Tradisi Culik Pengantin, Prosesi Pernikahan di Lombok yang Unik

“Nanti malam diculiknya”, kata salah seorang dari mereka. Tradisi culik pengantin masyarakat sasak ini memang nyeleneh dan cukup unik. Sebelum prosesi pernikahan di mulai, pengantin pria akan menculik pengantin wanita dari rumahnya. Proses penculikan ini sudah direncanakan, jadi kedua belah pihak sudah sama-sama tau. Mereka biasanya sudah membuat janji kapan akan melakukan prosesi ini.


Langit telah berubah menjadi gelap, saat mobil terparkir tepat di depan sebuah rumah kayu dengan pelataran luas yang ditumbuhi beberapa pohon pisang dan mangga. Kami semua turun dari mobil, berjalan menuju sebuah rumah kayu dengan beberapa orang duduk bersila di terasnya.


“Mana pengantin prianya”, tanya saudaraku sesampainya kami di teras rumah. Kami sedang menghadiri acara persiapan pernikahan.


Saat itu aku sedang berlibur di Lombok dan menumpang tinggal di rumah saudaraku yang berada di Kota Praya. Hari itu kebetulan saudaraku mendapat undangan untuk menghadiri acara persiapan pernikahan kerabatnya yang tak jauh dari rumah.


Tak ingin aku sendirian di rumah, dia pun mengajakku untuk ikut. Dengan senang hati aku mengiyakan ajakannya. Selain karena takut sendirian di rumah, aku juga ingin tau bagaimana prosesi pernikahan adat sasak.

Katanya, tradisi ini dilakukan sejak jaman raja-raja di Lombok lho! Menurut cerita rakyat, dahulu ada seorang putri yang cantik jelita, membuat banyak pria jatuh hati padanya. Mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan hati sang putri dan berusaha meminangnya. Namun untuk bisa meminang sang putri, mereka harus melewati tantangan yang ada, yaitu dengan menculik sang putri dari ruangan yang dijaga sangat ketat.


Tradisi yang sudah menjadi kebiasaan suku sasak Lombok ini tak boleh dilakukan sembarangan, ada aturan mainnya.  Untuk menghindari keributan, waktu yang ditentukan  untuk melakukan penculikan adalah malam hari.


Dulu, proses penculikan sangat rahasia, pengantin pria berupaya agar tak ada  kerabat dan keluarga pengantin wanita yang tau. Hal tersebut dilakukan karena takut jika keluarga dari calon pengantin wanita tak setuju sehingga proses penculikan dihalangi atau digagalkan. Namun kini, bila calon pengantin pria akan menculik harus mendapat persetujuan dari orang tua calon pengantin wanita.


Karena prosesnya yang sudah terencana, maka ada beberapa aturan yang harus dipatuhi. Bila aturan tersebut dilanggar maka akan ada hukuman yang diberikan. Hukuman ini berupa uang denda dengan jumlah tertentu yang harus dibayarkan pihak pria. Sangsi diberikan bila terjadi keributan saat proses berlangsung.

Setelah proses penculikan, calon pengantin wanita akan dibawa ke rumah kerabat calon pengantin pria, jadi tidak langsung dibawa ke rumah si pria. Setelah beberapa hari disembunyikan di rumah kerabat calon pengantin pria, nanti keluarga calon mempelai pria akan datang ke keluarga calon mempelai wanita untuk mengabarkan bahwa anak perempuannya telah melakukan prosesi kawin lari dengan anak lelakinya.


Jika pihak wanita menyetujui dan tak terjadi keributan, maka bisa dikatakan bahwa prosesi kawin lari ini berhasil. Setelahnya barulah dimulai tahap perundingan antar keluarga untuk menentukan hari dan tanggal pernikahan. Perundingan ini dinamakan Masejatik atau Nyelabar. Perundingan ini dimulai dengan keluarga pria yang datang ke kediaman keluarga wanita.


Selain membicarakan hal-hal mendetail seperti hati, tanggal, tempat dan adat yang dipakai dalam prosesi pernikahan nantinya, dalam prosesi Majestik  atau Nyelabar ini juga menjadi ajang untuk saling mengenal antar dua keluarga. Jika semua berjalan dengan lancar dan kedua belah pihak sudah setuju, barulah dilakukan kedua mempelai dinikahkan secara agama dan disahkan secara adat setempat.


Nah, kalau tradisi pernikahan di daerahmu bagaimana?

 


18 komentar

  1. Unik juga ya tradisinya, memang setiap daerah punya tradisi pernikahan masing-masing. Kalau di tempat saya ada tradisi malam bainai, di mana calon pengantin dikasih inai di jemarinya sebelum pernikahan. Cuma sayang, tidak banyak yang melakukan tradisi ini lagi, termasuk saya sendiri saat pernikahan saya dan istri.

    BalasHapus
  2. Sering dengar juga tentang tradisi ini. Seru juga ya. Kebayang dulu waktu ritual culik-menculik ini memang tanpa sepengetahuan keluarga cewek. Berarti janjian dulu kalik ya si cewek dengan calonnya. Artinya culiknya kan tanpa paksaan yah.
    Tradisi sebelum pernikahan zaman saya dulu paling Malam Midodareni, semacam persiapan untuk calon mempelai wanita di suku Jawa, sehari sebelum menikah.

    BalasHapus
  3. Seru juga tradisinya ya. Namanya tradisi sebisa mungkin dipertahankan karena suatu saat bisa untuk dikenang ya kak

    BalasHapus
  4. Jadi diibaratkan semua perempuan yang akan menikah di Lombok itu adalah seorang putri. Hehehe. Masya Allah, saya salut sama daerah-daerah yang masih mempertahankan tradisi.

    BalasHapus
  5. Unik juga ya prosesi pernikahnya. Karena ada sistem penculikan. Lalu tetap mengibaratkan itu kawin lari. Meski sebenarnya nikahnya secara baik-baik.

    BalasHapus
  6. Aku dulu pas ke Lombok juga sempet diceritain edisi nyulik gini. Eh ribet ngga sih? Tapi namanya tradisional budaya ya, kita harus ikut apa kata pendahulu. Tapi seru sih kelihatannya.

    BalasHapus
  7. Lucu dan unik tradisi di lombok ini ya mbak. Kalau kami di sumsel sih biasa aja. Gak terlalu ribet.

    BalasHapus
  8. Unik juga ya ka tradisi culik pengantin ini. Rejeki bgt, pas liburan malah bisa menyaksikan tradisi culik pengantin.

    BalasHapus
  9. Terus itu menculiknya bagaimana ya? Kurang lengkap dijelaskan. Apakah laki-lakinya menculik sendiri atau dengan orang lain? Tapi yang namanya adat sama budaya ya tergantung suku masing-masing. Kan itu bagian dari kekayaan budaya kita juga.

    BalasHapus
  10. Ya Allah ada ya tradisi Culik Pengantin gini.,hehe ada2 aja.....menang banyak nih cowoknya :D

    BalasHapus
  11. Kalau tradisi di kota saya, khususnya pada suku Melayu saat akan disandingkan ke pelaminan, ada 2 orang penjaga tirai yang menutupi wajah mempelai putri. Agar tirainya bisa dibuka, keluarga mempelai pria harus membayar dulu dan mengalahkan tim pencak silat dari keluarga putri. Mirip ama suku Betawi juga ya

    BalasHapus
  12. oh ternyata culiknya atas persetujuan kedua belah pihak ya Kak, kirain sembunyi2 gt. Unik banget tradisi culik di Sasak ini. Baru tahu detailnya dari artikel ini :)

    BalasHapus
  13. Baca kata culik saya pikir di culik beneran ternyata tradisi ya kak,..budaya kita kaya akan tradisi yang tentunya punya filosofi dibalik tradisi tersebut ya

    BalasHapus
  14. Unik ya tradisinya, ada proses penculikan calon pengantin perempuan oleh pihak calon pengantin laki-laki.

    BalasHapus
  15. Tidak hanya kain Lombok yang khas, ternyata ada tradisi dan prosesi begitu unik. Dari istilahnya saja sudah mengundang rasa penasaran. Semoga nilai budaya warisan leluhur ini terus terlestari.

    BalasHapus
  16. Unik banget ya tradisinya. Kalau di Jawa malah sebaliknya, ada pingitan, gak boleh ketemu sebelum hari H

    BalasHapus
  17. saya tahu tradisi ini dari video yang beredar di internet beberapa waktu lalu. menarik dan unik tradisi yang satu ini. kalau di daerah saya karena jawa biasanya ada ngunduh mantu pingitan dll kak

    BalasHapus
  18. Tradisi yang sangat unik. Udah sering dengar sih. Tapi baru kali ini denger cerita lengkapnya.

    BalasHapus