagram. Biasanya sich buat pengkodean. Sedangkan via saya ambil dari tiga huruf terakhir nama saya Octavia.

Dalam menamai blog sebenernya saya nggak ada maksud apa-apa, hanya suka-suka saja. Nggak ada pikiran biar ini itu lah. Toh tujuan saya membuat blog memang bukan untuk dikomersilkan. Jadi apalah arti sebuah nama kalau kata William Shakespeare. Meskipun saya juga setuju dengan pernyataan "Nama adalah doa". That why kita haruslah memberi nama yang memiliki arti yang baik.

Saya berharap apapun nama yang saya pakai untuk blog saya, isinya bisa bermanfaat dan menginspirasi.

Ketika Usaimu Tak Semuda Wajahmu

Memiliki wajah bulat bisa dibilang anugrah, selain membuat pipi terliat chubby juga membuat wajah terlihat lebih muda daripada usia aslinya. Tapi bisa jadi masalah saat ada yang bilang "Kamu gendut", dengan bibir nyengir menahan tawa. Dan fyi wajah saya bulat dengan pipi yang menggembung seperti sedang makan permen walau aslinya nggak ada apa-apa dalam mulut saya. Nah apa saja yang bisa terjadi ketika usiamu tak semuda wajahmu?

Masalah orang-orang berwajah bulat adalah bentuk pipi yang selalu terlihat montok dan merah saat terkena sinar matahari yang panas atau saat malu ketika salah panggil orang. But, selalu ada hal-hal lucu yang kadang bikin orang berwajah bulat nahan ketawa.

Sebenarnya kejadian macam ini udah sering banget saya temui. Dipanggil "dek" sama adik tingkat, ditanya "sekolah dimana?" padahal udah lulus kuliah, sampe dikira masih masih smp padalan udah kuliah. Tapi kejadian kali ini bener-bener diluar biasanya. Entahlah si masnya ini matanya minus ato gimana.

Jadi, waktu itu saya ketemuan sama teman lama pas lagi liburan di Jogja. Teman saya ini adalah pasangan suami istri dan mempunyai seorang anak usia 3 tahunan. Kami bertemu di Museum Benteng Vredeburg. Karena hari udah mulai siang kami memutuskan untuk pergi makan dulu ke salah satu mall di Jogja. Karena mereka bawa motor, jadi saya pesan ojek online.

Ojek pesanan saya datang dan teman saya mengambil motornya di parkiran. Kami bertemu di perempatan lampu merah di nol kilometer Jogja. Motor teman saya berhenti tepat disebelah ojek online saya, kamipun bercanda. "Mas nanti ngikut saya aja", kata teman saya ke mas ojek.
Saat berada di persimpangan mas ojek berbelok sedangkan motor teman saya melaju lurus.

"Lewat sini aja ya mbak lebih cepat, nanti ketemu orang tuanya di lobby mall aja", mas ojek menjelaskan alasan memgapa dia tak mengikuti motor teman saya.

Saya cuma angguk-angguk saja, dan bilang "mas itu tadi teman saya kok", sambil menahan tawa yang siap buncah sangking gelinya.

"Loh iya ta, tak pikir orang tuanya".

Ya Allah mas mas, masak ya saya semuda itu. Lagian temen saya juga wajahnya nggak tua-tua banget.

Mereka ini teman saya yg dikira bang ojek orangtua saya.

Makna Taqwa dari Berbagai Sumber

makna taqwa

Judul Kajian  : Makna Taqwa dari Berbagai Sumber


Ustadz Abdullah Alhadrami
Masjid An-Nur Jagalan
04 September 2018


Mengapa Allah menciptakan manusia tidak sama satu sama lain? Agar manusia bisa saling mengenal. Agar selalu bisa menyambung silahturahmi.

Itu sebabnya sangat penting belajar ilmu nasab bahkan sangat di anjurkan dalam syariat. Bangsa-bangsa yang memelihara nasabnya contohnya Arab dan china. Biasanya di belakang nama mereka ada marganya. 


"Belajarlah kalian daripada nasab kalian, untuk menyambung silahturahmi."


Allah tidak melihat seseorang dari nasabnya tapi dari seberapa taqwa dia kepada Allah. Orang yang bernasab baik tapi tidak bertaqwa kepada Allah tidak akan masuk surga. Contohnya saja Bani Israel, mereka keturunan Nabi Yaqub bernasab baik tapi mereka tak bertaqwa.

Orang yang bertaqwa dan bernasab baik mempunyai nilai plus. Contohnya Nabi Muhammad, keturunan Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim punya anak Ismail, Ismail punya anak Qinanah, Qinanah punya anak Quraisy, Quraisy melahirkan Bani Hasyim, dalam Bani Hasyim lahirlah Muhammad.

"Orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa."

Apa itu taqwa?

Inti taqwa adalah mengerjakan perintah Allah dan meninggalkan larangannya.


1. Ali bin Abi Thalib 


Taqwa itu adalah takut kepada Al-Jaril (salah satu sifat Allah yaitu Maha Mulia), mengamalkan wahyu Al-Quran dan As-sunnah, qonaah dengan yang sedikit dan persiapan untuk hari keberangkatan.


2. Qs Al-Imron 102


Bertaqwalah kamu dengan sebenar-benarnya taqwa. Taat kepada Allah dan tidak berbuat maksiat. Selalu ingat Allah dan tidak pernah lupa. Selalu bersyukur dan tidak kufur.


3. Tallaq bin Hadid


Taqwa itu adalah kamu mengamalkan ketaatan kepada Allah diatas cahaya dari Allah kamu mengharapkan pahala Allah dan kamu meninggalkan maksiat kepada Allah diatas cahaya dari Allah kamu takut hukuman Allah.


Yang dimaksud dengan cahaya Allah adalah sesuai dengan dalil-dalil yang ada.


4. Sufyan Ats-Tsauri


"Hanya mereka disebut orang-orang bertaqwa (orang-orang yang takut) karena mereka menghindari apa yang tidak dihindari orang lain."


Artinya orang bertaqwa adalah orang yang sangat hati-hati


5. Abu Hurairah


Suatu hari Abu Hurairah ditanya tentang taqwa beliau menjawab seperti ini.
Abu Hurairah : Apakah kamu pernah melewati jalan berduri?
Fulan : Ya, saya pernah
Abu Hurairah : Lalu apa yang kamu lakukan?
Fulan : Apabila aku melihat duri, aku menghindarinya atau melangkahinya atau tidak jadi lewat.
Abu Hurairah : Itulah taqwa, Hati-hati


6. Umar bin Abdul Aziz (Seorang khalifah yang terkenal adil)


Bukanlah taqwa kepada Allah itu dengan cara puasa disiang hari bukan pula dengan shalat di malam hari dan berputar diantara itu (sibuk beribadah saja). Akan tetapi bertaqwa kepada Allah adalah meninggalkan apa yang Allah haramkan dan melaksanakan apa yang Allah wajibkan. Maka barang siapa yang di beri rizqi kebaikan setelah itu maka itu sama dengan kebaikan ditambah kebaikan.


7. Maimun bin Mihrom


Orang yang bertaqwa itu lebih keras perhitungannya kepada dirinya daripada perhitungan orang yang sangat pelit terhadap rekanan bisnisnya.


Artinya orang yang bertaqwa adalah orang yang muhasabah terhadap dirinya.


Seperti yang pernah dikatakan jiwa yang mencela adalah jiwa orang-orang yang beriman.  Disaat dia berbuat kebaikan, dia berkata "kebaikanmu ini masih sedikit, masih belum cukup, lakukan lagi yang lebih banyak". Saat dia melakukan keburukan dia berkata," kamu sudah melakukan kesalahan besar, segeralah bertaubat."


8. Aun bin Abdullah


Kesempurnaan taqwa adalah kamu mencari ilmu yang belum kamu ketahui disamping yang sudah kamu ketahui.


Bagaimana seseorang bisa bertaqwa bila ia tak tau apa yang diharamkan dan apa yang di wajibkan.

Kenapa Malang di Identikan Dengan Janc*k?

Saya suka ngerasa aneh gitu ya, kenapa film-film yang menampilkan identitas kota Malang diidentikkan dengan Jancok. Padahal ya saya ini yang orang Malang aseli, mulai lahir sampai udah gedhe ini hidup di Malang, nggak suka tuh ngomong Janc*k.

Malah ngerasa aneh dan risih kalo mau ngomong gitu. Kenapa? Ya karena kata itu merupakan bentuk umpatan yang nggak baik, kasar dan nggak sopan. Dari sedari kecil saya ini nggak pernah diajarin buat ngomong itu, dulu aja kalo ketahuan ngomong gitu pasti di marahin, ya karena itu kata-kata yang memiliki arti jelek. Meskipun kata mbah Tejo nggak selalu artinya jelek.

Sekarang coba perhatikan, beberapa film yang mengambil tema kota Malang pasti dialognya nggak jauh-jauh dari umpatan itu. Seperti "Punk in Love" dan "YO WES BEN", mereka mengambil tema kota Malang, latar tempat hampir 100% di Malang.

Seneng saya tu kalo ada film-film yang nyeritain kota saya tercintah. Ceritanya juga bagus, kocak, meski konfliknya sederhana tapi tetep menarik bagi saya. Ngeliat jalan-jalan yang saya lewati disorot di layar, tempat-tempat yang pernah saya singgahi di pajang di depan, rasanya gimana gitu, kayak saya ikut didalamnya #halah.

Tapi ya itu, saya kok ya ndak suka gitu lo kalo kota saya yang dijuluki kota pendidikan karena sangking banyaknya sekolah dan Universitas kece badai yang melahirkan putra putri bangsa yang berpendidikan, kok diidentikkan sama umpatan jelek macam itu.

Toh masih ada kok budaya gaulnya anak kota Malang yang lebih berpendidikan #halah. Koyoto bahasa walikan, itu Malang banget lo, udah lahir sejak saya masih belum lahir dan ngetren diantara pemuda pemudi kota Malang. Itu lebih intelek dari hanya sekedar umpatan, karena butuh mikir pakai otak, ya nggak sam?
bahasa malang


Dan yang lebih keren lagi, hanya anak Malang yang tau bahasa walikan ini. Saya pernah diceritain sama guru SMP saya, Pak Imam Syafi'i namanya. Padahal beliau ini guru matematika tapi suka banget cerita macam guru bahasa. Jaman beliau muda dulu, beliau dengan seorang temannya pernah di palak preman di Jakarta.

Awalnya beliau takut banget, mana uang juga tinggal sedikit. Wajah preman yang sangar dan badannya yang segedhe gaban itu bikin beliau keder. Pas bos preman dateng eh lah dalah kok si bos ini ngomong pake bahasa walikan. Thats mean si bos ini orang Malang, karena hanya orang Malang yang pake bahasa itu.

Karena tau kalo berasal dari kota yang sama, beliau pun mulai pede nih. Beliau ngomong ke bos preman dengan bahasa walikan. Si Bos terkedjoet dan karena berasal dari kota yang sama, guru saya ini akhirnya di lepaskan.

Dari pengalaman guru saya tadi terlihat jelas kan, kalo bahasa walikan merupakan identitas anak Malang jaman dulu. Karena ya ker, bahasa walikannya Malang ini nggak sekedar kata di baca terbalik dari belakang ke depan, ada beberapa kata yang nggak menggunakan azas tersebut. Misal uang bacanya bukan gnau tapi ojir, polisi bukan dibaca isilop tapi silup, orang bukan dibaca ngaro tapi genaro. Itu sedikit contoh dari saya.
kera ngalam

Nah kalo Malang punya identitas ke-gaul-an yang lebih kece kenapa nggak itu saja yang di perlihatkan dari pada sebuah kata umpatan bermakna jelek. Ya nggak sih ker?

Kesengsem Mojok.co

Semua ini berawal dari membeli buku "Merasa Pintar Bodoh Saja Tak Punya" karangan Cak Rusdi yang di bilang telah di tampilkan dalam serial Mojok.co selama bulan Ramadhan tahun 2015 dan 2016. Karena tulisannya kece badai, bikin aku kesengsem mojok.co. Macam apa sich mojok.co ini? Tanpa pikir panjang, aku buka segera web browser dan mengetik dengan cepat mojok.co di kolom search web nya. Dan muncullah tampilan seperti ini... Jeng jeng jeng

mojok dot com
Dari judulnya aja ku sudah pingin ketawa. Tulisan-tulisan di sini tu emang nyeleneh, lain daripada yang lain. Entahlah hanya perasaanku saja atau tidak, mungkin karena aku wanita jadi nilainya lewat rasa #halah.

Tulisan-tulisannya di kelompokkan dalam berbagai macam kategory, ada yang mbahas bal-balan, fenomena keviralan sampai curhat-curhatan putus cinta. Semuanya di kemas para Author dengan gaya mereka yang ceplas-ceplos. Karena keceplas-ceplosannya ini yang bikin aku tambah kesengsem.

Kebanyakan baca blog motivasi untuk self note dan yang sedikit serius (curhatan temen misalnya wakakaka), membuat mojok.co menjadi objek baruku dalam blogwalking. Menulis dengan gaya yang lebih santai bahkan seringnya kayak guyonan gitu, tapi punya isi dan content yang bagus, Mojok.co membuatku belajar untuk lebih bisa menertawakan masalah yang ku hadapi. Sakit gila nomor enam belas kata Bang Andrea Hirata.
andrea hirata


Ah begitu besarnya pengaruh tulisan sampai bisa merubah cara pikir seseorang.

Dan yang paling puenting lagi, mojok.co memahami akan joke recehque, karena berhasil buat aku terpingkal-pingkal karena guyonan recehnya.

Yang penasaran monggo diklik  www.mojok.co


Merasa Pintar Bodoh Saja Tak Punya

merasa pintar bodoh saja tak punya

Buku berjudul merasa pintar bodoh saja tak punya karangan Rusdi Mathari ini sebenarnya sudah di muat di mojok.co sebagai serial Ramadhan tahun 2015 dan 2016. Tulisan pertamanya "Benarkah Kamu Merindukan Ramadhan?" tayang 17 Juni 2015.

Tokoh utama adalah Cak Dlahom, lelaki yang dianggap sinting oleh para tetangganya karena sikapnya yang bersebrangan dengan orang-orang kampung. Tokoh lainnya adalah Mat Piti, Romlah, Gus Mut, Pak Lurah, Pak RT, Istri Bunali dan anaknya Sarkum, dan Sinody.

Kisah-kisahnya yang dibalut dalam suasana Ramadhan, dibuat menyentil kita kita ini yang kadang suka dengan mudah merasa jumawa. Dalam kisah "Benarkah Kamu Merindukan Ramadhan?" menyindir  kita yang kadang sok-sokan suka akan Ramadhan. Padahal aselinya nggak suka.

"Itulah masalahmu. Mestinya kamu berterus terang pada Allah bahwa kamu tidak suka salat dan tidak suka puasa, tapi kami siap dan ikhlas melakukan sesuatu yang kamu tidak suka itu sehingga derajatmu tinggi di hadapan Allah. Kalau kamu suka, ya tidak tinggi derajatmu, Mat" (hlm. 7)

Dengan mengambil latar di pedesaan yang terpencil, Cak Rusdi menampilkan kondisi masyarakat desa yang polos dan lugu. Adat istiadatnya yang masih sangat melekat. Sikap gotong royong, guyub rukunnya terlihat jelas.

Dalam setiap kisah disisipi dengan guyonan-guyonan khas Jawa Timur yang bisa membuat pembaca terpingkal-pingkal membacanya. Bacaannya sendiri ringan dan mudah buat di mengerti. Kalo kalian sering denger ceramahnya Cak Nun, ya hampir seperti itulah, tapi lebih ringan bahasannya.

Banyak pelajaran yang bisa diambil dari buku ini. Tapi sayang kisah tentanh Cak Dlahom sudah tamat. Cak Rusdi di kabarkan meninggal awal tahun ini. Dan kisah penutupnya di tulis dalam instagram buku mojok.




Mata Orang Lain

Sebenarnya tak perlulah kita melihat dari mata orang lain. Tak semua yang menjadi standart orang lain bagus buat kita.


Beberapa waktu lalu saya buat instastories yang saya ambil dari buku yang sedang saya baca.


"Urusan pribadi orang lain oleh orang-orang kampung rupanya telah di ubah seolah-olah urusan banyak orang, urusan mereka. Padahal entah apa kepentingan mereka dengan pernikahan Romlah atau siapa pun yang akan jadi suaminya."
Merasa Pintar Bodoh Saja Tak Punya hlm 86


Sebenarnya cuma buat selfnote aja biar nggak terlalu mencampuri urusan orang lain. Tau ndiri kan netijen jaman now nyiyirnya macam apa.


Tiba-tiba ada seorang teman nge DM. "Pasti gara-gara keseringan di tanya kapan kawin ya?"
Saya jawab dengan candaan dan diapun menjawab.
"Masih mending di tanya kapan kawin dari pada di tanyain udah isi apa blom?"


Pertanyaan-pertanyaan kayak gini emank ada fase-fasenya. Kalo belum nikah ya ditanyanya kapan nikah? Kalo belum hamil ditanyanya uda isi belum? Kalo uda punya anak ditanyanya uda bisa apa aja anaknya? Dan begitu seterusnya sampai negara api menyerang.


Kalo pertanyaan pertanyaan itu terlalu kita masukin ke hati pasti dongkolnya nggak habis-habis. Bukankah lebih baik di senyumin aja.


Beda kasus lagi, sering banget temen bilang "enak ya jalan-jalan terus". Padahal mereka lebih sering jalan-jalannya dari pada saya. Dan dijawab "seruan kamu kali, ke gunung kayak gitu". Yaelah padahal saya juga kadang pingin kayak situ yang jalan-jalan nenteng koper bukannya carrier.


Kadang kita ngerasa orang lain hidupnya lebih menyenangkan dari pada kita. Merasa milik orang lain lebih baik daripada milik kita. Dibalik itu pun di mata orang lain hidup kita terlihat menyenangkan dari pada hidup mereka. Dan apa yang kita miliki lebih baik daripada yang mereka miliki.


Yuk lebih banyak bersyukur dari apa yang telah kita miliki.

Serba Serbi Ramadhan : Uang Baru

uang baru

Uang Baru


Beberapa hari ini jalanan menuju ke Pasar Besar macet parah. Puasa-puasa, siang hari yang panas, di atas motor, dan terjebak macet, Ya Allah cobaan apa lagi ini. Itulah kenapa saya paling males kalo harus ke pasar buat belanja keperluan toko pas puasaan gini, apa lagi saat lebaran yang semakin mendekat.


Untuk mengalihkan rasa capek di tengah kemacetan dengan barang bawaan yang seabrek ini, mata saya jelalatan ke tiap-tiap ruas jalan yang terlewati. Mulai banyak orang-orang yang pamer duit baru yang mulus kinyis-kinyis. Mereka menatanya dipapan kotak yang terbuat dari triplek. Ditambah lagi beberapa gepok uang yang di pajang di atas meja. Macam horaaang kayaaah aja.


Entah mulai kapan, di Kota saya ini muncul penukaran yang baru. Eitsss jangan seneng dulu gaes, mereka nggak mau nukar secara cuma-cuma kayak mbak-mbak teller yang cantik-cantik itu. Biasanya mereka mengambil untung sekitaran 10% dari uang yang akan kalian tukar. Tukar seratus ribu berarti dapatnya sembilan puluh ribu. Begitu seterusnya.


Meskipun begitu tetap saja banyak peminatnya. Terlihat dari semakin banyaknya mas-mas dan mbak-mbak yang menggelar lapak tiap tahunnya. Kalo saya mah ogah, sayang banget donk duit saya berkurang hanya demi segepok uang kinyis-kinyis *maap orangnya perhitungan banget wkwkw.


Lebaran, identik dengan "salam tempel", sama halnya seperti "angpao" saat hari raya china. Salam tempel inilah yang paling di tunggu sama anak-anak dan mereka paling demen kalo dapat uang baru. Mungkin karena itulah mulai muncul tradisi menukarkan uang sebelum lebaran.


"Jika emas jual dengan emas, perak dijual dengan perak, gandum dijual dengan gandum, kurma dijual dengan kurma dan garam dijual dengan garam, maka jumlah (takaran atau timbangan) harus sama dan dibayar kontan (tunai). Barang siapa menambah atau meminta tambahan, maka ia telah berbuat riba. Orang yang mengambil tersebut dan orang yang memberinya sama-sama dalam dosa."
(HR Muslim)


Nah gaes, sekarang masih mau nukarin uang di jalanan? Toh memberi kan nggak harus pakai uang baru, yang penting uangnya nggak sobek-sobek dan nggak di setreples karena nanti di marahin Pak Jokowi.


Lagi pula yang nerima juga pasti seneng-seneng aja di kasih. Walau uangnya nggak mulus kan masih laku kalo dibeliin barang. Kalopun masih pingin punya uang baru, bisa kok di tuker di bank yang nggak perlu di mintain biaya  jasa penukaran. Paling-paling dimintain uang Parkir. Hehehe.


#Serbaserbiramadhan #ramadhanbercerita #selfnote

Serba Serbi Ramadhan : Mic Rusak


Mic Rusak

Nggak kerasa sudah memasuki pertengahan bulan Ramadhan. Nah kali ini saya mau cerita tentang shalat terawih beberapa hari yang lalu *lupa harinya. Waktu itu hujan deras menghuyur Kota Malang tepat saat adzan maghrib berkumandang. Memang dari siang udah mendung sich *padahal harusnya sekarang musim kemarau. Karena hujan tak kunjung reda hingga adzan isya dikumandangkan, membuat jamaah shalat isya hanya tiga baris saja. Sepi.

Saya yang biasanya nggak kebagian tempat di lantai dasar ini, jadi dapat tempat yang paling depan. Setelah qomat dimulailah shalat isya'. Semua berjalan normal seperti biasa, sampai saat Imam membaca surat pendek tiba-tiba suaranya menghilang di telan angin. Mic yang dipakai imam rusak. Saya menajamkan pendengaran saya, tetap saja tak terdengar. Sayapun hanya bisa meraba-raba, kira-kira udah ruku' belum dan melirik kanan kiri bila saja mereka mendengar seruan takbir untuk berganti posisi.

The hardest thing adalah saat sujud, karena mana bisa lirik-lirik, jadi kudu bener-bener ngandalin feeling. Dan benar saja saya terlambat ngikutin gerakan imam. Wahai kupingku kamu kok ga bisa diajak kompromi ya. Untungnya pas rakaat ke dua jamaah pria nyadar suara pak imam nggak sampe ke shaf cewek jadilah mereka kompak mengeraskan suara setiap berganti posisi. Dan anak-anak kecil yang biasa dengan suara "aamiin" yang panjang dan keras jadi sangat membantu.

Lalu saya berfikir, kita sekarang kan enak banget sudah ada mic sehingga suara bisa nyampai sampai jarak yang lumayan jauh. Imam pun nggak perlu melantangkan suaranya agar para jamaah bisa mendengarkannya. Nah kalo jaman dahulu kayak gimana ya? Apalagi saat Rasulullah masih ada.

Kebayang nggak sich seberapa lantang suara Rasulullah saat mengimami shalat di Masjidil haram yang seluas itu dengan jamaah yang udah deh gak usah diitung berapa banyaknya karena sangking banyaknya. Terus kebayang gak sich gimana para jamaah berlomba-lomba datang cepat ke masjid, berebut agar dapat di barisan paling depan agar dapat mendengar dengan jelas lantunan suara Rasulullah membacakan ayat-ayat Allah.

Dan saya ngaca ke diri saya sendiri. Rumah udah tetanggaan sama masjid, tapi saat di panggil untuk shalat masih aja datangnya telat, untung-untung masih bisa ikut rakaat pertama seringnya malah datang pas rakaat terkhir. Gitu mintanya doanya cepet dikabulin, dipanggil untuk menghadap saja lelet.

#selfnote #diaryramadhan #serbaserbiramadhan

Serba Serbi Ramadhan : Mengajak

Mengajak


Aku teringat tulisan seseorang seperti ini :


"Apa hukumnya orang yang tidak pernah ke masjid?"
"Haram ustad, orang itu nggak mau bersyukur, nggak mau belajar... Bla bla bla"
"Hukumnya orang yang tidak pernah ke masjid itu, ya di ajak ke masjid"


Mengajak bukan malah meninggalkan atau malah menyalahkan.


Well, saat teraweh tadi saya melakukan sebuah kesalahan. Bukannya mengajak tapi malah menyudutkan. Hari ini sebelum shalat tarawih ada ceramah selama 30 menit. Saat ceramah kami semua duduk sekenanya, tidak membentuk barisan shaf.


Nah saat akan memulai tarawih, kami mulai berdiri dan mulai meluruskan shaf. Di sebelah saya ada anak-anak kecil yang masih saja bergerombol dan asik dengan mainan mereka. Secara reflek saya berkata "mau shalat apa nggak? Kalo nggak shalat sana di pinggir saja". Saat mulai rakaat pertama saya baru tersadar akan kesalahan saya. Kok saya nggak ngajak mereka "Ayo shalat, mainannya nanti aja", malah menjudge bahwa mereka hanya mau main-main saja. Akhirnya apa? Mereka menuruti kata-kata saya ke pinggir dengan mainan mereka.


Hari ini saya mendapat satu pelajaran bahwa saya harus banyak berlatih menggunakan kata yang baik dan benar. Mengajak, bukan malah menjudge.


#DiaryRamadhan #RamadhanBercerita #selfnote

Mengintip Gaya Hidup Orang Korea Lewat Rando Kim

Judul : Amor Fati,  Cintai Takdirmu
Penulis : Rando Kim
Penerbit : Bhuana Ilmu Populer
Pengalih Bahasa : Astiningsih
ISBN : 978-602-394-653-2

amor fati

Untuk "J" yang kembali setelah menjadi dewasa.

Rando Kim mempersembahkan bukunya ini untuk anaknya J yang telah lulus kuliah, bekerja dan mulai "bergerak menjadi dewasa".

Wahai engkau yang beranjak dewasa,
Selamat datang di kehidupan yang sebenarnya.
Semoga berhasil

Dari kata-kata itu, Amor Fati dimulai.

Bagian isi buku tediri dari empat bab dengan beberapa sub-bab di dalamnya. Tapi kalo boleh saya ringkas buku ini membahas proses pendewasaan dalam tiga hal. Yang pertama pekerjaan, lalu pernikahan, dan terakhir penerimaan diri. Beberapa sub bab di akhiri dengan foto dan kata mutiara yang di ambil dari isi sub bab tersebut.

Sebagai buku self improvement yang laku keras di Korea menunjukkan bahwa buku ini memang pas banget dengan kondisi lingkungan dan pergaulan disana. Tapi ada beberapa yang universal sehingga pembaca di luar Korea pun bisa mengambil pelajaran dari apa yang di sampaikan Mr Rando Kim ini.

" Korea Selatan, negara yang sangat bersinar itu, yang semuanya terlihat indah dan menawan ternyata cara pergaulannya kayak ginj?", itu yang ada dalam pikiran saya. "Kayak gini" itu yang seperti apa? Karena emang berbeda banget sama di Indonesia. Netijennya disana kelihatannya lebih kejam deh. Mungkin itulah yang menyebabkan angka kematian karena kasus suicide di sana tinggi.

Adanya topeng dalam kehidupan, sehingga terjadi kesenjangan dalam keluarga. Bersikap terhadap orang lain ramah tapi terhadap keluarga sendiri seenaknya. Sampai di tulis seperti ini

"Sebagai pegawai, Kim Ah Yeong memang ramah, tetapi sebagai anak perempuan..."
"Sebagai pemilik toko bunga, Lee Hyo Jin memang ramah, tapi sebagai ibu..."
"Sebagai teman, Kim Bum Jin memang ceria, tetapi sebagai putra..."
"Sebagai manajer, Kim Ki Jun memang bijaksana, tetapi sebagai suami..."

Mereka berusaha menjadi yang terbaik buat orang lain tapi tidak untuk keluarganya.

Hanya karena merasa paling dekat, bukan berarti kita bisa bertingkah sesuka hati. Semakin kita yakin bahwa kita dekat dan semakin lama kita menghabiskan waktu bersama, semakin kita harus memperhatikan perasaan orang tersebut.
Halaman 245.

Tentang pandangan orang lain

Aku tidak bisa melihat, hanya orang lain yang bisa melihat. Dalamku tidak terlihat, hanya luarku yang terlihat. Demi menghindaei tatapan orang lain kepadaku yang tak bermata. Aku sering kali bersembunyi di dalam diriku.
Yoo Ahn Jin, I Am My Own Prison

Disebutkan bahwa angka kebahagiaan orang korea lebih rendah dari pada tingkat pendapatannya. Hal ini disebabkan kecenderungan orang korea untuk menjadikan pandangan orang lain sebagai indeks kebahagiaan. Seperti kita tau tren operasi plastik para artis, "roti sobek" ala-ala boy band dan make up tutorial yang catchy banget. Membuat mereka yang tidak mengikuti arus tren merasa minder karena dianggap nggak gaul. Padahal itu hanya perasaan mereka saja begitu kata Rando Kim.

Dan yang terakhir, orang korea itu susah untuk bilang " Saranghaeyo" , "gomawo", "mianhae"."Aku mencintaimu", "terima kasih", " maaf". Padahal kata-kata itu sering banget ya kita dengar di Kdrama atau korean movie. Padahal kenyataannya orang korea susah banget untuk bilang maaf, terima kasih dan aku mencintaimu.

Jadi gaes, hidup itu nggak sama kayak di korean drama.

Cantik itu Luka, Eka Kurniawan

canti itu luka
Judul : Cantik itu Luka
Penulis : Eka Kurniawan
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 505 hlm ; 3.2 cm

Pertama tau karena baca cuplikan-cuplikan kalimat dari instastories seorang teman yang notabene anak sastra, terus jadi tertarik deh. Setting waktunya di masa Kolonial Belanda bikin saya jadi tambah penasaran karena teringat novel berjudul "Maharani" dengan setting waktu yang sama yang ceritanya bagus banget Dan akhirnya dapat pinjaman buku ini dari seorang teman *gak modal banget ya wkwkw.

Karena ini kali pertama saya baca novel Eka Kurniawan yang di bandrol 20+ jadi rada syok juga karena bahasanya yang vulgar. So, buat adek-adek yang masih dibawah usia 20 jangan baca dulu ya, nanti bisa merinding disko lo haha *emangnya film horor. Ya walaupun ada cerita hantu-hantunya dikit sich hehe.

At all saya sukak banget sama gayanya Eka Kurniawan. Terutama dalam penggambaran tokoh. Pembentukan karakter tokoh-tokohnya di jabarkan dari mulai mereka lahir. Mulai dari asal-usul keluarga, lingkungan sekitarnya, orang tua dan kejadian-kejadian yang akhirnya membentuk karakter tokoh hingga sampai saat ini.

Contohnya saja untuk tokoh Kamerad Kliwon, seorang anggota partai komunis yang ternama di Halimunda. Di jelaskan bahwa bapaknya dulu juga merupakan seorang komunis yang akhirnya meninggal ditembak mati oleh Jepang. Kemudian dia pernah berdiskusi dengan teman bapaknya, seorang Komunis yang pernah sekolah ke Rusia. Dan akhirnya jadilah Kamerad Kliwon anggota partai komunis paling berpengaruh di Halimunda.

Alur ceritanya maju mundur. Dimulai dari bangkitnya Dewi Ayu setelah dua puluh satu tahun kematiannya dan dilanjutkan dengan kisah keturunannya di tahun-tahun sebelum dia meninggal. Selain itu dalam satu waktu yang sama terdapat cerita dari dua sudut pandang tokoh yang berbeda. Sehingga membuat pembaca mampu memahami cara berfikir tiap tokoh dan pengambilan keputusan tiap tokoh yang sesuai dengan karakter mereka masing-masing.

Setiap tokoh digambarkan dengan sikap baik dan buruknya. Semisal tokoh Maman Gendeng, seorang raja preman di Halimunda dengan sikapnya yang beringas tapi terhadap istri dan anaknya dia begitu lemah lembut dan sayang.

Bagi saya buku ini seperti kumpulan kisah cinta yang selalu berakhir tragis. Dari yang cinta yang tak bisa bersatu, pengkhianatan, pemaksaan cinta dan cinta dalam diam. Aaah rumit banget ya kalo masalah asmara gini. Kayak kata Cu Pat Kai dalam kera sakti "Cinta deritanya tiada akhir" *weleh-weleh.

Tapi saya suka dengan penyajian drama asmaranya. Manis. And the best love story yang bikin saya senyum-senyum sendiri kayak baca sms dari tambatan hati adalah kisah Alamanda dan Kamerad Kliwon. Mungkin kalo dibikin film palingan kayak kisah-kisah Ftv gitu sich, tapi karena penyajian Eka Kurniawan yang apik jadi kerasa manis. 

Malu-malu tapi mau. Setiap tokoh yang jatuh cinta pasti di gambarkan "menggigil" saat teringat pujaan hatinya. Emang iya ya kalo jatuh cinta bisa menggigil gitu *serius tanya. Maklum yang nulis lupa gimana rasanya jatuh cinta.

Di akhir kisah, di ceritakan kenapa semua keturunan Dewi Ayu memperoleh kisah cinta dengan akhir yang menyedihkan, padahal mereka dilahirkan dengan wajah yang cantik rupawan seperti ibunya (kecuali anak yang terakhir yang bernama Cantik).

Bulan, Tere Liye

bulan tere liye
Judul : Bulan
Penulis : Tere Liye
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 400 hlm ; 20 cm
ISBN 978-602-03-1411-2

Buku ini merupakan seri kedua buku tetralogi karya Tere Liye. Seri yang pertama berjudul Bumi terbit tahun 2014. Berbeda dari novel-novel sebelumnya yang bertema fiksi kehidupan, kali ini Tere Liye mengusung tema fiksi fantasi. Agak shock juga pas pertama tau, soalnya awalnya saya pikir genrenya sama lah kayak novel-novel sebelumnya.

Serial ini menceritakan tentang petualangan empat orang anak dari klan yang berbeda. Raib dari klan Bulan, Selli dari klan Matahari, Ali dari klan Bumi dan tokoh dari klan Bintang belum muncul. Dalam seri Bulan, Tere liye menyajikan cerita di Negeri Matahari tempat asal Selli.

Meskipun berada di Negeri Matahari, tapi sudut pandang cerita masih berasal dari Raib dan Tokoh utama juga masih Raib. Disana ketiga anak tersebut ditambah Ily dari klan Bulan secara mendadak harus mengikuti festival bunga matahari. Dalam festival ini mereka harus menemukan bunga matahari yang mekar pertama kali di musim semi. Tentu saja banyak rintangan yang harus mereka lalui.

Bacaannya ringan banget. Saat awal sih agak membosankan karena alur ceritanya agak monoton tapi waktu bagian tengah mulai menarik dan menantang. Paling seru saat Ali main tebak-tebakan sama seorang nelayan agar bisa menyebrang danau. Kayak di buku bahasa indonesia tebak-tebakannya.

Dalam beberapa bab juga di sisipkan nilai-nilai kehidupan yang dapat diambil hikmahnya. Menurut saya novel ini cocok banget buat para remaja. Karena semua tokohnya diceritakan masih belajar di bangku sekolah menengah pertama.

Kisah Cinta BARA


Pertama kali lihat covernya apa yang kalian bayangkan? Kalo saya ya uda ngebayangin cerita petualangan seorang pemuda di hutan belantara atau kisah seorang backpacker yang keliling dari satu kota ke kota lainnya. Kelihatannya seru banget ya.

Kalo apa yang kalian bayangin sama seperti apa yang saya bayangin. I have to say sorry, karena nggak ada kisah seru dalam pendakian, nggak ada kisah indah dalam berbagai kota. Buku ini berisi tentang seorang Bara, bukan perjalanannya. Jadi tentang personalnya dia, isinya pure tentang seorang Bara bukan petualangannya. 

Cerita awal memang agak bersinggungan dengan alam sich, tapi bukan tentang pendakian. Diceritakan Bara yang merupakan anggota team rescue sedang melakukan pencarian terhadap empat orang mahasiswa yang tersesat di Gunung Ciremai Jawa Barat.

Setelah itu lanjut ke kehidupannya sebelum menjadi team rescue. Saat cinta pertamanya meninggal dunia. Digambarkan Bara sangat terpukul ditinggal sama kekasihnya. Tapi penggambaran terlalu lebay menurut saya, kayak liat sinetron yang seperti dibuat-buat ceritanya. Saat sampai tengah cerita, waktu dia menemukan sesosok wanita lainnya. Ceritanya mulai bisa untuk dinikmati. Tapi saat dia kehilangan lagi mulai deh sinetronnya muncul lagi.

Saya suka saat penulis menceritakan sosok Bara saat mulai kagum dengan seseorang. Masa-masa PDKT nya. Sama quotes-quotes yang selalu ada saat akan memasuki Bab baru. Ceritanya mengalir dengan sederhana dan normal seperti apa yang emang biasa terjadi di kehidupan. Jadi enak dibacanya. Meskipun bagi saya masih kurang unch gitu. Atau karena ekspektasi saya ketinggian ya jagi berasa kurang nendang aja ceritanya.


Menanamkan Adab dan Kebiasaan Baik di Rumah

Menanamkan adab dan kebiasaan baik di rumah by Rumbel Keluarga Sakinah

Pemateri
Ustadzah Farida Aji (konsultan keluarga, ketua Lembaga Harmoni)

Minggu, 25 Maret 2018
Pukul 10.00 - 11.30 WIB
Masjid Al-Mukminun, Jl Mahakam 29 Malang.

Tulisan di bawah ini adalah rangkuman saya, jadi jika ada salahnya mohon di koreksi.
Rumbel keluarga sakinah ini diadakan setiap dua minggu sekali di Masjid Al- mukminun Mahakam selama 12 kali pertemuan. Ini merupakan pertemuan ke empat. Karena saya tadi datangnya telat 20menit jadi mungkin ada beberapa materi yang tidak dapat saya tuliskan disini

Menanamkan kebiasaan baik kepada anak dimulai dari kita terlebih dahulu. Kenapa? Karena anak adalah peniru yang ulung. Sehingga mereka akan banyak menirukan apa yang kita lakukan. Beberapa hal baik yang harus kita ajarkan adalah tidak mudah marah "Jangan kamu marah maka surga untukmu ", kejujuran, dan kesabaran.

  • Allah menitipkan anak sebagai penyejuk hati (Qurota Ayyun)
" Dan berkatalah istri Firaun : " (Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil dia menjadi anak," sedang mereka tiada menyadari. (Qs Al-Qasas : 9)
  • Anak sebagai sarana mendapat risqi
"..., dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi risqi kepadamu dan kepada mereka,..." (Qs Al-Annam 151)
  • Anak investasi dunia dan akhirat
Jika seorang anak adam wafat maka putus semua pintu amalnya, kecuali ilmu yang bermanfaat, doa anak yang soleh, amal jariyah.

Konsep rumah tangga
  1. Konsep ibu dan ayah maka suami dan istri harus punya visi dan misi yang sama.
  2. Orang tua harus menjadi tauladan karena anak itu peniru yang paling hebat.
  3. Rumah tempat menciptakan Baity Jannaty sehingga menjadikan Al-quran sebagai hal yang paling sering didengar
  4. Banyak berdoa
Q & A
  • Question 
Bagaimana solusi menanggapi anak yang kecanduan HP, mungkin saat dirumah bisa untuk tidak main HP tapi saat diluar melihat temennya main HP mereka menjadi punya rasa ingin juga
  • Answer
  1. Minta perlindungan kepada Allah
  2. Biasanya anak-anak akan cerita tentang apa yang telah dia lihat atau mainkan, saat mereka cerita bahwa telah melihat hal yang negative jangan langsung marah tapi dengarkan. setelah itu beri penjelasan, bahwa apa yang dia lihat adalah hal yang tak pantas untuk dilihat. kuatkan podasi agamanya, buat mereka tau mana yang baik untuk dilakukan dan mana yang tidak. 
  3. Kita tanamkan pemikiran bahwa jika sering main HP maka akan kehilangan halyang menarik lainnya. Salah satu cara adalah dengan menyediakan hal menarik lainnya. Misal anda punya anak yang anteng tidak terlalu aktif maka beri mereka buku ( buat perpustakaan dirumah). Bila anak anda aktiv beri mereka permainan, misal beri bola untuk main bola atau ajari petak umpet dan lain-lain.

Origin, Antara Sains dan Agama

origin dan brown

Judul : Origin
Penulis : Dan Brown
Penerbit : Bentang Pustaka
Cetakan : November 2017
Halaman : 516 halaman ; 23,5 cm
ISBN 978-602-291-442-6

Rasa-rasanya kisah Robert Langdong tak jauh-jauh dari pertikaian antara agama dan sains. Dari karya-karya Dan Brown sebelumnya yang mengisahkan Robert Langdong yaitu Angels and Demons, The Da Vinci Code, The Lost Symbol, dan Inferno, semua menceritakan tentang ketidak akuran antara agama dan sains.

Agama disini adalah agama Katolik dan Kristen yang merupakan agama mayoritas disana. Beberapa kali coba diboikot, sepertinya tak menyurutkan niatnya untuk menulis novel bertajuk agama dan sains. Novel yang di adopsi menjadi film pertamanya, The Davinci Code di larang tayang di beberapa negara. Hampir diboikot juga di Indonesia kala itu. Karena ceritanya yang kontroversi.

Origin ini tak kalah fenomenalnya dengan karya-karya sebelumnya. Masih berhubungan dengan gereja dan organisasi-organisasi keagamaan didalamnya. Mengisahkan tetang seorang futuris ateis bernama Edmon Kirsch yang temuannya mengegerkan dunia. Dia menyatakan telah menemukan jawaban dari pertanyaan fundamental manusia dari mana asal kita? Dan Kemana kita akan pergi?

Kirsch merupakan mantan mahasiswa Langdon dua puluh tahun yang lalu, mengundang Langdon dalam presentasi temuannya tersebut di Museum Guggenheim, Spanyol. Namun semua berjalan tak sesuai rencana.

Sebelum Kirsch mengungkapkan temuannya, seseorang menembaknya hingga tewas. Tak ingin temuan mahasiswanya lenyap begitu saja, Langdon berusaha mengungkapkannya. Dia berusaha mencari kata kunci yang terdiri dari empat puluh tujuh huruf untuk membuka file temuan Kirsch.

Langdon menyusuri bangunan-bangunan sejarah demi empat puluh tujuh huruf. Mencoba memecahkan kode-kode yang diberikan Kirsch sebelum nyawanya hilang. Berkejar-kejaran dengan musuh tak nampak yang berusaha melenyapkan nyawanya.

Latar tempat

Seperti yang diberitahukan di halaman depan "semua karya seni, arsitektur,lokasi dan organisasi keagamaan dalam novel ini nyata". Semua kejadian terjadi di Spanyol tepatnya Barcelona dan Madrid. Mengambil tempat-tempat yang penuh dengan karya seni bernilai tinggi.

Tempat presentasi Kirsch di lakukan di Museum Guggenheim. Museum yang di penuhi dengan karya seni modern tiga dimensi. Lalu tempat tinggal Kirsch berada di lantai enam Casa Mila, bangunan karya seniman Gaudi yang tersohor. Dan kunjungan Langdon terakhir untuk menemukan kata kunci berada di Sagrada Familia, gereja dengan gaya arsitektur Gaudi.

Alur cerita

Pembeberan fakta tentang teknologi dan sains yang akurat membuat novel ini berasa seperti kisah nyata. Riset yang dilakukan Dan Brown sangat dalam. Nampak di bab ucapan terima kasih, beberapa nama kurator, biarawan, pastor dan ilmuan yang terpampang.

Tak hanya tentang teknologi dan ilmu komputer saja yang dibahas di buku ini. Tentang ilmu bioligi dan fisika pun masuk di dalamnya. Salah satunya pembahasan tentang percobaan Miller-Urey tentang penciptaan manusia puluhan tahun lalu.

Dari awal Dan Brown menuntun pembaca untuk membuat asumsi-asumsi terhadap satu tokoh yang sengaja di buat Antagonis. Semua tuduhan mengacu pada seorang Uskup yang merangkap sebagai penasehat kerajaan Spanyol. Namun endingnya Dan Brown memberi kejutan dengan efek kemajuan teknologi yang mutakhir.

" The dark religions are departed and the sweet science reign'" (Blake)

Kata penutup yang sangat menyentuh yand diambil dari akhir puisi karya Blake. Penjelasan Langdon terhadap Bapa Bena "Kalimat terakhir Blake, dapat dengan mudah ditafsirkan : ' Sains yang baik akan meruntuhkan agama kegelapan . . . sehingga agama terang dapat berkembang."

Buku ini mengajarkan bahwa agama dan sains harusnya berjalan bersama-sama. Kemajuan sains dan teknologi tanpa diiringi iman yang kuat akan membuatnya hancur dan tak ternilai. Sama seperti agama bila tak di ikuti perkembangan sains dan teknologi akan membuatnya kerdil.



Pendaki Lain

Pic from Google

Sekarang purnama. Bulan terlihat bulat besar dengan pedar cahayanya. Aku suka berjalan saat purnama. Itulah mengapa aku sering mendaki saat pertengahan bulan, seperti saat ini.

Aku, Rendi dan Aldo tengah terengah-engah diantara rimbun pepohonan. Kami sengaja memilih weekday, karena lebih sepi. Bukankah menikmati alam terasa lebih nikmat saat sepi, mendamaikan. Gemerisik daun yang bergesekan karena angin lebih mudah terdengar. Ah suara alam memang candu.

"Kita pasang tenda disini saja, besok kita lanjutkan perjalanan. Track didepan terlalu terjal, sangat rawan bila berjalan saat malam." perintahku sambil melepas carier yang terasa mulai berat.

Aku dan Aldo mulai memasang tenda, sedangkan Rendi mengumpulkan ranting-ranting kecil dan daun-daun kering untuk dibakar. Udara terasa lebih dingin saat diam. Ku gosok-gosokkan tanganku, sambil menunggu Rendi menyalakan api.

"Ngopi dulu lah bro" ujar Aldo sambil mengeluarkan nesting dan kompor kembang portable nya dari carier.

Tak berapa lama terdengar suara langkah orang mendekat. Ah, ada pendaki yang turun rupanya. Dan benar saja muncul seorang lelaki dengan kemeja flanel merah bermotif kotak-kotak.

"Sendirian aja bang?" sapaku lirih.

"Iya, yang lain udah duluan" jawabnya sambil duduk dan melepas carier consina biru disampingnya.

"Kopi bang?"

Dia hanya menjawab dengan lambaian tangan dan mulai menyulut rokok di tangannya.

"Mau muncak kapan?" tanyanya

"Besok bang, kalo dari sini kira-kira brapa lama?"

"Habis ini ada pos terakhir, kira-kira cuma butuh waktu 3 jam-an. Setelah dari pos terakhir untuk ke puncak deket kok 1 jam-an. Jalannya juga nggak sesusah dari sini ke pos trakhir" jelasnya panjang lebar.

Kami jawab dengan ber-ooh ria.

"Aku lanjut lagi ya" katanya sambil mulai berbenah.

"Iya bang, ati-ati"

"Oiya, tadi treking pole ku terjatuh saat perjalanan kesini dari pos terakhir. Kalo besok kalian nemu tolong ambilin ya, bawa ke basecamp bawah aja. Aku bakal lama kok kayaknya disini" ucapnya sebelum melangkah pergi.

Kami jawab dengan anggukan dan acungan jempol.

Mata kami mulai berat dan udara semakin malam semakin dingin saja. Meringkuk dalam sleeping bag kelihatannya sangat nikmat. Kamipun tertidur pulas.

Kami mulai bebenah pagi harinya, melanjutkan perjalanan. Track ke pos terakhir memang sangat terjal. Ada beberapa jalan setapak sempit yang bersebelahan dengan jurang. Aku heran bagaimana bisa lelaki itu semalam turun dengan mudah.

Saat hampir sampai pos terakhir aku lihat sebuah treking pole menyangkut di dahan dekat jurang.
"Woi, aku nemuin treking pole abang yang semalam gaes" teriak ku ke Aldo dan Rendi yang lumayan berjarak dengan ku.

Ku raih treking pole yang tak jauh dariku itu. Betapa terkejutnya aku, tepat di bawahnya kudapati tubuh lelaki berkemeja flanel merah bermotif kotak-kotak yang terbujur kaku. Lelaki semalam.

Aku dan Gu Ling

Hidup di zaman modern seperti sekarang ini untuk mendapatkan apapun serba dimudahkan. Dari mulai cari makan yang biasanya kudu jalan ke warung dulu, sekarang tinggal pencet-pencet gawai udah ada yang nganter. Mau nonton bioskop gak perlu ribet-ribet antri dulu, tinggal pencet-pencet udah dapat bangku. Nah sekarang mau cari guru privat pun tinggal pencet-pencet gawai, gurunya datang haha.

Gu ling (Guru Keliling) merupakan aplikasi yang memberikan layanan pendidikan bagi siswa. Sama halnya seperti aplikasi layanan jasa lainnya, aplikasi gu ling juga bisa di download lewat play store. Siswa bisa dengan mudah mencari tentor untuk privat di rumah.

Karena waktunya fleksibel banget, sayapun ikut. Jadi kalo ada panggilan tinggal nitipin toko bentar ke mama terus cabut deh. Proses belajarpun cuma 1.5 jam, ndak lama. Dan sekali datang dapatnya lumayanlah, bisa buat beli bensin dan jajan hehe. Mungkin karena promonya sangat luas, nggak jarang dapat orderan area kabupaten, yang yaaa jauh banget gaes jadi dengan terpaksa pencet tolak.

Jadi guru privat ada enaknya ada susahnya juga. Apalagi kalo dapat anak SD, kadang suka sungkan sendiri sama ortunya. Secara ya disana cuma ngajarin plajaran yang sederhana banget. Belum kalo si anak banyak cerita, ditambah becandaan biar si bocah nggak bosen. 

atu setengah jam itu kerasa cepet banget. Dan dapat honor yang menurut saya udah besar banget untuk ukuran ngajar anak SD. Belum lagi biasanya disuguhi minum dan cemilan. Ngerasa nggak sebanding aja, apa yang saya berikan cuma dikit tapi yang saya dapat lebih-lebih.

Ngajar bocah SD sendiri sebenernya gampang gampang susah. Gampangnya pelajarannya masih sederhana, jadi nggak pake mikir malah banyak ketawanya. Susahnya kalo dapat pertanyaan diluar ekspektasi.

Tau sendiri kan rasa ingin tau anak itu gedhe banget. Sebenernya pertanyaannya mungkin sederhana, tapi cari penjelasan yang pas dan bisa mereka mengerti itu susah boo'. Kosa kata anak kan nggak sebanyak kosa kata orang dewasa, jadi kudu cari yang bener-bener pas.

Beberapa pertanyaan yang bikin pusing jawabnya contohnya seperti ini.

Aku (A) Doi (D)

D : gedhean bulan ya mbak daripada bintang.

A : Bintang lebih besar dek, tapi karena jaraknya jauh jadi keliatan kecil. Lihat deh ini pensil kl mbak taruk dekat sini keliatan jelaskan, tapi kalo mbak taruh di luar pintu keliatan kecil kan. (jelasinnya panjang cuy, pake perumpamaan-perumpamaan segala biar paham).

D : kenapa kok nabi muhammad digambarkannya pake huruf arab mbak? Gak kayak kartun.

A :  semua nabi nggak boleh di gambar, karena kita nggak tau pasti wajahnya. Jadi nggak boleh ngawang-ngawang (berimajinasi) *Mikir banget nih jelasinnya takut salah boo'.

D : kenapa sich kok Allah ga bisa dilihat?

A : empat kali enam tadi berapa? (terus saya pusing ga bisa jawab)

Lebih baik saya di tanyain soal persamaan kuadrat, persamaan garis, peluang, deret atau integral bertingkat sekalian deh dari pada pertanyaan kayak gitu. Pusing boo' haha.
guling

Dari sini saya jadi paham, kadang kesibukan orang tua membuat mereka hanya punya sedikit waktu untuk mengajari anak-anaknya. Semua punya cara sendiri-sendiri tentang bagaimana mendidik buah hatinya. Yang pasti semua orang tua pasti ingin yang terbaik buat anak-anaknya.

Tapi kalo untuk saya, nanti untuk anak-anak saya, saya ingin ngajari mereka sendiri, sebisa saya. Banyak-banyak belajar biar bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka. Banyak-banyak membaca biar bisa banyak bercerita. Sangat menyenangkan sepertinya..

Cari suami dulu sana lel, baru mikir anak. *hyuuuh 

Positive Friendship

Actually tema kali ini positive relationship, nah berhubung saya nih masih belum bertemu belahan jiwa *ehem jadi saya mau cerita tentang positive friendship.

Akhir-akhir ini saya ngerasa banyak banget orang yang tjurhat ke social media. Entah di instagram, wa stories, instastories, atau status facebook. Dan muncullah comment-comment dari netijen yang budiman. Dari mulai yang mensupport sampai yang mencaci. Dari yang bener-bener peduli sampai yang sok peduli.

Sometimes, saya ngerasa kasian sama mereka. Karena pada akhirnya banyak orang yang tau masalah mereka. Orang-orang yang mungkin hanya sekedar tau mereka jadi tau masalah yang seharusnya jadi konsumsi pribadi, dalam hal ini keluarga atau teman dekat.

Orang-orang tersebut jadi bisa dengan mudah menjugde. Kalo ditanya tau masalahnya si A darimana? Noh dia tadi posting begindang. Semudah itu. Dan semudah itu pula kita kita ini ngomongin masalah orang yang mungkin hanya sekedar tau itu tadi.

Banyak banget spekulasi yang muncul di benak saya. Mungkin mereka butuh perhatian makanya tjurhat di socmed biar semua tau yang dia rasakan. Atau mungkin mereka nggak punya teman tjurhat yang nyaman sehingga lari ke socmed.

Sedikit atau banyaknya teman nggak jadi pengaruh tentang nyaman atau tidaknya seseorang untuk cerita. Kadang ada lo yang temannya buanyak tapi masih bingung kalo mau tjurhat sama sapa.

Saya sendiri memang nggak begitu bisa tjurhat ke sembarang orang. Ya walaupun dari luar kelihatan deket banget tapi nggak berarti saya bisa gampang cerita masalah pribadi saya. Thats why temen-temen banyak yang bilang saya introvert.

Dari situlah kenyamanan dibutuhkan. Dan alhamdulillah saya punya temen-temen yang nyaman buat cerita. Walaupun nggak banyak sich. But Im lucky to have them. Sehingga saya nggak perlu sibuk-sibuk nulis status di Facebook agar dunia tau tentang apa yang saya alami.

Sahabat adalah mereka, ketika lembut tutur katanya menenangkan. Kerasnya tutur katanya adalah perbaikan.

Sahabat bukan ia yang marah ketika kau beritau apa yang salah pada dirinya. Bukan pula yang DIAM ketika tau dirimu salah. Karena ia tau. Allaah menciptakan surga itu ukurannya luas.

Sahabat, adalah yang menerima perubahanmu kearah kebaikan. Mendukungmu walau belum mengikuti jejakmu.

Mendukung walau tau masa lalumu tak indah semuanya.

Sahabat, ketika kau banyak memberiku nasihat perbaikan. Aku yakin itu semua izin Allah. Do'akan aku, agar aku bisa segera mengikuti langkahmu memperbaiki diri.

Aku tau kau yang senantiasa mengingatkanku pun tak lepas dari salah. Aku pun sedang dalam proses. Namun, yang aku tau. Proses yang dijalankan bersama itu indah, takkah kau ingin merangkulku?

Ku mohon, jangan letih mengingatkanku, meski aku kadang seperti tak peduli, tapi sebenarnya, aku sedang beradu dengan nafsu duniawi.
Genggam tanganku, ku pinta jangan lepaskan.
Kau tau? Masa dunia ini tak cukup untuk aku bersahabat denganmu, maka pintakan pada pemilik Surga agar mengizinkan aku ke surgaNya bersamamu :)

_KIA's words_

Go Around The World bareng The Journeys


Baca buku  The Journeys ini kaki jadi gatel pingin backpackeran, bener-bener racun deh buku ini haha. Buku ini berisi tentang pengalaman travelling beberapa penulis. Beberapa uda familier diantaranya Raditya Dika blogger dan komika gokil, saya juga sudah baca beberapa bukunya yang bikin ngakak gulung-gulung.

Terus Aditya Mulya yang nulis Sabtu Bersama Bapak (udah baca juga bukunya) dan Trinity yang nulis The Naked Traveler (kalo yang ini hanya sekedar tau tapi belom baca). Yang lainnya bener-bener belum tau.

Karena perbab beda-beda ceritanya jadi bisa loncat-loncat bacanya. Pertama saya baca pengalaman Alexander Thian waktu ke Karimun jawa (page : 119). Selain karena tempatnya masih di Jawa juga karena saya pernah kesana.

Jadi penasaran aja, yang dia rasain sama nggak sama saya. Dan emang pengalamannya hampir sama, bedanya dia dulu backpackeran sedangkan saya ikut travel agent. Yang ngebahas tentang traveling di Indonesia cuma dua Alexander Thian di Karimun jawa dan Okke "Sepatumerah" (page : 107) di Soe NTT, lainnya di luar negri semua.

Karena yang cerita banyak jadi beda-beda cara nulisnya. Asik sich bacanya, ada yang ngebahas place nya, ada yang lebih banyak bahas kulinernya, ada juga yang lebih banyak bahas something strange disana. Seru, isinya nggak hanya beda-beda tempatnya tapi juga dari sudut pandang yang beda-beda.

Ada beberapa cerita yang jadi favorit saya. Punyanya Aditya Mulya (page : 193) yang nyeritain pengalamannya waktu ngurus passport yang akan expired ke Senegal Afrika Barat. Karena jarang banget lo ada cerita travelling ke Benua Hitam ini.

Dan baru nggeh kalo ternyata ngurus visa ke Afrika itu ribet cuy kudu ke Jepang dulu. Dan nggak semua negara di Afrika sono aman buat dikunjungi, karena ada beberapa negara yang rawan konflik diantaranya Liberia, Congo, Guenia dan Mali.

Kemudian ceritanya Valiant Budi (page : 91) di Arab Saudi. Selain karena ceritanya yang gokil abis juga karena pengalamannya bertemu someone stranger. Jadi waktu dia ke Madinah dia bertemu bapak-bapak yang nawarin roti panas. Si bapak tiba-tiba tanya,

B (Bapak) ; V (Valiant)

B  : Ngomong-ngomong, apa yang membawamu bisa terbang jauh ke negeri ini, anak muda?

V  : Yah mempertebal... Iman?

B  : Apa sih arti keyakinan bagimu?

V  : Keyakinan bagi saya.. Seperti wewangian. Kita benar-benar bisa merasakannya; mencium 
aromanya, tapi susah untuk mendefinisikannya terutama kepada orang yang belum pernah,belum bisa atau memang tidak mau mencium aroma wewangian tersebut.

B : Apakah kamu sudah mendapatkan wewangian tersebut?

Si Valiant nggak bisa ngejawab. Sampai si bapak bilang " Kau akan kembali kemari, Anak Muda, untuk waktu yang jauh lebih lama dari yang pernah kau bayangkan. Itupun bila kau beruntung. Ataupun mungkin juga sial. Tergantung selama apa wewangianmu tidak menguap." Dan si bapak pergi dan meninggalkan roti panasnya untuk Valiant. 

Emank sich banyak juga orang-orang yang pernah kesana punya pengalaman-pengalaman aneh. Ada yang tiba-tiba aja tersesat waktu mau keluar Masjidil Haram padahal pintunya ada didepan mata tapi ndak kelihatan.

Ada yang tiba-tiba aja uda berada di samping kabah padahal sepertinya susah mencapainya dengan tubuh yang mungil diantara para jamaah yang bertubuh tinggi dan kekar. Katanya semua hal bisa terjadi disana.

At all pengalaman penulis lainnya nggak kalah kerennya. Kalo kata bang Fiersa Besari "Petualangan bukan hanya tentang menemukan destinasi wisata, tapi juga tentang menemukan siapa diri kita yang sebenarnya."

Kapan lel go abroad?? Itu passpor dianggurin doank?? 

Tentang Pernikahan

Pic from google
Saya yang belum nikah ini di suruh nulis tentang pernikahan?? Aih kelewatan deh, kan jadi nya pingin cepet dihalalin haha *becanda woi jangan dianggep serius. Karena sayanya ini belum merasakan bagaimana mengarungi bahtera rumah tangga yang katanya merupakan ladang pahala, kalo udah halal mah gandengan tangan aja udah dapat pahala itu belum yang lain-lain lo *ups.

Jadi tulisan yang saya buat ini otomatis bukan dari pengalaman pribadi. Lebih banyak sok taunya mungkin hehe. But, monggo di baca harapan saya semoga bermanfaat aja. Yang baik silahkan di ambil yang jelek buang aja ke tempat sampah kayak mantan *eh.

Saya mau mulai dari kisah plato

Satu hari, Plato bertanya pada gurunya, “Apa itu cinta? Bagaimana saya bisa menemukannya? ”

Gurunya menjawab, "ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta”.

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.

Gurunya bertanya, “mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?”

Plato menjawab, “aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik). Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut. Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting–ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya.

Gurunya kemudian menjawab ”jadi ya itulah cinta”.

Di hari yang lain, Plato bertanya lagi pada gurunya, “apa itu pernikahan? Bagaimana saya bisa menemukannya?"

Gurunya pun menjawab, “ada hutan yang subur didepan sana. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan apa itu pernikahan”.

Plato pun menjawab, “sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya”.

Gurunyapun kemudian menjawab, “dan ya itulah pernikahan”

Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan. Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur. Terimalah cinta apa adanya. Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai, Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat, Itulah kesempatan. Ketika kita bertemu dengan seseorang yang membuat kita tertarik, Itu bukan pilihan itu kesempatan. Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan. Itupun adalah kesempatan.

Bila kita memutuskan untuk mencintai orang tersebut, Bahkan dengan segala kekurangannya, Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan. Ketika kita memilih bersama dengan seseorang walaupun apapun yang terjadi Itu adalah pilihan. Bahkan ketika kita menyadari Bahwa masih banyak orang lain yang lebih menarik,pandai, dan kaya daripada pasangan kita dan tetap kita memilih untuk mencintainya, Itulah pilihan.

Menikah itu pilihan, bahkan memutuskan untuk tidak menikahpun pilihan. Hidup itu terdiri dari pilihan-pilihan. Tergantung kita tujuannya mau kemana. Kalo kata pak ustad menikahlah untuk beribadah kepada Allah maka kamu akan dituntun dalam kebaikan.

Seorang teman pernah cerita, dia tidak ingin mempunyai anak. Katanya kalo punya anak merepotkan. Temannya yang punya anak tidak bisa keliling dunia seperti dia. Biaya hidup pun lebih mahal. Sayapun bertanya "terus kalo kamu tua nanti gimana? Siapa yang akan mengurusmu?".

"Ya semoga saja sodara-sodaraku mau mengurusku atau setidaknya aku bisa ke panti jompo. Kau tau orang Amerika itu selfish. Banyak anak yang lebih mementingkan dirinya sendiri dan melupakan orang tuanya. Sangat berbeda dengan disini".

Dan saya menjadi merasa sangat beruntung berada di sini, dan menjadi seorang muslim. Why? Karena di agama saya, diajarkan untuk berbakti kepada orang tuanya.

Well, lanjut kepemahaman saya soal menikah yang yah pasti lebih banyak taunya lewat buku, kajian atau curhat colongan teman. Kalo melihat kehidupan rumah tangga orang tua saya sendiri saya memang nggak begitu ngerti. Mama sudah menjadi seorang single fighter sejak saya masih berusia empat tahun. Anak usia empat tahun ngerti apa sih soal pernikahan.

Yang namanya hidup ya nggak mungkin bebas dari yang namanya problematika. Tak terkecuali dengan menikah. Walau yang sering di denger yang indah-indah. Lihat aja cerita dongeng-dongeng itu pasti akhirnya happily ever after.

Padahal ya kalo kata pak ustad menikah itu memulai perjalanan dari awal dari titik nol. Okeh bayangin aja kalian bakal hidup serumah dengan orang asing. Walaupun kalian sudah pacaran bertahun-tahun tapi tetep kan nggak bisa tau sifat-sifat jeleknya kalo belum tinggal serumah. Dua orang dari keluarga yang berbeda dengan pola didik yang berbeda pasti banyak juga beda pemikirannya.

Menikah itu untuk mendidik. Mendidik diri sendiri setidaknya, untuk menjadi lebih nriman kekurangan pasangannya. Nggak ada manusia yang sempurna kan? Kalo kata ustad salim a fillah "ta’aruf adalah proses seumur hidup. Rumus terpenting: jangan berekspektasi berlebihan dan jangan merasa sudah sangat mengenal seingga berhak menafsirkan perilaku pasangan".

Bisa dibaca si postingan saya Surat dari Sahabat

Well, meskipun banyak denger manis pahitnya pernikahan. Saya tetep pingin menikah dengan segala problematika yang pasti bakal saya temui nantinya. Menikah nggak hanya soal happy happy aja tapi juga nggak melulu soal sedih sedih terus. Tergantung bagaimana kalian menyikapinya.