dkjshfkmdsacknbajcndwakncdiejhceuiwj

Kumpulan Cerita Perjalanan

Misteri Gunung Lawu

Bagi saya Gunung Lawu merupakan gunung yang paling unik yang pernah saya daki. Gimana nggak unik, disana saya ketemu dengan banyak orang dengan usia yang beragam.

Dari yang sama-sama tujuannya ke puncak sampai yang tujuannya hanya jalan santai sampai pos 1 saja. Bahkan waktu perjalanan ke pos 2 saya bertemu ibu-ibu yang gendong anaknya yang masih balita pake jarik tanpa perlengkapan apapun.

Bagi warga disana itu adalah hal yang biasa. Karena memang tujuannya lain dari kita (menikmati alam). Tujuan mereka kesana adalah untuk berdoa. Karena memang gunung lawu di anggap tempat yang sakral bagi warga disana.

Saya juga taunya pas disana. Banyak cerita tentang sisi misterius gunung ini. Dimulai pada masa akhir kejayaan kerajaan Majapahit yang di pimpin oleh Prabu Brawijaya V.

Makanya waktu saya istirahat di warung ketika akan kesana, bapak-bapaknya bilang "oo tekan Malang, nggak papa anak putune Brawijaya, inshaAllah selamet, sing penting eling tujuane lek pingin nang puncak wes yo sing dituju iku ae ojo sing nyeleneh". Karena memang Gunung Lawu berkaitan erat dengan Prabu Brawijaya.

Beliau mengasingkan diri bersama 2 abdi kepercayaannya ke Gunung Lawu ini. Saat hampir sampai di puncak beliau menyuruh 2 abdinya untuk tidak mengikutinya lagi. Nah di puncak Hargo dalem ini Raja Brawijaya V muspro (menghilang).

Dan 2 abdinya ini yang menurut cerita rakyat menjaga gunung Lawu sampai sekarang ini. Salah satunya diberi gelar Kyai Jalak. Dan ketika kalian akan ke puncak di sekitaran pos 3 sampai pos 4 akan sering melihat burung jalak. Bahkan kemarin waktu saya kesana burungnya ikut sampai ke puncak. Dan waktu turun juga ikut sampai di pos 3.

sumber air lawu
Sumber Penguripan 
Di gunung Lawu ini terdapat 3 sumber mata air yang ketiga-tiganya dijadikan tempat ritual. Pertama Sumber penguripan yang letaknya di pos bayangan sebelum pos 1. Berupa sumur kecil yang sudah ada atapnya.

Didekatnya ada warungnya juga yang jual minuman dan gorengan. Waktu saya di sana saya sempat bertemu dengan beberapa orang yang melakukan ritual. Jadi mereka menaruh bunga dan dupa di dekat sumber.

Beberapa orang juga menaruh foto anggota keluarganya di sela-sela tiang  bangunan. Jadi nggak usah kaget kalo disana sering bau dupa. Airnya sendiri bersih dan dingin banget. Seger kayak air es.

sumber air lawu
Sumber Air ke dua
Sumber ke dua berada di jalur antara pos 4 ke pos 5. Sumber ini keluar dari track. Jadi agak menurun ke gua. Jadi waktu itu saya nggak kesana hanya melihat dari atas.

Sumber ketiga berada di jalur menuju puncak hargo dalem setelah pos 5. Namanya sendang drajat. Lebih besar dari sendang penguripan. Di sebelahnya terdapat bangunan yang sepertinya dibuat ritual. 

Karena menurut cerita sendang drajat ini merupakan tempat minumnya Prabu Brawijaya. Sebelah kanan dan kiri nya juga terdapat cerukan untuk orang meditasi. Tapi waktu saya kesana tidak ada yang melakukan meditasi.

Kata mbok yang punya warung didekat situ paling banyak orang datang itu waktu bulan suro. Biasanya ada acara berdoa bersama waktu 1 suro.

sumber air lawu
Sendang drajat
Setelah sendang drajat kita bisa ke puncak hargo dalem, tempat muspronya Prabu Brawijaya. Disitu juga ada tempat yang lebih besar lagi, petilasannya Prabu Brawijaya. Sayangnya saya tidak sempat kesana karena waktu itu hujan.

Jadi cuma sampai puncak hargo dumilah. Disana juga terdapat warung yang fenomenal yaitu warung pecelnya mbok yem. Katanya belum ke Gunung Lawu kalo belum makan pecelnya mbok yem. Harganya pun nggak mahal cuma 10ribu.

Itu sekilas tentang kisah Gunung Lawu yang misterius. Lebih misterius lagi kalo lewat candi cetho yang katanya ada Pasar Setannya. But who knows.

Semua gunung pasti punya sisi mistisnya. Yang penting kita berkelakuan baik dan berniatan baik. InshaAllah akan mendapat kebaikan, keselamatan. Karena sich menurut saya mereka yang ghaib-ghaib itu nggak akan mengganggu kita selama kita nggak mengganggu mereka.

Samudera Awan Gunung Lawu

gunung lawu
Gunung yang masuk dalam seven summit di pulau jawa ini terletak di perbatasan propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Dengan ketinggiannya 3265mdpl. Untuk menuju puncak terdapat 3 jalur, yaitu Cemoro Sewu (Sarangan, Kab Magetan), Cemoro kandang (Tawang Mangu, Kab Karanganyar) dan Candi Cetho (Kab. Solo).

Hari minggu kemarin (22/10/17), saya, Mas Ambon, Lemu dan Mubien mendaki kesana. Karena semua belum ada yang pernah kesana jadilah kami memilih jalur cemoro sewu yang selain dekat  dari Malang juga tracknya yang sudah bagus. Bagus disini dalam artian jalurnya cuma satu tidak bercabang-cabang karena merupakan jalur warga yang biasanya melakukan ritual.
gunung lawu
warung di pos bayangan
Kami berangkat dari basecamp di cemoro sewu pukul 12.30 WIB. Track awal berbatu dan menanjak. Jalannya sudah rapi berbentuk setapak berbatu. Perjalanan dari Basecamp ke pos 1 memakan waktu 1jam.

Sebelum pos 1 terdapat pos bayangan. Disini letak sumber pertama, namanya sendang penguripan. Ada warungnya juga, tapi warung hanya buka setiap weekend aja. Disini kami istirahat lumayan lama karena sekalian shalat. Mumpung ada mushola dan air bersih. 

Gunung lawu ini memang terkenal sebagai tempat untuk ritual kejawen. Jadi setiap sumber air ada aja bunga dan dupanya. Nanti akan saya bahas lagi di blog selanjutnya. Biar lebih lengkap hehe. Sekarang saya mau bahas perjalanannya dulu ya.
gunung lawu
mushola di pos banyangan
gunung lawu
Sumber Penguripan
Di pos 1 juga ada warungnya, ada kamar mandi nya juga. Jadi kalo kebelet pipis ato poop ga perlu bingung cari semak-semak dan tissu basah wkwwkw. 

Nah perjalanan yang sesungguhnya baru dimulai dari pos 1 ke pos 2. Ini merupakan track paling panjang. Bisa memakan waktu 2- 3 jam itu normalnya tapi kalo buat PeLetDiPo (Pendaki Lelet Dikit-dikit Photo) kayak kami ya bisa 5jaman haha.

Tracknya nanjak terus tanpa bonus. Bener-bener menguras tenaga. Apalagi kalo ketemu pendaki lugu yang bilang "masih jauh banget mbak, nanjak terus pokoknya" udah deh bikin mood jelek aja. Paling seneng kalo ketemu mas pendaki PHP yang bilang "atas dikit udah sampe kok" walau itu PHP sich tapi bikin tetep semangat.

Kita sampai di Pos 2 sekitar pukul 19.00 WIB dan langsung pasang tenda. Karena kita committe nggak jalan malam hari, takut kesasar (padahal mah aslinya capek). Setelaj makan malam kita istirahat. 

Esoknya, sekitaran jam 10 kita mulai jalan lagi.   Perjalanan dari pos 2 ke pos 3 ini bentar banget. Gak kerasa, kayaknya ga ada 1 jam deh. Paling 45menitan. Nah di pos 3 ini pemandangannya keren banget. Disini kita udaj diatas awan (ceileh). Samudera awan sudah beriring-iringan. Menurut saya pos paling indah deh.

gunung lawu
pos 3
Nah dari pos 3 ke pos 4 ini juga bentar. Sebenernya jalannya ga jauh sich. Tapi rada ekstrem jadi memakan waktu yang lumayan lama. Perjalanan di tempuh sekitar 1 jam. Tanjakannya disini lebih ekstrem jadi harus bener-bener hati-hati.

Di tengah perjalanan terdapat track yang di kanan atau kirinya ada pegangan buat tangan. Jadi lumayan terbantu. Di pos 4 ini nggak bisa buat ngecamp karena tempatnya kecil. Cukup buat istirahat sebentar.

Dari pos 4 ke pos 5 juga bentar banget. Tanjakannya tetep curam, tapi lebih pendek jalurnya. Setelah itu akan bertemu dengan perengan yang indah banget. Jadi sebelah kanan itu jurang sebelah kiri itu tembok batu.

Tapi pemandangannya itu bagus banget. Apalagi waktu itu lagi cerah. Jadi langit dan awan terlihat serasi. Biru muda dan semburan awan putih. Dari sini kita bisa lihat ke bawah, rimbunan pohon-pohon nan indah. Sesuatu banget deh. 

Setelah itu gak lama sampailah kami di pos 5. Tandanya apa? Ada warung. Gunung paling banyak warungnya ya ini, bahkan di puncak pun ada warungnya ntar. 

pos 4 ke 5
Dari pos 5 kami menuju ke sendang drajat. Perjalannya di tempuh dalam waktu 30menit dan jalannya datar. Kanan dan kiri nampak padang sabana yang hijau. Sumpah keren banget pokoknya.
sendang Drajad
Sampai di sendang drajat kami ngisi perut dulu di warung. Setelah kenyang makan pecel plus ceplok telur kami berangkat summit. Carrier kami titipkan di warung, kami hanya membawa minum dan headlamp karena takut waktu turun hari sudah gelap.

Puncak Lawu 3265 mdpl
Track summit enak banget, nggak begitu susah. Saat kami sampai di puncak hujan mulai turun. Jadi gak menunggu waktu lama, setelah foto-foto kami langsung turun.

Kami menginap semalam di sendang drajat. Karena hujan gal berhenti dari kami summit sampai pagi. Sekitaran jam 12 siang kami mulao perjalanan turun. Waktu yang di tempuh 5jam dari sendang drajat sampai ke basecamp.

Dengan kaki yang uda pegel-pegelgak karuan. Karena apa? Turunan yang curam banget. Jadi harus bener-bener hati-hati. 

Track gunung lawu ini emank paling aman dan nyaman. Udah keliatan jelas jalurnya jadi inshaAllah ga bakal kesasar. Tracknya juga uda berbentuk undak-undakan.

Dan satu lagi kalian ga bakal kehabisan logistik disini karena banyak warung. Dan harga makanannya juga terhitung murah untuk harga warung yang berada di ketinggian 3000mdpl. 

Pemandangan yang disajikan pun sangat indah. Tapi kalo kesana tetep hati-hati ya gaes. Jangan kebanyakan melamun, fokus aja ke tujuan kita. Karena ga jarang juga yang kesurupan. 


Biaya yang di keluarkan
- Tiket masuk 15k
- Bensin Malang - Sarangan @30k per orang 
(4orang / 2motor) saran saya jangan bawa motor matic soalnya jalan dari sarangan ke cemoro sewu nanjak banget takutnya nggak kuat.
- kalo mau pake travel dari Malang - Magetan itu sekitaran 80k nah ntar ke cemoro sewunya itu kurang tau deh pake apa katanya sich ada angkotnya
- kalo buat jajan n makan sekitaran 90k itu 4x makan sekali makan habis 15-20k udah sama minumnya
- parkir motor 20k permotor, parkirnya di rumah warga.



Perpanjangan SIM

Hallo blog akuuu..  Lama nggak nulis nih. Pikirannya lagi buntu nih soalnya kurang piknik ~ malah tjurhat. Sekarang saya mau cerita pengalaman saya saat perpanjangan SIM di Malang. Btw ini Surat Ijin Mengemudi ya bukan Surat Ijin Menikah. Karena kalo ijin menikah mah uda dapet, calonnya aja yang belum ~tjurhat lagi (>.<)

Jadi tanggal 4 Oktober kemarin tu SIM saya habis masa berlakunya. Karena saya adalah pengguna jalan yang baik (padahal biasanya stnk aja ga pernah bawa) jadi, saya beberapa hari sebelumnya uda plan buat perpanjangan.

Mulai searching dan tanya-tanya temen lah. Awalnya temen saya nyaranin buat ngurus di Plaza Araya, karena kalo ngurus di kantor SIM jl. Wahidin harus antri dari subuh sangking banyaknya yang ngurus. Tapi saya mau cari alternatif lain yang antrinya ga panjang dan deket rumah. Jadi, saya coba searching di google. Eh dapat info ternyata di MOG juga bisa.

Keesokan harinya pergilah saya dengan PeDenya ke MOG. Pas dateng masih sepi donk Samsat Cornernya. Saya tanya petugasnya, eh ternyata disitu ga bisa buat perpanjangan SIM, disitu hanya untuk bayar pajak kendaraan saja.

Saya di sarankan buat ke Plaza Araya. Sayapun cuss ke Plaza Araya saat itu juga. Sampe disana ternyata SIM Cornernya tutup. Di papan pengumuman di beritahukan SIM Corner buka dari Senin-Kamis pukul 14.00 WIB.

Karena itu hari Sabtu, akhirnya saya planin senin ngurusnya. Padahal SIM saya habis pas hari selasa. Dan sialnya, pas hari seninnya saya bangun kesiangan. Jadi gagal deh ngurus SiM nya. Jadi bisa nggak bisa saya besok harus urus karena tenggang waktu terakhir hanya sampe besok, kalo nggak saya harus bikin SIM baru lagi, kan repot.

Selasa saya berangkat ke kantor SIM jl Wahidin, plannya kalo di sini udah full saya mau langsung ke Araya. Saya berangkat dari rumah pkl 07.45 WIB karena jadwal bukanya jam 8 pagi. Sampai disana ternyata antriannya udah panjang banget.

Katanya sich kuotanya cuma 80 orang perhari. Deg deg-an donk saya, takut ga dapat kuota. Dan benar saja, kurang 15orang antrian didepan saya kuota habis.

Tapi pas antrian terakhir si Bapak Polisi bilang "yang masa aktifnya terakhir hari ini siapa? Bisa ikut tapi nomor paling trakhir". Alhamdulillah banget, saya langsung nyamperin pak polisinya dan setelah di cek SIM saya, saya di suruh nunggu buat dapat formulir.

Setelah dapat formulir, saya pergi ke klinik dekat situ untuk membuat Surat keterangan sehat dari dokter. Buat kalian yang mau bikin bisa bikin dulu di rs atau puskesmas. Kalo saran saya sich buat di situ aja, karena ada beberapa klinik yang nggak di terima Surat keterangan sehatnya.

Bayarnya juga ga mahal kok 20ribu aja, tp harus setor ftcp ktp n sim. Setelah itu beli map buat tempat formulir, surat ket sehat n ftcp ktp dan sim.

Nanti akan dipanggil masuk sesuai antrian. Sekali masuk 20 orang. Karena saya nomor terakhir, jadinya saya masuk pukul 11.30 wib. Di dalam kita nunggu dipanggil buat foto. Setelah foto, nanti langsung bayar 75ribu (SIM C) dan nunggu bentar udah jadi deh SIM nya.

Sebenernya prosesnya nggak ribet sich, nggak kayak yang dibilang orang-orang. Cuma adanya kuota itu yang nggak banget. Jadi kasian orang yang udah antri lama eh pas nyampe depan kuotanya habis. 

Untung sayanya masih beruntung dibolehin karena emang pas hari terakhir. Saran gila dari saya sich urus aja pas hari terakhir, meskipun gak dapat kuota tetep boleh kok hehe.

Oiya buat yang mau perpanjangan SIM, mending dari rumah siapin map, bolpoin (buat isi formulir), fotocopi ktp dan sim 2lembar. Kalo surat keterangan sehat bisa di buat di klinik deket situ. Kalo mau urus di Plaza Araya mending buat dulu surat keterangan sehat dari pada repot. Karena didalam mall ga ada kliniknya.

Semoga pengalaman saya ini bisa bermanfaat bagi yang mau perpanjangan SIM area Malang Kota.