dkjshfkmdsacknbajcndwakncdiejhceuiwj

Kumpulan Cerita Perjalanan

Makna Taqwa dari Berbagai Sumber

makna taqwa

Judul Kajian  : Makna Taqwa dari Berbagai Sumber


Ustadz Abdullah Alhadrami
Masjid An-Nur Jagalan
04 September 2018


Mengapa Allah menciptakan manusia tidak sama satu sama lain? Agar manusia bisa saling mengenal. Agar selalu bisa menyambung silahturahmi.

Itu sebabnya sangat penting belajar ilmu nasab bahkan sangat di anjurkan dalam syariat. Bangsa-bangsa yang memelihara nasabnya contohnya Arab dan china. Biasanya di belakang nama mereka ada marganya. 


"Belajarlah kalian daripada nasab kalian, untuk menyambung silahturahmi."


Allah tidak melihat seseorang dari nasabnya tapi dari seberapa taqwa dia kepada Allah. Orang yang bernasab baik tapi tidak bertaqwa kepada Allah tidak akan masuk surga. Contohnya saja Bani Israel, mereka keturunan Nabi Yaqub bernasab baik tapi mereka tak bertaqwa.

Orang yang bertaqwa dan bernasab baik mempunyai nilai plus. Contohnya Nabi Muhammad, keturunan Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim punya anak Ismail, Ismail punya anak Qinanah, Qinanah punya anak Quraisy, Quraisy melahirkan Bani Hasyim, dalam Bani Hasyim lahirlah Muhammad.

"Orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa."

Apa itu taqwa?

Inti taqwa adalah mengerjakan perintah Allah dan meninggalkan larangannya.


1. Ali bin Abi Thalib 


Taqwa itu adalah takut kepada Al-Jaril (salah satu sifat Allah yaitu Maha Mulia), mengamalkan wahyu Al-Quran dan As-sunnah, qonaah dengan yang sedikit dan persiapan untuk hari keberangkatan.


2. Qs Al-Imron 102


Bertaqwalah kamu dengan sebenar-benarnya taqwa. Taat kepada Allah dan tidak berbuat maksiat. Selalu ingat Allah dan tidak pernah lupa. Selalu bersyukur dan tidak kufur.


3. Tallaq bin Hadid


Taqwa itu adalah kamu mengamalkan ketaatan kepada Allah diatas cahaya dari Allah kamu mengharapkan pahala Allah dan kamu meninggalkan maksiat kepada Allah diatas cahaya dari Allah kamu takut hukuman Allah.


Yang dimaksud dengan cahaya Allah adalah sesuai dengan dalil-dalil yang ada.


4. Sufyan Ats-Tsauri


"Hanya mereka disebut orang-orang bertaqwa (orang-orang yang takut) karena mereka menghindari apa yang tidak dihindari orang lain."


Artinya orang bertaqwa adalah orang yang sangat hati-hati


5. Abu Hurairah


Suatu hari Abu Hurairah ditanya tentang taqwa beliau menjawab seperti ini.
Abu Hurairah : Apakah kamu pernah melewati jalan berduri?
Fulan : Ya, saya pernah
Abu Hurairah : Lalu apa yang kamu lakukan?
Fulan : Apabila aku melihat duri, aku menghindarinya atau melangkahinya atau tidak jadi lewat.
Abu Hurairah : Itulah taqwa, Hati-hati


6. Umar bin Abdul Aziz (Seorang khalifah yang terkenal adil)


Bukanlah taqwa kepada Allah itu dengan cara puasa disiang hari bukan pula dengan shalat di malam hari dan berputar diantara itu (sibuk beribadah saja). Akan tetapi bertaqwa kepada Allah adalah meninggalkan apa yang Allah haramkan dan melaksanakan apa yang Allah wajibkan. Maka barang siapa yang di beri rizqi kebaikan setelah itu maka itu sama dengan kebaikan ditambah kebaikan.


7. Maimun bin Mihrom


Orang yang bertaqwa itu lebih keras perhitungannya kepada dirinya daripada perhitungan orang yang sangat pelit terhadap rekanan bisnisnya.


Artinya orang yang bertaqwa adalah orang yang muhasabah terhadap dirinya.


Seperti yang pernah dikatakan jiwa yang mencela adalah jiwa orang-orang yang beriman.  Disaat dia berbuat kebaikan, dia berkata "kebaikanmu ini masih sedikit, masih belum cukup, lakukan lagi yang lebih banyak". Saat dia melakukan keburukan dia berkata," kamu sudah melakukan kesalahan besar, segeralah bertaubat."


8. Aun bin Abdullah


Kesempurnaan taqwa adalah kamu mencari ilmu yang belum kamu ketahui disamping yang sudah kamu ketahui.


Bagaimana seseorang bisa bertaqwa bila ia tak tau apa yang diharamkan dan apa yang di wajibkan.