Analogi kupukupu

"Kupu-kupu ketika hidup dia terbang dengan lincah kesana dan kemari. Mempesona karena keindahan warnanya. Tapi dia awalnya seekor ulat yang buruk rupa dengan prestasi tertinggi memanjat ranting.


Namun ulat tidak puas dengan prestasi ini. Setelah mengumpulkan semua bekal, dia mengasingkan diri, dan bertapa dalam kepompong. Mengolah dirinya untuk menjadi lebih baik. Setelah cukup dimasa pengasingan, dia berusaha keras merobek kepompongnya yang  liat, pelan-pelan dia merenggangkan badannya.


Sayapnya yang basah dan ringkih dikepak-kepakkan sehingga menjadi kering dan kuat. Dia hirup udara untuk menguatkan badannya. Dulu hanya merayap diranting, kini terbang bebas ke angkasa. Dulunya ulat yang lemah dan jelek kini jadi kupu-kupu bersayap indah. Sesuatu itu bisa indah pada waktunya." (Rantau-Muara)


Kita harus beranu merobek keterbatasandan keluar dari zona nyamab. Jangan jadi ulat terus, kita harus jadi kupu-kupu, merantau kedunia baru, terbang mencari bunga dan madu. Seperti kata plato "suatu saat manusia akan terkurung dalam gua, dimana dia takut untuk melangkah keluar dari gua itu. Karena dia sudah merasa nyaman disana". 


Tapi dia tidak tau diluar gua itu ada dunia yang lebih terang dan indah. Hanya orang-orang yang berani keluar dari zona nyaman itu yang dapat melihat keindahan dunia luar. Sekarang semua tergantung pilihanmu, meninggalkan zona nyamanmu dan menjadi lebih baik ato tetap dizona nyamanmu dengan segala kemudahan yg kau dapat.

Tidak ada komentar

Posting Komentar