dkjshfkmdsacknbajcndwakncdiejhceuiwj

Kumpulan Cerita Perjalanan

Jodoh itu Misterius


Dua bulan terakhir ini dapat kabar berturut-turut dari teman-teman yang pada akhirnya berjodoh dengan seseorang yang baru dikenalnya. Rasanya amazing banget sama kisah-kisah mereka.

Ada yang memang belum pernah pacaran sama sekali kemudian ta'aruf dan yaeh dalam waktu sebulan kenal langsung di khitbah. Ada yang pacaran udah lama banget terus putus, kemudian kenal dengan orang baru dan langsung diajak nikah. Ada yang pacaran dalam hitungan bulan terus putus, kemudian dikenalkan dengan calonnya yang sekarang dan dalam waktu 2 Minggu kenal langsung di lamar.

Proses mereka bagi saya sangat cepat banget. Perkenalan yang singkat dan pengambilan keputusan yang cepat. Apakah memang seperti itu pemikiran orang-orang pada usia dewasa seperti saya ini. Atau ada proses panjang yang tak terlihat sebelum proses kenal tersebut.

Kadang suka bertanya-tanya kok bisa ya. Yang kadang mikir si A cocok banget sama pacarnya pasti nikahnya ntar sama dia tapi nyatanya ada pula yang nggak jadi di tengah jalan. Malah sama orang yang tak terduga nikahnya.

Jodoh emang misterius banget ya. Kalo di pikir-pikir kadang malah Ndak masuk akal, pacarannya sama si B nikahnya sama si C. Pacaran lamanya sama si B nikahnya malah sama si C.

Seperti kata temen saya (@ path Fachurozi Zakaria)
Jodoh itu unik
Seringkali yang dikejar-kejar menjauh
Yang tak di sengaja mendekat
Yang seakan sudah pasti menjadi ragu
Yang awalnya diragukan menjadi pasti
Yang ternilai menjadi biasa
Yang tak ternilai menjadi bernilai
Yang selalu di imipikan tak berujung pernikahan
Yang tak pernah terpikirkan bersanding di pelaminan
Maka percayalah...
Jodoh itu bukan masalah seberapa lama kau mengenalnya
Seberapa akrab kau dengan orang tuanya
Atau seberapa sering kau komunikasi dengannya
Tapi seberapa yakin kau dengan-Nya
Seberapa besar kepasrahan kau dengan takdir-Nya
Seberapa besar kau merayu-Nya
Seberapa semangat kau menyempurnakan ikhtiar mendapatkannya
Seberapa iklhas saat kau gagal mendapatkannya, lalu diganti dengan yang lebih baik menurut versi-Nya

Percayalah dengan ayat ini,

"...boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu buruk bagimu. Dan boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu baik bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui."

Boleh kah??



Ya Allah,
Boleh kah aku merajuk sebentar saja
Atas apa-apa yang Kau dekatkan kemudian Kau jauhkan
Atas apa-apa yang Kau berikan kemudian Kau ambil lagi
Atas apa-apa yang  ku minta yang tak kunjung Kau berikan

Ya Allah,
Maaf, maafkan aku
Yang masih kekanak-kanakan
Yang terlalu sering merajuk
Yang terlalu sering lupa dengan apa-apa yang Kau berikan

Ya Allah,
Maafkan aku yang lupa
Lupa dengan apa-apa yang Kau berikan tanpa ku minta
Lupa dengan nikmat yang begitu banyak Kau berikan tanpa aku meminta
Hanya karena Kau mengambil sebagian kecil apa yang Kau berikan, aku merajuk
Hanya karena Kau memberi jarak sedikit dengan apa yang ingin aku dekat, aku merajuk
Hanya karena Kau menjeda waktu untuk memenuhi permintaan ku, aku merajuk

Ya Allah,
Maaf, maafkan aku yang tak kunjung dewasa
Maafkan aku yang tak kunjung paham
Maafkan aku yang tak kunjung mengerti
Maafkan aku yang masih sering suudzon terhadap-Mu

Me time

Hari ini rencananya saya ke car free day di jalan Ijen, namun karena bangunnya kesiangan dan temen yang ngajakpun sama kesiangan bangunnya jadilah batal. Karena ngerasa bosen di rumah dan pingin jalan, sayapun ngajak teman (teman yang berbeda dari plan pertama) untuk nonton. Dan ternyata teman saya nggak bisa karena ada kerjaan.

Akhirnya saya putuskan buat nonton sendiri. This is my first time nonton bioskop sendirian. Awalnya agak bimbang juga sih mau berangkat pa nggak. Tapi karena emank pingin banget nonton tu film akhirnya saya pun berangkat. Saya nonton di Sarinah cineplex, kenapa?? Karena tempatnya dekat sama Gramedia jadi saya bisa nunggu di Gramedia sebelum film tayang.

And yeah, saya menikmati jalan-jalan sendiri. Rasanya udah lama banget nggak jalan-jalan sendiri. Secara di malang teman dan sodara banyak, jadi ketergantungannya semakin besar. Kalo pingin kesana kesini ajak teman, minta di jemput, minta di antar. Berbeda banget waktu saya di Jakarta, saya lebih mandiri. 

Mau belanja bulanan ke swalayan gak ada temen ya berangkat sendiri. Mau cari buku ke Gramedia ya berangkat sendiri. Nggak pernah minta jemput teman buat diantar kesana kemari.
Pelajaran hari ini : Yang bikin seru jalan sendiri itu, kamu bisa kemana aja sesukamu tanpa perlu berdiskusi dengan teman apakah mereka suka atau tidak.

Tentang Teman Hidup

Boleh kah aku jawab seperti ini

Mungkin kita terlalu sering melihat mereka yg dengan mudah di pertemukan

Sehingga kita lupa ada yang bertahun-tahun pun bisa bertahan sendiri 
Tak bisa kita ungkapkan kan bagaimana galaunya mereka
Tapi mereka ikhlas

Mungkin kita terlalu sering hanya melihat kebahagiaan dalam suatu pernikahan

Sampai kadang kita lupa setiap keluarga punya masalahnya sendiri
Yang perlu di pertanyakan benar-benar sudah siap kah kita
Atau.... Hanya terbawa arus saja

Bukan kita yang memperumit...

Memang belum waktunya saja...



Note : mungkin saya mulai lelah....😄😄

Tentang Dia

Dia partner debatku. Kita bisa ngobrol berjam-jam lamanya membicarakan banyak hal. Berdebat tentang berbagai macam masalah. Agama, karir, pekerjaan, kehidupan dan masa depan. Dia yang Aku sayang dan menyayangiku waktu itu.

Kini tak ada lagi debat seru seperti dulu. Kini tak ada lagi yang dengan tegas mendebatku dan menjelaskan dengan lembut. Memberi tau seperti ini dan seperti itu. Tak ada lagi ceramah berjam-jam tentang ini dan itu. Aku kehilangannya, kehilangan parter debatku. 

Aku kehilangan alarm hidupku, yang membangunkan ku tengah malam hanya untuk mengingatkan shalat. Tak ada lagi yang bernyanyi di telefon menggantikan suara mp3. Tak ada yang tiba-tiba melantunkan dengung Alquran di telingaku disela-sela pembicaraan hanya karena aku meminta untuk mengaji.

Rasanya baru kemarin dia ngoceh "aku nggak akan maksa kamu pake jilbab, itu terserah kamu. Tapi nanti kalo kita menikah aku pasti akan menyuruhmu berjilbab". Yang langsung aku tolak.

Dia pun melanjutkan "istri itu tanggungjawab suami. Kalo istriku nggak berjilbab bagaimana nanti aku mempertanggung jawabkan nya di hadapan Allah? Apa ya kamu mau aku di siksa di neraka karena kamu ga mau menutup aurat?" Penjelasanmu langsung menancap di hatiku.

Kamu pun tak pernah berhenti mengingatkan, "Al-Quran itu jangan cuma dibaca aja, tapi di baca juga terjemahannya". Yang masih sering pula aku debat. Sampai akhirnya kamu membelikanku al-quran terjemahan. Penjelasanmu setiap apa apa yang aku debat membuatku speechless.

Dan akhirnya kamu memutuskan untuk mengakhiri semua. Melepas semua angan-angan tentang masa depan bersama. Kamu bilang belum siap untuk menikah, lebih baik jangan menambah dosa. Lebih baik seperti ini tanpa hubungan. Jujur aku masih belum bisa menerima penjelasanmu.

Tapi toh aku sudah siap akan terjadinya hal itu. Aku sudah menyiapkan hatiku untuk mendengar kata-kata itu darimu.

Saat kamu menjelaskan semua, atas semua tanyaku yang tak pernah ada habisnya. Toh saat semua benar-benar berakhir tak ada air mata setetes pun yang jatuh dari mataku. Aku sudah paham tak ada pacaran dalam islam. Aku hanya merasa kehilangan partner debatku.

Para Lajang


Bertemu pertama kali saat masuk SMA. SMAN 8 Malang kelas X.2 barisan bangku paling barat dekat jendela. Boleh dibilang geng, boleh dibilang friendship. Kita terdiri dari 6 orang cewek, dua orang sudah menikah. Satu orang sudah akan punya dua anak. Dan empat orang lajang, termasuk saya di dalamnya. Sebut saja kita para lajang. 

Dulu, waktu masih sama sama lajang sering kumpul bareng. Setelah dua teman saya menikah pun masih intens meet up. Namun akhir-akhir ini hanya para lajang yang intens meet up. Karena yang satu hamil tua dan satunya lagi sibuk organisasi.

Dan setiap meet up selalu saja ada hal yang bisa di tertawakan. Awal mula kegilaan kita dari pengepungan anjing di museum zoology. Kalo di ingat-ingat bikin ngakak sampe perut sakit. Kedua adegan slowmotion jatuh dari tangga abis mam bakso.

Bener deh kata orang kalo teman yang baik liat temennya jatuh akan bilang "kamu baik-baik saja?", kalo sahabat dia akan menertawakanmu terlebih dulu baru menolongmu. Dan peristiwa ketiga tentang penganiayaan anak kecil. Nggak bener-bener menganiaya lo, kita hanya berkhayal bagaimana kalo seperti ini dan itu. Dan akhir nya kita heboh sendiri. 

Lajang pertama namanya Vivi Dwi Aryanti. Sudah booked ya jadi Ndak boleh diganggu bentar lagi uda sold. Pacarnya kerja di Bali, ldr-an sudah lama. Jadilah kalo malam minggunya tetep sama kita para lajang. 

Lajang kedua namanya Aldila Putri Karindra. Putri galau yang gagal move on. Gadis cantik dengan gigi gingsul yang perfectionis ini sedang menempuh jenjang strata 2. Karena dia heboh galau mulu jadilah kita tumbal yang harus menghiburnya. 

Lajang ketiga namanya Amelya Juwita Sari. Biasa di panggil Chimot / Arai. Kacamata, mata sipit dan pipi tembem jadi ciri khasnya. Suka berpetualang ke alam dan easy going. Sumber berita kita kalo ada film, lagu dan gosip artis terkini. Sekarang lagi sibuk dengan bisnis kuliner after resign. Setelah ditinggal nikah sama mantannya sekarang lagi berjalan move on ke mas fotografer berinisial "H". 

Dan lajang ke empat adalah saya.

Hai para lajang, tetep berusaha dan berjuang ya. Semoga kita segera menemukan dan ditemukan dengan jodoh pilihanNya. 

"Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan".
"Perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, begitu pula sebaliknya".

Dua Sisi, Gili Trawangan

Gili trawangan, pulau kecil ini terletak di sebelah utara pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Yang membuat pulau ini menarik adalah peraturan yang melarang pengunjung menggunakan kendaraan bermotor.  Jadi alat yang transportasi yang digunakan adalah sepeda, delman dan pedati. Bebas polusi itulah salah satu hal yang dicari  pengunjung. Selain itu ada sebagian lain yang dicari para pengunjung.


Bulan Agustus kemarin saya berkesempatan untuk mengunjungi pulau kecil ini. Untuk sampai ke Gili trawangan kita harus naik perahu kayu dari pelabuhan bangsal, Senggigi. Tiket bisa di beli di peron pembelian di pelabuhan dengan harga 5 ribu rupiah per orang, untuk turis asing harga berbeda.

Hari sudah hampir sore waktu saya berangkat dari pelabuhan bangsal. Butuh waktu sekitar 30-45 menit menyebrang tergantung dari ombak lautan. Sampai di gili trawangan waktu sudah hampir memasuki waktu maghrib. 

Sesampainya saya di gili trawangan, saya dan teman-teman saya berjalan jalan sebentar di sepanjang pinggir pantai. Di pinggir-pinggir pantai dipenuhi dengan caffe, bar, rumah makan dan mini market. 

Suara music memenuhi jalanan disana. Mulai music regae, pop, rock. Caffe dan bar diusung sesuai dengan tema music masing-masing.

Karena mayoritas pengunjung adalah turis asing yang gaya berpakaiannya sedikit terbuka, saya yang berkerudung menjadi merasa aneh sendiri berjalan diantara mereka. Aneh karena berjalan di caffe dan bar tempat party. Pertama dan terakhir saya ke caffe n bar itu saya nonton kKahitna dan waktu itu saya belum berjilbab.

Semakin malam suana pinggir pantai semakin semarak dan ramai. Lampu mulai di nyalakan, music semakin kencang dan pengunjung mulai keluar dari penginapan dan memadati pinggir pantai. Bagi saya kehidupan disana sangat bebas. Minuman keras disajikan, hampir semua caffe menjadi tempat party malam hari. Kehidupan malamnya sangat semarak.

Memasuki waktu maghrib, saya dan teman-teman saya mencari masjid untuk shalat. Setelah mendapat arahan dari warga kami pun berjalan menuju tempat yang di beritahukan. Tempatnya masuk ke dalam, melewati beberapa penginapan dan tempat permukiman warga. Suasana lebih sepi dan tenang, sesekali melintas pedati membawa karung-karung besar entah apa isinya.

Semakin kedalam sesekali terdengar suara anak kecil mengaji di dalam rumahnya. Di sisi ini saya merasa sedang berada di permukiman muslim. Dimana suara anak-anak mengaji terdengar di setiap rumah. Dan ternyata masjid disini juga besar, meskipun masih dalam tahap renovasi. Beberapa jamaah laki-laki terlihat masih berdiam diri di sana. 

Dua sisi yang berkebalikan ini yang saya temui disana. Di balik hingar bingar gili trawangan, ternyata masih ada ayat-ayat alquran yang terlantun. Masih ada Warga disana yang tidak terkontaminasi dengan kehidupan bebas yang dibawa pengunjung. 

Antologi Lengkap Cerpen A.A Navis

Judul : Antologi Lengkap Cerpen A.A Navis
Penulis : A.A Navis
Penerbit : PT Kompas Media Nusantara
Tahun terbit : 2005 
Halaman: x + 776 hlm ; 14 cm x 21 cm

Buku ini berisi kumpulan cerpen karya A.A Navis mulai dari Tahun 1955 sampai 2002 dan 2 cerpen yang tidak diketahui tahun pembuatannya. Ali Akbar Navis atau lebih dikenal dengan AA Navis merupakan sastrawan Indonesia yang namanya sudah sangat melegenda dan banyak disegani di kalangannya.

Karya sastranya yang paling fenomenal adalah "Robohnya Surau Kami" saat ini ceritanya masih banyak di gunakan dalam teater-teater tanah air. Dan beberapa di cuplik dalam buku bahasa indonesia Sekolah dasar. 

Cerpen-cerpen ini beberapa pernah di terbitkan di majalah Indonesia, seperti harian kompas dan majalah roman. Beberapa dibukukan seperti buku judul robohnya surau kami, Jodoh, Bertanya kerbau pada pedati.

Cerita yang disajikan sangat menarik. Setiap cerita mempunyai pesan tersendiri dan juga kritikan yang pedas terhadap sistem pemerintahan waktu itu. Banyak pesan moril yang disampaikan. 

Gaya bahasanya lebih condong ke bahasa minang. Banyak istilah minang yang di pakai, misalnya menyebut seorang lelaki yang sudah tua dengan sebutan Inyik, lelaki muda dengan bujang. Istilah-istilah minang pun beberapa kali di pakai seperti kata umpatan kanciang waang!! dalam cerpen laporan. 

Hal ini membuat saya yang notabene bukan orang minang kadang tidak paham. Kabanyak memang di jelaskan artinya tapi ada juga yang tak ada arti bahasa Indonesianya. Sehingga pembaca harus menafsirkan dengan melihat kalimat-kalimatnya.

Unsur agama kental di wujudkan di setiap cerpen terutama yang memang membahas tentang agama. Agama disini adalah agama islam. Adat ketimuran menjadi tonggak ceritanya. Contoh cerpen tentang agama diantaranya cerpen yang paling fenomenal yaitu Robohnya surau kami, ada juga Man rabbuka, sebuah wawancara dan percakapan lebaran.

Tentang pemerintahan dan politik tak kalah banyaknya. Cerita mulai jaman penjajahan, jaman revolusi orde lama sampai orde baru. Kritikannya tentang pemerintahan waktu itu. Penyajiannya lugas disertai dengan detail-detail peristiwa. Kita di bawa ke masa era jaman dulu. Emosi di naik turunkan disana. Membuat tak ingin berhenti untuk membaca kelanjutan kisahnya. 

Dan yang bikin karyanya lain dari penulis yang lain adalah akhir ceritanya. Akhir cerita di berikan kepada pembaca. Pembaca dibuat membuat kesimpulannya sendiri. Its so wow. Keren baget menurut saya.

Setelah di beri cerita yang sangat rinci, tentang karakter tokoh-tokohnya, peristiwa yang dialami tokoh dan endingnya tidak benar-benar diperlihatkan. Membiarkan para pembacanya berimajinasi tentang endingnya. Menyimpulkan sendiri endingnya. 

Penjelasan tentang karakter, tokoh, tempat kejadian perkara dan alur peristiwa yang terjadi di tuliskan sangat detail. Meskipun detail, gaya penulisannya tidak membuat pembaca merasa bosan. Tentang cuaca yang terjadi, bagaimana cara berjalan tokohnya, cara berpakaian tokohnya dan lain sebagainya. Semua di jelaskan dengan rinci. Dan anehnya saat membaca tidak terasa membosankan.

At all meskipun beberapa karya di dalamnya ada yang tidak saya pahami karena minimnya ilmu saya tentang sastra, keseluruhan karyanya hebat banget. Di setiap cerita selalu ada pesan moril yang disampaikan, yang meskipun kejadian berlangsung pada jaman penjajahan dan setelah kemerdekaan tapi masih bisa di terapkan sekarang.


 

Hikmah dari Sebuah Peristiwa

Sekarang saya lagi getol-getolnya nih baca berita dan liat video debat di youtube tentang pak Ahok a.k.a Basuki cahya purnama gubernur DKI yang di beritakan menghina agama islam. Wah rada berbobot ya tulisan saya hehe. Nggak kok saya nggak akan mengklaim ini itu tentang berita tersebut. 

Dari berita tersebut saya jadi banyak banget mengambil pelajaran. Dan saya jadi merasa bahwa saya butuh banget banyak belajar tentang agama karena pengetahuan saya tentang agama dikit banget. 

Setelah saya ingat-ingat saya belajar agama ya cuma waktu sekolah aja. Itupun  seminggu cuma 2 x 45 menit. Ikut kajianpun bisa di itung jari alias jarang banget.

Saya disini jadi ngerasa malu sama mereka-mereka para muallaf yang baru mengenal islam saat dewasa tapi semangat belajarnya besar banget buat tau tentang agama lebih dalam.

Bahkan kebanyakan dari mereka belajar islam terlebih dahulu sebelum akhirnya masuk islam dan karena pengetahuannya tentang islam itu mereka memutuskan untuk akhirnya mengimaninya. Wow banget kan. Lhah saya yang dari lahir sudah di syahadatkan di adzanin  disebutkan asma Allah di telinga sama ayah  saya kok malas-malasan belajar agama.

Dari peristiwa ini saya jadi tau ternyata ada lo di Al-quran larangan untuk memilih pemimpin yang yahudi dan nasrani. Saya ya baru tau tentang isi QS. Al-Maidah 51 ya setelah ada pemberitaan ini. Dari sini saya jadi punya semangat untuk belajar lagi dan lagi. Belajar tidak hanya tentang satu ayat tersebut tapi semua.

Dari peristiwa tersebut saya juga jadi punya semangat buat belajar sejarah islam. Karena dalam debat banyak yang menyinggung tentang sejarah. Sejarah sebelum kepemimpinan Nabi Muhammad SAW, zaman kepemimpinan Nabi Muhammad SAW, zaman kepemimpinan para sahabat Nabi, zaman Bani Ummayah, Zaman Bani Abbasyah dan seterusnya.

Betapa hebatnya masa masa kepemimpinan Nabi dan para sahabatnya. Semua itu membuat saya menjadi merasa bahwa islam itu keren. Semua itu membuka mata saya membuka pikiran saya tentang islam. Yup Allah sudah mengatur semuanya dengan sangat rinci, dengan sangat detail. Maha besar Allah pencipta alam semesta ini.

Berhijrah

Berhijrah itu berpindah dari hal yang buruk ke hal yang lebih baik. Dan untuk melakukannya di butuhkan keberanian yang extra, hati yang mantab dan niat yang kokoh. Its not easy. Langkah pertama tentu yang paling susah. Ketakutan akan sesuatu yang bakal terjadi setelah perubahan itulah yang selalu mengikuti. Tentang tanggapan orang lain, penilaian orang lain.

Saya jadi ingat dulu sekali waktu masih kuliah semester awal, dosen pendidikan agama islam saya pernah berkata. "Orang yang baru berjilbab itu jangan di bully jangan di ejek. Nggak mudah lo memutuskan untuk pada akhirnya berjilbab.

Meskipun baju masih ketat, berjilbab cuma pas ke kampus aja. Jangan di terus di omongin sana sini. Mereka itu belajar, belajar untuk istiqomah. Untuk istiqomah itu memang susah. Yang harus kita lakukan itu mensupport mereka. Biar bisa istiqomah."

Kalo di ingat, dulu mah saya ga peduli karena saya dulu memang belum berjilbab dan tak ada niatan untuk itu. Tetapi pada akhirnya saya sendiri merasakan, gimana rasanya berhijrah yang yah its not easy. 

Awalnya jelas ketakutan ketakutan selalu datang. Ketakutan yang saya buat buat sendiri. Takut pendapat orang, takut penampilan saya jadi aneh, takut ga bisa bergaul bebas dan ketakutan ketakutan lainnya.

Toh pada akhirnya setelah saya memantabkan hati dan menguatkan niat. First day, saya pergi ke kantor memakai jilbab teman-teman pada support. Meskipun masih ada juga yang nyeplos "sekarang jilbaban besok nggak".

But alhamdulillah saya bisa tetep istiqomah. Meskipun awal-awal juga gitu kalo pas pulang kerumah, di rumah lepas jilbab kalo keluar baru pakai lagi. Step by step akhirnya bisa berubah sedikit demi sedikit.

Dan sekarang kalo liat di socmed yang banyak banget menggunjing mereka yang memakai jilbab lebar dan bercadar, jadi keinget kata-kata pas dosen. Kalo dulu pake jilbab aja di gunjing dan sekarang dimana sudah mulai banyak yang alhamdulillah menggunakan jilbab, sekarang mereka yang berganti menggunakan jilbab lebar yang di gunjing. Karena memang untuk berbuat baik akan selalu saja ada cobaannya. Its not easy.

Si Cantik Rinjani

Cantik. Cukup satu kata itu yang bisa menggambarkan Rinjani. Maka tak salah bila Dewi Anjani itu cantik. Pertama kali saya menjejakan kaki saya di kaki gunung rinjani, saat itu pula saya terkagum kagum dibuatnya. Hamparan padang sabana nan luas,pohon pohon cemara nan tinggi dan kokoh, dan bunga edelwise cantik. 

Gn Rinjani merupakan destinasi tak terencana saya yang kedua setelah Gn Semeru. Awalnya saya tidak ada rencana untuk trip rinjani ini, namun karena  tawaran teman yang menggiurkan akhirnya saya pun ikut.

Saya berangkat dari Malang dengan tiga teman saya yaitu mas ambon, kecheng dan mukbin pada hari jumat 12 Agustus 2016 dengan menggunakan bus titian mas. Kami berangkat pukul 16.00 WIB. Namun karena bus yang di Malang sedang rusak jadilah kita di oper ke Purwosari.

Kita sampai di Purwosari sekitar pukul 19.00WIB. Tak lama menunggu, bus pun datang. Dan diluar ekspektasi,bus yang datang udah reot sana sini, bangkunya pun dilakban sana sini, tak ada selimut dan mogok pula di terminal purwosari.

Alhasil baru jalan sekitan pukul 20.00 WIB. Perjalanan yang kita tempuh 24 jam. Jadi kami sampai di Mataram hari sabtu pukul 20.00 WITA. Di Mataram kami sudah ditunggu teman kami Tata yang memang lebih dulu berada di Mataram.

Malam itu kami menginap di rumah Buliknya Tata. Semalaman kita ngeplanin untuk perjalanan esok. Untuk perjalanan ke Pelawangan ada 3 jalur yang bisa di tempuh yaitu dari Sembalun, torean dan  Senaru. Kita putuskan untuk melewati jalur Sembalun karena trek tidak begitu susah dan sedikit landai. Dan pulangnya baru lewat jalut senaru. Semua informasi tersebut kami dapat dari searching di internet.

Esoknya kami berangkat pukul 12.00 WITA dengan menggunakan pick up sewaan karena memang tidak ada angkutan umum yang kesana. Perjalanan dari Mataram ke Sembalun memakan waktu 3 jam. Sampai disana sekitar pukul 15.15 WITA.

Administrasi disana lebih mudah. Kita tidak perlu setor fotocopy ktp dan surat keterangan sehat dari dokter. Cukup membayar 5 ribu untuk perharinya kita sudah mendapat tiket masuk. 

Perjalanan dimulai dengan doa bersama agar perjalanan berjalan dengan lancar dan selamat sampai tujuan. Trek pertama adalah padang sabana yang luas. Jalan masih landai, beberapa kali melewati jembatan.

Disana masih banyak warga yg menggembalakan sapi di padang sabana. Saat kami lewat sempat berpapasan dengan penggembala yang membawa sapinya. Jadi berhati hatilah ketika jalan karena banyak banget ranjau sapinya.

Jalur menuju Pos 1

Sekitar pukul 18.45 WITA kami sampai di pos 1 Sembalun. Setelah istirahat sebentar kami melanjutkan perjalanan ke pos 2 yang jaraknya tidak jauh dari pos 1. Kami sampai dipos 2 satu jam setelahnya dan mulai membangun tenda.

Di pos 2 terdapat sumber air tapi kecil muaranya dan sedikit berbau. Selain itu di sana juga ada monyet yang berseliweran. Tapi tenang saja monyetnya takut kalo ada manusia. Mereka akan menjauh jika didekati. Malam itu kami maksimalkan untuk beristirahat karena besok perjalanan akan dilanjutkan ke Pelawangan, pos terakhir sebelum summit.

Pagi 15 Agustus 2016, kami berangkat dari pos 2 sembalun menuju pelawangan. Pagi yang cerah, semangat yang membara. Saat kami berangkat kondisi pos sudah mulai sepi karena kebanyakan sudah berangkat pagi-pagi sekali. Kami berangkat dari pos 2 sekitaran pukul 11.00 WITA. 

Untuk menuju pos 3 lumayan jauh dengan melewati beberapa bukit dan padang sabana yang saya kira adalah bukit penyesalan yang ternyata bukan. Dan saya sudah menyesal duluan sebelum benar-benar melewati bukit penyesalan wkwkwk. 

Setelah sampai di pos 3, trek selanjutnya adalah 7 bukit penyesalan. Kenapa disebut begitu karena pingin balik sudah jalan terlalu jauh sedangkan kalo mau di teruskan itu juga masih jauh. Its mean, kita berada di tengah-tengah, seperti buah simalakama lah ya.

Di trek ini stamina kita benar-benar di uji. Medan yang susah. Trek menanjak dan berpasir. Terpeleset-peleset, gapai ranting sana-sini buat pegangan benar-benar menguras tenaga. Setelah melewati 5 bukit kami sampai di pos bayangan. Disana ada beberapa yang berhenti dan mendirikan tenda. Karena kami mau langsung ke pelawangan jadi kami hanya berhenti istirahat sebentar. 

Nah di 2 bukit terakhir ini merupakan medan yang paling susah. Kelihatannya ga jauh tapi setelah dijalani terasa jauh banget. Tanjakannya melebihi 5 bukit pertama. Benar-benar nanjak banget almost 90°. Tanjakan cintanya Semeru aja kalah nanjak, mana ini berpasir yang licin banget.

Berasa muncak pakai bawa tas carrier deh sumpah. Bener-bener menguras tenaga. Di bukit terakhir saya sampai beberapa kali didorong sama mukbin karena merosot dan ga bisa maju. Dan alhamdulillah kita bisa sampai juga di pelawangan pukul 19.00 WITA.

Kami langsung mendirikan tenda dan masak nasi sambil nunggu mas ambon dan tata yang belum datang. Kira-kira pukul 21.30 WITA mas ambon dan tata datang. Kami langsung masak mie dan makan bareng. Kemudian di putuskan kalau kami tidak bisa summit bareng- bareng, salah satu harus ada yang jagain tenda.

Karena dari info yang kami peroleh dari pendaki lain kalo shelter disini itu kurang aman. Kalo sampai ditinggal tanpa ada yang jaga tenda bisa ilang, entah dicuri atau dirusak sama monyet. Akhirnya diputuskan mukbin dan kecheng summit duluan dan kemudian besoknya lagi baru saya, tata dan mas ambon yang summit.

Karena pagi dini hari mukbin dan kecheng ngerasa belum fit akhirnya mereka berangkat siang sekitar pukul 11.00WITA buat summit. Enaknya di Rinjani ini kita bisa summit jam berapapun asal tidak ada badai di atas.

Saya, tata dan mas ambon menghabiskan seharian di pelawangan sambil menikmati keindahan danau segara anakan dari atas. Pemandangan di sini memang indah banget. Cuacanya kalo malam pun tak begitu dingin. Sayangnya agak sedikit kotor. Banyak sampah plastik dan botol kaleng dan kaca yang berserakan. 

Pelawangan 1 Sembalun

Sekitar pukul 19.00WITA kecheng dan mukbin datang. Mereka gagal summit karena waktu sudah sampai di trek terakhir badai datang, angin kencang dan katanya ada yang lihat monyet hitam lewat. Katanya sich kalo sampe liat monyet hitam artinya di larang muncak.

Dari cerita pendaki-pendaki lain itu monyet yang jaga disana. Kalo dia menampakkan diri itu memperingatkan agar perjalanan tidak usah di teruskan. Ya boleh percaya boleh nggak sich. Tapi demi keselamatan ya mending balik aja. Toh kalo ingin muncak kan bisa di ulang lagi kapan-kapan.

Mereka cerita treknya kayak gimana ke saya, tata dan mas ambon yang akan muncak esok dini hari. Disaranin ma mereka buat brangkatnya agak pagi aja jam 4 an habis subuh biar kelihatan jalannya, karena ada jalan yang sempit banget yang kanan kirinya sudah jurang.

Setelah denger cerita mereka jujur saya agak ragu. Tapi kalo ga summit ya sayang banget udah jauh-jauh kesini masak ga nyoba summit. Mas ambon juga bilang ga feeling summit. Tapi Tata keukeuh pingin summit.  "Ya udah besok aq bangun jam setengah 4 ya, tapi yakin nih kita berdua cewek-cewek doank brangkat" saya meyakinkan tata. "Iya mbak di coba dulu, sayang udah jauh-jauh kesini masak ga nyoba" ucapnya.

Malamnya saya tindian, katanya sich teriak-teriak kemudian dibangunin kecheng. Mungkin karena kecapean ato takut mbayangin trek ke puncak rinjani. Saya mencoba menyemangati diri sendiri dan menghilangkan rasa takut saya.

Paginya pukul 03.30WITA saya di bangunin tata, kita siap-siap. Masak mie dan bikin minuman hangat buat bekal summit. Mas ambon akhirnya ikut summit, ya iyalah masak cewek-cewek di biarin pergi sendiri hehe.

Kami bertiga berangkat dari pelawangan pukul 05.30 WITA, kelihatannya kami orang terakhir yang berangkat karena ada beberapa yang bilang "kok telat banget mbak berangkat muncaknya". Whatever they  say lah ya bagi kami ga ada kata terlambat untuk memulai #alaah.

Trek pertama adalah tanjakan pasir (again). Katanya sich ini yang dinamakan trek miniatur semeru. Karena emank belum pernah sampai summit waktu ke semeru saya pun shock dengan medan seperti ini. Lima langkah jalan tiga langkah turun. Benar-benar menguji kesabaran.

Sampai pertengahan jalan sunrise, kita berhenti sejenak untuk menikmati sunrise. Beautiful sunrise. Matahari terlihat bulat penuh. Warna orange bersembur dengan warna biru tua langit malam. Cahaya matahari mulai menyentuh wajah memberikan kehangatan dan semangat baru. Pagi yang indah. Maha Besar Allah pencipta alam semesta. 


Kami melanjutkan perjalanan dengan penuh semangat. Awalnya saya berjalan paling depan disusul tata dan mas ambon. Tapi saya terperosok di jalan yang salah. Saya merosot kebawah karena memang sangat licin dan stuck ga bisa naik sampai akhirnya di tolong mas mas yang turun. Di tarik sampai akhirnya bisa jalan lagi.

"Jalannya zig zag mbak biar agak ringan" saran si masnya. "Makasih mas" ucap saya. Disitulah awal semangat saya ngedrop. Tau sendiri kan kalo semamgat sudah turun pasti kekuatan juga menurun. "Sampai pundak bukit situ saja ngabisin trek pasir ini udah hebat, ga perlu sampe puncak gak papa lah" batin saya berkata.

Kurang 10 meter sampai pundak pun saya harus di tarik sama mas-mas yang mau turun karena ada undakan yang tinggi dan saya tak mampu untuk loncat. Dan akhirnya saya bisa duduk istirahat di samping tata yang sudah sampai pundak bukit duluan.

Setelah makan jelly dan minum jahen hangat, badan saya sedikit enakan. Tenaga juga mulai terisi lagi dan melihat trek yang enak, tidak nanjak banget dan tidak berpasir sayapun semangat melanjutkan perjalanan lagi.

Trek kali ini lebih landai, kalo kita lihat dari bawah sich seperti datar sampai akan menuju tanjakan terakhir ke puncak. Tapi kenyataannya treknya tidak benar-benar datar. Trek naik turun meski tidak begitu nanjak. 

Ada 3 jenis pasir dari awal pendakian summit. Pertama kita menemui pasir hitam, padat dan tidak licin. Kemudian disusul pasir warna merah bata, padat dan tidak licin. Dan yang terakhir disebut jalur E/M karena berbentuk dua cekungan, jalur yang paling pendek dan lama. Karena trek pasir putih yang berkerikil dan berbatu. Setelah melewati jalur itu kita sampai di puncak.

Saat kami akan melawati jalur E, kabut tiba-tiba datang dan menutup pandangan kita. Jarak pandang waktu itu kira-kira 4-5 meteran. Dan kami agak bimbang terus lanjut atau tidak. "Jalannya ga keliatan ta gimana?? Balik aa??" tanya saya.

"Sayang banget mbak kalo balik, udah sampe sini lo. Kita tunggu 5 menit lagi aja moga kabutnya hilang" ujat tata. Dan Alhamdulillah kabut sedikit sedikit mulai bergerak ke arah selatan. Setiap ada orang yang turun kita tanya masih ada yang di atas atau nggak. Untuk memastikan kita bukan satu-satunya orang yang muncak siang bolong gini. Dan ternyata masih banyak yang di atas.

Trek pasir terakhir ini memang paling berat. Lima langkah naik tiga langkah turun. Dengan kondisi kami yang sudah kelaparan karena tadi cuma sarapan mie tanpa nasi. Di tambah lagi teriknya sinar matahari siang.

Setengah perjalanan tata ngerasa pusing, jadi kita duduk dulu istirahat sambil nunggu mas ambon yang di belakang. Gak lama kami duduk ada beberapa orang yang turun dan ikut istirahat. " mau muncak mbak? semangat kurang dikit lagi" tanya mereka.

"Iya mas, masih capek mau istirahat dulu" jawab kami. "Kok ga bawa tongkat mbak, susah lo di atas jalannya ntar". "Ga punya mas, kalo boleh pinjem punyanya mas nya aja hehe" canda tata. "Boleh nih pake aja, ntar balikin pas uda di bawah aja di segara anakan".

Dan yah mas mas yang baik ini minjamin kami treking pollnya. Alhamdulillah kami jadi ngerasa ada tenaga tambahan. Dan setelah mas ambon datang kita lanjutkan perjalanan. Perjalanan di pasir yang normalnya memakan waktu 2 jam ini kita lalui dalam waktu 2.5jam. Lelet banget deh jalannya kami kayak siput.

Dan kami sampai di puncak tepat pukul 14.30 WITA. Semua perjuangan terbayar sudah. Samudra awan menanti diatas. Danau segara anakan dan gunung anak rinjani pun sesekali nampak walau sering tertutup kabut. Dan kawah mati di sebelahnya pun nampak sangat indah dengan dinding kawah coklat mudanya.

Awan nampak berbentuk ikan, gajah, dinosaurus, puteri duyung dan masih banyak lagi. Dan masih juga disayangkan banyak para pendaki yang meninggalkan kertas tulisan-tulisan salam ketemannya dan banyaknya plakat-plakat yang dibuat sendiri dan ditinggal di atas. Kira kira ada 10 plakat disana. But, at all rinjani tetap cantik sekali. 

Karena hari sudah mulai sore kita turun. Kita turun sekitar pukul 15.30 WITA. Dan perjalanan turunpun cukup menyiksa. Pasir dan kerikil membuat jari-jari kaki sakit dan beberapa masuk di sepatu. Tapi lebih mudah lah daripada naik.

Saat kita turun di tengah jalan, tepatnya di pasir merah kita bertemu dua anak yang mau muncak. Tapi akhirnya mereka ikut turun karena setelah di pertimbangkan bakal sampai di puncak malam dan kemungkinan besar kalo malam pasti badai jadi mereka mengurungkan niatnya. Kami sampai di pelawangan sekitar pukul 18.00 WITA. 

Dan ternyata kecheng dan mukbin sudah menunggu di pintu pelawangan. Mereka khawatir setiap orang yang turun pasti ditanyain "ketemu sama 2 cewek 1 cowok gak? Yang cewek pake jilbab yang cowok hitam".

Dan jadilah kita terkenal beberapa bilang mbak temennya kecheng ya di cariin. Bukan salah mereka juga, karena kita berangkat dari jam setengah enam pagi dan belum juga balik sampai matahari terbenam. Perjalanan summit kali ini memang panjang memakan waktu 12 jam pulang pergi. 

Setelah sampai di tenda kami bersih-bersih dan makan. Kemudian kita istirahat karena besok akan dilanjut turun. Perjalanan turunpun berubah, karena logistik yang sudah habis kita putuskan tidak jadi ke segara anakan tapi langsung turun lewat jalur sembalun lagi. Karena kalau lewat senaru memakan waktu 2 hari perjalanan dan jalur rawan buat cewek. Dari cerita para pendaki lain banyak cewek yang kesurupan waktu di pos 2 senaru.

Esoknya pukul 11.00WITA kita berangkat balik ke sembalun. Dan  sampai di sembalun sekitar pukul 20.00 WITA.

Bagi saya setiap perjalanan selalu memberikan pembelajaran tersendiri. Dan perjalanan kali ini mengajarkan banyak hal bagi saya. Tentang semangat yang tak boleh luruh, tentang perjuangan mendapatkan sesuatu. Tentang pertemanan, bagaimana kita harus mensupport satu sama lain, tolong menolong untuk sebuah tujuan yang sama. Untuk sama meraih puncak.

Dan akhir kata special thanks buat Tata untuk semangatnya, mas ambon untuk pegangannya, mukbin yang selalu menemani, kecheng untuk petunjuk jalannya. 
Dan makasi ya Allah untuk perjalanan indahnya. Untuk alam semesta yang Kau buat. Untuk kekuatan yang Kau berikan. Untuk kesempatan yang Kau berikan. 
Allahuakbar - Allah Maha Besar



Biaya yang di keluarkan
  • Tiket bus Malang- Mataram   270.00 s.d 300.000 ( Noted : saya sarankan tidak turun di terminal Mandalika mending turun di damri sebelum terminal mandalika, karena di terminal mandalika sangat rawan bagi pengunjung yang pertama kali kesana. banyak preman yang tanpa diminta akan mengambil tas anda dan meminta bayaran tinggi atas jasa pengangkutan yang dia lakukan. dan hati-hati dengan barang bawaan anda)
  • Tiket Pesawat Surabaya - Praya 350.000 s.d 450.000
  • Kalo ngecer ( Malang- Banyuwangi 62.000 Penyebrangan Ketapang-gilimanuk 6.000 Bus Gilimanuk - Padang bai 40.000 Padang bai - Lembar 36.000 Lembar - Mataram 15.000)
  • sewa pick up Mataram sembalu antar-jemput  800.000
  • Biaya administrasi Rinjani 5 hari @ 5.000     25.000
  • Biaya pulang sama
  • Damri Juanda-Bungurasih  dan sebaliknya 25.000
  • Bus Surabaya-Malang dan sebaliknya 25.000


4 Makanan Khas Lombok


Kurang afdol rasanya kalo pergi ke Lombok tanpa menyicipi makanan khas lombok. Sesuai dengan namanya, makanan khas lombok semuanya pedas kecuali jajanannya. Berikut ini beberapa makanan khas lombok yang pernah saya  coba.

1. Plecing kangkung
Plecing kangkung ini bisa kalian temui dimanapun kalian berada di lombok. Terbuat dari kangkung dan kecambah diatasnya ditaburi parutan kelapa yang dibumbu dan sambal yang extra pedas, kadang di beri kacang tanah.

Cara makannya pakai tangan, semua di ulet jadi satu dan di makan dengan lontong. Ada beberapa juga yg di campuri rumput laut. Rasanya nendang abis, pedesnya sampe bikin idung mbeler. Buat kalian yang ga suka pedes disarankan makan dengan menyisihkan sambalnya wkwkw.

2. Sate Bulayak
Sate bulayak ini bisa di beli di Udayana. Disana penjual sate bulayak berjajaran di pinggiran jalan Udayana. Kalo mau ke senggigi pasti lewat jalan ini, jadi bisa mampir dulu sebelum liat sunshet di senggigi.

Sate bulayak ini sama seperti sate biasanya, bedanya bumbu satenya itu ada campuran santannya dan irisan lombok dimakannya sama bulayak.

Bulayak ini seperti lontong tapi dia dibungkusnya sama janur kuning. Rasanya enak banget bikin ketagihan. Apalagi kalo di dampingi sama es degan ijo. Aah nikmat banget.

3. Nasi puyung
Nasi puyung ini makanan khas lombok tengah. Terbuat dari suwiran ayam, abon ayam bumbu pedas dan kacang kedelai. Dibungkus dengan daun pisang yang dibentuk contong.

Yang paling enak merknya "inaq ingsun". Nasi panas dicampur dengan abon pedas dan suwiran ayam rasanya pas banget. Bikin pingin nambah dan nambah lagi. Apalagi  kriuk kriuk kacang kedelainya. 

4. Cerorot
cerorot


Jajanan khas lombok ini terbuat dari tepung ketan yang dicampur dengan gula aren atau gula merah. Dibalut dengan janur kuning. Kalo orang yang pertama kali makan pasti bingung deh cara makannya kayak gimana.

Sayapun juga begitu. Ternyata cara makannya cukup dengan mendorong bagian bawahnya dan nanti isinya akan keluar, jadi tinggal makan deh. Rasa manis gula aren dan ketan bercampur jadi satu. Tekstur makanannya pun lembut. 

Nyongkolan Upacara Adat Suku Sasak Lombok

nyongkolan
Prosesi pernikahan suku adat sasak di Lombok di sebut nyongkolan. Disini jika seseorang lelaki akan menikahi seorang perempuan dia harus menculik perempuan tersebut terlebih dahulu.

Jika sang perempuan mau di culik dan diajak ke tempat lelaki artinya si lelaki bisa menikahinya. Setelah diculik sehari semalam, mereka harus dinikahkan.

Kemudian keluarga lelaki mengantarkan ke keluarga  perempuan. Dan keluarga perempuan memberikan harga mas kawin yang harus di bayarkan. Biasanya semakin tinggi pendidikan perempuan maka semakin mahal harga mas kawinnya.

Setelah akad nikah, diadakanlah prosesi nyongkolan ini. Prosesi nyongkolan ini merupakan arak-arakan pengantin dan penghantar pengantin.

Pengantin yang sudah di dandani menggunakan pakaian adat sasak diarak keliling desa, dari rumah pengantin perempuan ke rumah pengantin lelaki.

Mereka semua berjalan kaki dengan menggunakan pakaian adat. Kalau di Jawa seperti karnaval hari kartini. Selain itu di belakang ada iring-iringan pemusik yang membawa speaker besar dan ada seorang penyanyi. 

Ada juga yang membawa drum besar dan ketipung. Nyongkolan ini biasanya di lakukan hari sabtu dan minggu.

Jadi jangan kaget kaloke Lombok dan terjebak macet, biasanya gara-gara acara ini. Karena itu biasanya ada beberapa polisi yg ikut mengamankan jalan saat acara ini berlangsung.

Taaruf itu possible

Berbicara soal menikah, soal penyempurnaan separuh agama, tentang sunah Nabi Muhammad SAW. Taaruf merupakan jalan menuju sana. Dimana dalam taaruf dilakukan pengenalan diri antar calon pasangan.

Dulu waktu masih tergolong remaja belasan tahun, yang masih tak mengerti tentang hal mendasar soal menikah, suatu hal untuk membangun keluarga baru.

Yang saya pahami waktu itu hanya untuk melakukan apa yang memang sudah menjadi siklus manusia yaitu sekolah-kuliah-kerja-menikah-punya anak dan seterusnya.

Dan waktu itu pandangan saya, hal tersebut harus dimulai dengan pacaran. Mengenal calon pasangan, tau kebiasaannya dan segala hal baik maupun buruk dari pasangan, ya dari proses pacaran tersebut.

Sempat pula saya beberapa kali menjalani proses pacaran tersebut yang pada akhirnya hubungan tersebut kandas di tengah jalan. Sebenarnya saya tau bahwa islam tidak mengajarkan kita untuk pacaran.

Namun karena ke tidak pahaman saya, ke tidak mengertian saya, saya pun melakukan apa yang dilarang oleh agama saya. Dosa, iya. Tapi bukankah Allah itu maha pemberi maaf.

Dan kalau saya ingat-ingat lagi sekarang bagaimana dulu saya merasa bahwa taaruf itu hal yang tidak mungkin. Menurut saya dulu, bagaimana mungkin mengenal seseorang yang nantinya akan seumur hidup kita bersamanya hanya lewat obrolan yang tidak intens. Yang setiap pertemuan selalu didampingi keluarga atau teman dekat. Bagaimana bisa? Its impossible.

But now. Saya mulai mengerti, saya mulai paham dengan apa yang di ajarkan oleh agama memang baik untuk kita. Setelah banyak tau dari buku, blog dan cerita nyata teman, temannya teman, orang-orang yang menjalani taaruf. Orang-orang yang menjalankan sesuai perintah agama, sesuai dengan syariat. 

Saya mengubah sudut pandang saya dari taaruf yang impossible menjadi possible.

Nyatanya setelah saya membuka pandangan saya. Melihat lebih jauh dan belajar lebih banyak, banyak banget kok orang-orang yang membentuk keluarga baru berawal dari taaruf. Orang-orang yang enggak pernah pacaran.

Orang-orang tersebut menjaga kesucian dirinya sampai akhirnya bertemu dengan pasangan hidupnya. Bukankah Allah sudah menjanjikan bahwa yang baik untuk yang baik begitu pula sebaliknya. 

Bagaimana seseorang berkenalan hanya dimulai dari tukar menukar CV tanpa pernah bertemu. Bagaimana seseorang mengetahui sikap dan sifat seseorang dari tulisan CV nya. Bagaimana seseorang mencoba mengenal calon pasangan dari orang tua, teman dekat dan saudara pasangannya.

Bukan dari tatapan mata, bukan dari gandengan tangan atau kata-kata mesra pasangannya. Its so cool right?

Bagaimana seseoramg akhirnya yakin untuk menghabiskan separuh hidupnya bersama dengan seseorang yang mungkin baru kenal 1 atau 2 bulan. Dimana intensitas bertemu tak lebih dari 5 sampai 10 kali itupun ada yang menjembatani, ada yang menunggui. Tak ada privasi bertemu berdua saja yang ditakutkan akan menimbulkan fitnah.

Toh pada akhirnya, apa yang memang di berkahi Allah inshaAllah pasti bahagia. Siapa lagi yang bisa membolak-balikkan hati ini dari yang bimbang menjadi mantap dan sebaliknya, selain Dia sang Pencipta.

Semoga saya pun di beri ke istiqomahan untuk menjaga diri. Sebelum waktunya dipertemukan oleh Allah. Aamiin.

Bahayanya Tuntutan Orang Tua Agar Anaknya Cepat Menikah

Saya disini bersyukur banget punya orang tua yang tidak menuntut saya agar cepat menikah. Tidak memaksa saya agar cepat menikah. Bahkan sampai menjodoh-jodohkan saya agar saya cepat menikah. 

Meskipun kadang saya pingin juga dijodohin biar ada pilihan wkwkw. Karena mama saya memeluk paham demokratis. Pendamping hidup biar anaknya cari-cari sendiri. Yang penting seiman, bagus agamanya.

"Jodoh kan sudah ada yang atur. Mama cuma doain aja biar dapat yang baik, yang jalanin kan kalian nantinya". Kayak gitu deh mama saya.

Tapi ada beberapa orang tua yang tanpa sengaja memaksa anak-anaknya agar cepat menikah. Seperti temen saya, dia memang lebih tua dari saya setahun. Orang tuanya sering menanyakan kapan dia akan menikah.

Bahkan dia pernah dijodohkan dengan lelaki di kampungnya. Hal tersebut akhirnya membuat dia jadi malas untuk pulang kerumah. Desakan orang tua agar dia segera menikah membuatnya betah berlama-lama di perantauan dan jarang pulang.

Ada juga yang karena orang tuanya pingin banget dia segera menikah, sedangkan dia belum punya calon pendamping hidup, dia sampai rela minta tolong temenya untuk jadi pacar bohongan.

Cuma biar orang tuanya gak menanyakan terus tentang calonnya. Mungkin maksud orang tua ini baik, mengingat usia anak-anaknya yang memang sudah waktunya untuk menikah. Dan mereka juga menginginkan cucu-cucu yang lucu dari anak mereka.

Dan sebagai seorang anak we want to make our parents happy. So, kadang permintaan itu malah bikin tertekan dan akhirnya seperti beberapa temen saya tadi jadi bohong sama orang tua, jadi males ketemu orang tua. Ya hanya karena takut dengan pertanyaan yang tidak bisa dijawab sesuai dengan keinginan orang tua.

Sebenernya gak ada yang salah sich, si orang tua pingin anaknya bahagia dengan membentuk keluarga baru dan si anak tidak ingin mengecewakan orang tuanya. Mungkin disini yang terpenting adalah komunilasinya.

Kalo menurut saya sendiri ya, gak baik membohongi orang tua. Its better to be honest. Dengan menjelaskan kepada orang tua bagaimana kondisi kita, apa yang kita inginkan inshaAllah orang tua kita akan ngerti. Mau bagaimanapun yang orang tua inginkan pasti juga buat kebaikan kita.

Gimana Sich Rasanya Mudik

mudik
Kemarin malam saya dan mama pergi beli nasi goreng di gerobak nasi goreng langganan deket rumah. Waktu antri pesen kebarengan sama seorang anak lelaki kecil sama ayahnya. Si anak kecil ini lincah betul dan banyak banget omongnya. Dia ingin sekali mudik. Nah ada percakapan dengan ayahnya seperti ini.

Anak : yah, aku lo pingin mudik. Ayo yah mudik. Temen-temenku yang lain lo pada mudik. Aku tok yang ga mudik yah

Ayah : lha km lo mau mudik kemana? Lha wong kampungnya ya disini kok.

Anak : lho ya ke surabaya ta yah. Kayak temen-temenku

Ayah : di Surabaya mau ke rumahe sapa

Anak : yo pokoke ke Surabaya yah mudik

Denger percakapan ayah dan anak itu bikin saya geli juga. Lucu, namanya anak kecil ya, kalo temennya mudik dia juga pingin mudik.

Well, mungkin nasib anak itu sama kayak saya. Saya ngerasain mudik pertama kali itu lebaran tahun 2013. Karena waktu itu saya kerja di Jakarta. Dan dari lahir sampe lebaran tahun 2012 saya ga pernah ngerasain mudik.

Gimana mau mudik, lha wong nenek saya tinggal serumah sama saya. Maklumlah mama saya kan anak tunggal. Sedangkan nenek dari ayah juga asli malang, tinggalnya di daerah Bareng kartini. Jadi ya kalo mau kesana tinggal ngeeeng naik angkot ga ada 15 menit uda sampe.

Pas kuliah juga gagal kuliah di luar kota. Awalnya dulu kan mau kuliah di Unair (Surabaya) ato Unej (Jember). Eh sayanya pas SPMB milihnya UB sama UM, dan terdampar dengan manis di UM. Yang yang lokasinya sebelahan sama sma saya SMAN 8.

Alhasil tetep langganan angkot AL. Dulu kalo yang lain uda pada persiapan mudik. Mengeluh kuliah kok ga libur-libur, karena uda pada pingin balik ke kota masing masing, sayanya santai. Iya lah sayakan ga kemana-mana. Jadilah saya yang di mintain tolong cek-cek informasi kekampus semasa liburan hari raya.

Dan akhirnya saya bisa ngerasain mudik juga waktu kerja di Jakarta. Euforianya emank kerasa banget kalo mau mudik. Bingung cari tiket sana-sini. Deg-degan ga dapat tiket sampe putus asa juga pernah gara-gara tiket kereta nya uda ludes.

Tapi alhamdulillah selalu ada aja tiket tambahan dan akhirnya bisa pulang. Dulu setiap malam takbiran pasti lagi di kereta perjalanan pulang. Soalnya di tempat saya kerja dulu libur cuma pas tanggal merahnya aja. Jadi pulangnya pasti h-1 lebaran.

Dan untungnya saya selalu dapat tiket kereta. Jadi ga perlu menghadapi kemacetan yang kayak diberitain di televisi.

Memaknai Sebuah Keikhlasan

Ikhlas itu seperti apa?

"Ikhlas itu Seperti surat al-iklas yang tak ada kata ikhlas di dalamnya."

Bila seseorang mengatakan bahwa dia ikhlas, mungkin dia sedang berusaha untuk ikhlas.

Atau mungkin dia sedang bilang ke dirinya sendiri "saya harus ikhlas."

Karena ikhlas memang sulit dilakukan.

Karena ikhlas itu tidak mengharap balas atas semua yang telah di lakukan.

Tidak mengharap balas atas semua yang kita berikan.

Ikhlas itu sama sulitnya seperti mengerjakan shalat dengan khusyuk.

Karena ikhlas itu dari hati.

Dan hati ini kadang tak dapat kita kontrol.

Kita memberi, dalam hati kadang bilang "saya ikhlas".

Iya bener dalam hati, tak terucap. Tapi Allah tau.

Ikhlas itu dalam hatipun kita tidak berkata.

Dalam hatipun kita tak ingat dan tak mengingat ingat apa yg kita berikan.

Bahkan orang yang sering bersedekah, berderma, pun kadang masih mengingat apa yg diberikannya pada orang lain.

Meskipun itu dalam hati, tak terlontar.

Hati kadang berbicara "aku dulu lo pernah ngasih ini ke si A, si B".

Hati memang seperti itu susah untuk dikontrol.

Dengan membiasakan memberi, disitu kita belajar untuk ikhlas.

Dengan membiasakan memberi tanpa terlihat orang lain, disiti kita belajar untuk ikhlas.

Dengan membiasakan memberi tanpa berkoar ke orang lain, disitu kita belajar untuk ikhlas.
Seperti halnya sholat. 

Dengan mengerjakan shalat wajib, disitu kita belajar untuk shalat denggan khusyuk.

Dengan memperbanyak shalat sunnah, disitu kita belajar untuk shalat dengan khusyuk.

Robohnya Surau Kami

Dalam sebuah cerita pendek karangan A.A. Navis yang berjudul robohnya surau kami diceritakan terdapat seorang ahli ibadah bernama haji saleh. Di dunia dia tak pernah lupa untuk beribadah dan mengingat Allah. Shalat tak pernah ditinggalkan, baca Al-quran tak pernah lalai, ibadah haji dia tunaikan.


Waktu di akhirat, berbanggalah dia karena merasa sudah pasti masuk surga. Tertawa dia melihat orang-orang yang masuk ke neraka, mengejek. Sampai pada gilirannya, Allah memasukkannya ke neraka. Betapa kagetnya dia.


Diapun tak terima dengan apa yang di putuskan oleh Allah. Bertanyalah dia kenapa dia dimasukkan ke neraka padahal selama di dunia dia selalu mengingat Allah.


Berdialoglah Tuhan dengan haji Saleh.

"Engkau rela tetap melarat, bukan?"

"Benar. Kami rela sekali, Tuhanku."

"Karena kerelaanmu itu, anak cucumu tetap juga melarat, bukan?"

"Sungguhpun anak cucu kami itu melarat, tapi mereka semua pintar mengaji. Kitab-Mu mereka hafal diluar kepala."

"Tapi seperti kamu juga, apa yang disebutnya tidak dimasukkan ke hatinya, bukan?"

"Ada, Tuhanku."

"Kalau ada, kenapa engkau biarkan dirimu melarat, hingga anak cucumu teraniaya semua. Sedang harta bendamu kau biarkan orang lain mengambilnya untuk anak cucu mereka. Dan engkau lebih suka berkelahi antara kamu sendiri, saling menipu, saling memeras. Aku beri kau negeri yang kaya raya, tapi kau malas. Kau lebih suka beribadat saja, karena beribadat tidak mengeluarkan peluh, tidak membanting tulang. Sedang aku menyuruh engkau semuanya beramal di samping beribadat. Bagaimana engkau bisa beramal kalau engkau miskin. Engkau kira aku ini suka pujian, mabuk disembah saja, hingga kerjamu lain tidak memuji-muji dan menyembahku saja. Tidak...."


Dari cerita diatas kita dapat mengambil pelajaran, bahwa untuk mendapat surga-Nya tidak hanya dengan menyembahnya saja. Kita harus menjadi seseorang yanh bermanfaat bagi orang lain. Lebih dari bermanfaat masalah ibadah. Bermanfaat bagi orang lain bisa berupa ilmu yang bermanfaat. Untuk itulah kita harus terus belajar.

Gapailah Mimpimu

Tulisan ini merupakan bagian dari program tukar buku yang dilakukan oleh saya dan dua teman saya Lintang Gumilang (www.chibiyuzzu.tumblr.com) dan Wahyu Puspita (www.wahyupuspita.com). Di program ini kita saling menukar buku dan membuat riview dari setiap buku yang diterima. Riview ini ditulis oleh saya Laily  M Octavia 

Judul buku : Gapailah Impianmu, Panduan Meraih Sukses
Penulis : Hoeda Manis
Penerbit : Effhar
Percetakan : Effhar Offset Semarang
Halaman : 266 hlm

Buku ini merupakan buku motivasi untuk mencapai mimpi dan kesuksesan. Terdiri dari 54 Bab yang di setiap bab selalu terdapat kata-kata mutiara dari beberapa tokoh terkenal.

Dibuat dengan bahasa yang ringan dan mudah di mengerti karena memang tujuannya untuk memotivasi para remaja yang notabene sering terjangkit penyakit galau.

Yang menarik dari buku ini adalah cara penyajiannya yang runtut. Dimulai dari langkah pertama dalam menggapai kesuksesan yaitu dari niat. Dari niat berkembang menjadi ketetapan hati yang tak tergoyahkan.

Dan dijalankan dengan usaha yang tak pernah berhenti sampai impian itu tercapai. Di sela-sela perjalanan disisipkan sifat sabar dalam menghadapi masalah dan ikhlas dalam menerima kegagalan. Dan berakhir dengan rasa syukur atas segala yang telah di capai.

Kata-kata mutiara dari tokoh-tokoh yang disajikan benar-benar membantu ilustrasi penulis dalam bercerita. Pemilihan tokoh juga pas sekali, terkenal dan familiar.

Sepeti Albert Einsten siapa sich yang ga kenal sama bapak genius ini. Pemberian contoh masalah juga yang sering di hadapi dalam kehidupan sehari-hari sehingga dengan mudah memotivasi pembacanya.

Tapi ada beberapa hal yang kurang diperhatikan dalam buku ini. Pertama masalah cover buku. Gambar tangan yang seakan ingin menggapai cahaya, saya rasa kurang menarik. Orang yang pertama kali melihatnya tanpa membaca ringkasan di belakang buku tidak akan tertarik untuk membukanya.

Padahal isinya sangatlah menarik. Selain itu dalam beberapa bab terdapat cerita tokoh yang di ulang. Sehingga pembaca seperti membaca ulang bab sebelumnya. Tentu saja itu akan membuat pembaca merasa bosan.

Yang dapat saya simpulkan dari buku ini adalah dalam meraih kesuksesan yang diperlukan adalah sikap istiqomah, sabar dan ikhlas. Istiqomah disini di artikan usaha yang terus menerus, gagal coba lagi, tanpa ada kata menyerah.

Sabar disini di artikan menerima dengan tulus segala masalah yang datang. Berfokus dalam penyelesaiannya bukan melarikan diri darinya. Ikhlas disini di artikan dalam penerimaan atas semua hasil dari usaha. Entah itu hasil yang buruk atau baik. Menerima dengan iklhas semua ketetapan Allah. Yakin saja Allah tidak akan pernah salah menilai.

Gigi Gerahamku Tumbuh Miring

Gigi geraham besar atau biasanya disebut gigi bungsu adalah gigi geraham permanen terakhir yang tumbuh pada orang dewasa. Biasanya muncul pada usia 16-23tahun. Dan katanya waktu gigi itu tumbuh disertai dengan rasa sakit yang luar biasa.

Tapi pada kenyataannya, saya pada usia sakral tersebut tidak pernah mengalami sakit itu. Karena merasa berbeda saya pun tanya sana sini kenapa saya tidak pernah merasakan sakit itu. Katanya sich, emank ada beberapa orang yang gigi geraham belakangnya gak tumbuh, ada pula yang gigi gerahamnya tumbuh pada usia diatas 23 tahun.

Bulan lalu, karena gigi geraham saya yang depan berlubang yang lumayan besar, sehingga tidak bisa diselamatkan dan dengan berat hati di cabut.

Proses pencabutan pun berjalan sangat alot, karena mahkota giginya patah saat di cabut. Alhasil meninggalkan akar gigi dan sialnya posisi akar giginya ini tidak terlihat. Sehingga bu dokter memberi surat pengantar untuk rontgen gigi.

Seminggu setelahnya saya melakukan rontgen gigi di Lab Sima. Esoknya saya mengambil hasil rontgen. Dan yang bikin saya cukup terpana dari hasil rontgen itu adalah gigi geraham bungsunya. 

Konsentrasi saya sudah tidak ke posisi akar gigi yang harus di cabut, tetapi pada gigi geraham bungsu yang tumbuh tidak semestinya. Yang dulu saya kira tidak tumbuh itu ternyata tumbuh miring. 

Suami teman saya juga pernah mengalami hal ini, dan dia harus menjalani operasi pencabutan gigi geraham bungsu. Kemudian adik sepupu saya juga terjangkit kasus ini dan akan melakukan operasi pencabutan gigi bungsu tersebut.

Di pikiran  saya uda takut banget kalo mau operasi. Di cabut gigi aja sakitnya 3harian apa lagi kalo operasi.

Kemudian saya pun konsultasi ke dokter perihal gigi bungsu ini. Katanya " Ga usah d operasi ga papa, karena gigi geraham yang depan udah di cabut.

Ntar di pasang behel aja, jadi geraham yang ke dua di majuin sehingga ada space buat gigi geraham akhirnya. Kl di cabut sayang, soalnya gigi gerahammu bisa abis entar". Alhamdulillah deh kalo kayak gitu. Cukup lega saya dengernya.

Ternyata gaes penyebab gigi geraham terakhir itu ga bisa tumbuh sempurna itu karena

1. Gigi yang berdekatan menjadi crowded atau tak cukup tempat pada lengkung rahang. 

2. Padatnya tulang diatas gigi "impaksi", sehingga gigi tidak erupsi (tumbuh).

3. Tebalnya jaringan lunak yang meliputi gigi impaksi.

4. Gigi sulung yang mengalami retensi dan ankylosis.

5. Keadaan patologi seperti : gigi supernumerary ( gigi berlebih), odontuma (tumor), kista

* Impaksi adalah suatu keadaan dimana gigi mengalami gangguan dalam erupsiya (tumbuhnya), sehingga tidak dapat mencapai posisi yang seharusnya.